89 - Penyesalan

11K 1K 341
                                    

Saat ini langit sudah berganti malam. Keadaan sepi dan sunyi.

Orang tua Rey dan juga orang tua serta sahabat-sahabat nya Alena sudah pulang kerumah, mereka semua akan bergantian jaga dengan Rey dkk dan Atha.

"Rey lebih baik lo pulang dulu deh kalian juga pulang, biar Alena gue yang jaga disini," Ujar Atha.

"Gue mau jaga dia disini," Jawab Rey.

"Besok kan lo pada bisa kesini lagi," Ucap Atha.

"Gue gak mau,"

"Rey Alena pasti baik-baik aja, lo khawatir sama dia sewajarnya aja, jangan menyiksa diri lo juga. Lebih baik kalian pulang, istirahat, makan, dan besok bisa balik kesini lagi," Ucap Atha.

"Ini bukan hal pertamanya dia masuk ruang ICU dengan keadaan koma seperti ini, ini udah untuk kedua kalinya, dan gue yakin dia pasti bisa melawan rasa sakitnya dia adik gue yang paling kuat," Lanjutnya lagi.

"Gue cuman mau saat dia sadar ada gue disampingnya, gue mau langsung minta maaf dan jelasin semuanya ke dia," Ucap Rey.

"Iyaa gue paham, tapi dengan kalian kayak gini justru membuat Alena semakin marah sama kalian dan semakin kecewa, lebih baik pulang dulu,"

"Lo bilang kayak gitu karena lo gak ngerasain posisi gue sekarang! Gue suaminya! Gue berhak mau apa aja disini untuk menjaga istri gue," Jawab Rey dengan sedikit emosinya yang terpancing.

"Gue tau gue paham! Ini bukan pertama kalinya gue merasakan diposisi ini! Ingat itu! Gue tau lo suaminya sekarang, lo juga berhak mau berbuat apapun pada Alena, tapi lo juga harus ingat kondisi lo!," Tegas Atha.

"Rey lebih baik kita pulang deh, lo butuh istirahat lo butuh ketenangan, silahkan besok pagi lo kesini lagi kan bisa, jangan emosi gini," Ujar Tristan.

"Iyaa lebih baik malam ini kita pulang dulu, disini kan udah ada bang Atha ada dokter ada perawat juga kan? InsyaAllah Alena baik-baik aja kok, besok pagi kita balik lagi kesini, lo lupa besok hari bahagia lo? Seharusnya sekarang lo bersyukur dan meminta doa sama tuhan untuk kesembuhan Alena," Ujar Kevin.

"Dengerin tuh cees cees lo, lebih baik lo pulang, nanti perkembangan Alena gue terus kabarin sama lo," Ujar Atha sambil menepuk-nepuk pundak Rey untuk menyemangati nya.

"Yaudah ayok malah bengong lagi, gue anter lo sampe depan rumah," Ajak Deon sambil menambahkan Rey untuk bangkit.

"Gue bisa sendiri," Bantah Rey lalu ia bangkit dari duduknya.

"Kabarin gue bang apapun kondisi Alena, besok pagi gue kesini lagi," Ujar Rey.

"Pasti gue kabarin kalian semua, mending sekarang lo pulang deh, istirahat jangan mikirin yang aneh-aneh," Ujar Atha.

"Yaudah gue balik," Ucap Rey sambil bersalaman khas cowok-cowok lalu pergi begitu aja.

"Bang kita balik dulu,"  Ujar cees cees nya Rey dengan bersalaman seperti hal nya Rey tadi.

"Iyaa, jagain Rey kalau perlu kawal dia sampai benar-benar di dirumahnya," Ujar Atha.

"Siap bang,"

"Jangan lupa istirahat ya bang, besok kita balik lagi kesini,"

"Iya,"

Lalu mereka semua pergi dari pandangan Atha. Tinggallah Atha sendirian disana, rasanya ia ingin sekali menemui dan memeluk adiknya itu, namun saat ini adiknya benar-benar belum bisa di jenguk oleh siapapun.

Atha memutuskan untuk tetap menunggu di depan ruang ICU, yaa walau di RS tersebut tersedia ruang tunggu yang cukup untuk istirahat, namun entah mengapa ia lebih nyaman untuk tetap berada di tempatnya untuk terus melihat perkembangan sang adik.

Berawal dari Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang