61. Permohonan Maaf

1K 94 24
                                    

Semoga amanah yang mau aku sampaikan di part ini sampai di kalian ya!

Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍

Selamat membaca cerita Leone 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

61

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

61. Permohonan Maaf

Belajar menerima kalau di dalam dunia akan ada perasaan sedih juga dan tidak melulu soal bahagia.”

***

Dalam hidup Atlas, ini kali pertama baginya berbagi cerita kepada orang yang bahkan belum ia ketahui seperti apa. Namun, semakin ke sini, ia semakin sadar. Menutup diri dari lingkungan karena menganggap dunia tidak adil dalam menangani kasus kematian adiknya akan membuatnya stuck di tempat. Ia akan terus merasa kesepian karena terus kepikiran masalah yang sama di saat seharusnya ia bisa mulai berdamai dengan dirinya sendiri.

"Gue juga pernah kehilangan orang yang disayang," jeda Atlas menyandarkan tubuhnya di tembok, "beda sedikit, sih. Dia adik gue, adik kesayangan gue yang dipaksa pergi di waktu gue cuma punya dia dalam keluarga."

"Lo lagi cerita ke gue?" tanya balik Abi mengernyitkan dahi.

"Sejujurnya, gue mau ngucapin maaf karena udah jadiin lo kambing hitam supaya gue nggak ketahuan masalah misi-misi Leone." Atlas terkekeh pelan menertawakan perilakunya dulu sembari membenarkan kacamatanya yang turun. "Keadaan lo waktu itu malah semakin bikin lo dibenci sama orang yang lo suka."

"Sadar diri ceritanya?" Abi menaikkan sebelah alisnya. "Lo udah ceritain alasan kenapa gue nggak boleh ngirim videonya dan tebakan lo soal Rere. Lo juga bilang lo punya rencana sendiri bikin Leone hancur, jadi salah satunya itu misi-misi dia sendiri?"

Atlas melipat tangannya di dada, menatap tepat iris Abi. "Kalo lo emang sadar, sebelumnya kita punya tujuan yang sama buat bikin Leone hancur. Tapi alasan kita beda. Gue punya cara gue sendiri dan gue bener-bener hampir berhasil buat dia mati terjun dari atas gedung."

"Apa?" tanya Abi syok bukan main. Ia bahkan sampai memelotot saking tidak percayanya.

"Ada banyak sudut pandang dalam menilai orang, Bi." Atlas menarik kedua sudut bibirnya. "Lo nggak bisa nilai orang cuma dari sudut pandang lo. Gue selalu berpikir kalau Leone antagonis karena bikin adik gue meninggal. Tapi semakin ke sini, gue sadar kalau itu cuma pemikiran gue yang belum sepenuhnya ikhlas atas kepergian Athaya, adik gue."

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang