Semua orang yang ada di sana pun kaget dengan tingkah Alena yang tiba-tiba seperti itu? Ia langsung merubah rawut wajah nya dan kembali ke kamar tanpa ingin kumpul bersama keluarga nya
Hito mengerti dengan suasana hati nya Alena dan membiarkan nya kembali ke kamar, sedangkan Hito ikut berkumpul di ruang keluarga
"Alena kenapa bang? Kenapa dia balik lagi ke kamar nya" tanya Citra
"Dia mau lanjut buat petisi nya Bun, tadi karena Abang ke sana jadi tertunda" Jawab Hito bohong
"Petisi apaan?" Tanya Atha penasaran
"Pengunduran diri dari jabatan nya" Jawab Hito
"Jabatan yang mana bang" tanya Citra lagi
"Ketua OSIS" Jawab Hito singkat
Semua yang ada disana terkejut dengan tindakan nya Alena, ia benar-benar membawa serius ucapan Ayah nya
"Lohh kenapa bisa?" Tanya Citra
"Sudah lah Bun, biarkan saja lagian dia sudah berumah tangga biar dia fokus sama keluarga nya bukan kegiatan sekolah nya" Jawab Andi nya
"Tapi Hito sudah melarang Alena untuk tidak mengundurkan diri dari jabatannya yah, Hito gak akan pernah setuju apapun itu alasan nya" Ucap Hito menegaskan Ayah nya yang terlalu mengatur Alena
"Yaa kamu gak bisa gitu dong, kalau Alena sibuk dengan kegiatan nya itu ia malah semakin tidak peduli dengan suaminya nanti" Jawab Andi dengan tegas
"Tapi yah, Rey sendiri gak akan melarang Alena untuk melakukan apapun, Rey yakin Alena bisa membagi waktu nya" Ucap Rey di sela-sela percakapan Andi dan Hito
"Udah lah yah, biarin aja Alena menjalankan kehidupan nya sendiri" Ucap Citra seraya menenangkan suaminya itu
"Iya yah, Atha juga tau gimana kehidupan nya Alena selama ini, dia pasti bisa membagi waktunya" Ucap Atha
Andi yang merasa di pojokan hanya pasrah dengan mereka semua
"Kalian gak perlu membela Al seperti ini, bagaimana pun tindakan Al itu yang terbaik untuk Al sendiri" gumam Alena yang sedari tadi mendengar percakapan keluarganya
Alena nekat untuk melanjutkan petisi nya, niatnya gak akan terurungkan karena pembelaan dari mereka semua
Alena melanjutkan menulis petisi nya itu sampai ia tidak sadar jika pipinya sudah basah karena air mata nya, yakin tidak yakin ia harus melakukan itu semua
Selang beberapa menit ada seseorang yang membuka pintu kamarnya, sontak itu membuat Alena menghapus air matanya, ia bersikap biasa saja seakan-akan tidak terjadi apa-apa pada dirinya
Yang baru saja masuk adalah Rey sambil membawa kopernya, mungkin itu pakaian dan keperluan nya yang baru ia ambil dari rumah nya
Alena sama sekali tidak menatap kedatangan Rey, ia hanya terfokus pada layar laptopnya
Rey manaruh kopernya, lalu membaringkan tubuhnya di kasur ia sesekali menatap Alena tanpa di sadari oleh pemilik nya, Alena yang sedari di liatin pun tidak sadar karena terlalu fokus pada layar laptopnya itu
Alena memang fokus pada layar laptopnya itu, tapi tidak dengan pikiran nya yang melayang entah kemana
"Rey" panggil Alena yang nama di panggil pun ikut menoleh ke arahnya
"Kenapa?" Tanya Rey
"Kenapa Lo ngebela gue?" Tanya Alena, Rey yang merasa bingung pun hanya mengangkat satu alisnya
"Gak jadi" Ucap Alena yang lalu fokus lagi pada layar
Jam sudah menunjukkan pukul set12 malam namun Alena masih saja terfokus pada layar nya itu, disisi lain Rey sudah tertidur pulas
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Perjodohan
Teen FictionJANGAN LUPA MAMPIR UNTUK DIBACA Eitss jangan dibaca aja yaa! Tapi di VOTE n COMMENT jugaa👐 UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI PLAGIAT!!! JANGAN LUPA FOLLOW DAN MAMPIR DICERITA AKU YANG LAINNYA🤗❤️ ~Happy Reading~ 🥇#1 in Perasaan 🥇#1 in Hito 🥇#1 in A...