48 - Masa lalunya

27.2K 1K 38
                                    

Saat kembali dari rumah sakit saat ini Rey dan Alena sedang berada di kamar Alena, sedang berada di balkon kamar Alena

"Lo kenapa gak cerita sama gue?" Tanya Rey

"Cerita apa?" Tanya Alena

"Soal alergi Lo" Ucap Rey

"Yaa gue kira ini gak akan pernah terjadi lagi" Ucap Alena

"Lagian ini udah lama Rey jadi gue kira gak mungkin gue cerita alerginya bahkan gue sendiri juga gak peduli kok" Jawab Alena terkekeh sendiri

"Tapi gue mau mulai sekarang Lo gak usah tutup-tutupin masalah Lo terutama penyakit Lo, gue mau Lo lebih terbuka dan lebih peduli sama diri Lo sendiri" Ucap Rey

"Sebenarnya ini udah lama Rey, yang tau ini cuman keluarga gue, sahabat gue dan dia, jadi setelah satu persatu menghilang gue udah gak peduli sama diri gue" Ucap Alena

"Dia?" Tanya Rey

"Vino" Jawab Alena

"Dia mantan gue" Ucap Alena

"Kalau Lo mau cerita, cerita aja gapapa kok" Ucap Rey

"Awalnya yang selalu peduliin alergi gue, yang melarang gue makan ini itu ayah sama bunda apalagi bang Hito dia jauh lebih peduli sama gue, tapi waktu gue kelas dua SMP setelah kejadian bang Hito keterima kuliahnya gue jadi lebih kesepian tanpa adanya sosok di samping gue, setelah bang Hito ninggalin gue, ayah sama bunda jauh lebih sibuk sama pekerjaan nya bahkan mereka jarang peduliin gue sama bang Atha, di situ gue lebih merasa kesepian tapi karena ada bang Atha hidup gue kembali walaupun dengan situasi berbeda, setalah gue menginjak kelas 3 SMP itu gue menemukan sosok laki-laki yang buat gue nyaman, dia sama kayak bang Hito, dia jauh lebih baik sama gue, dia buat hari-hari gue kembali, dia Vino Rey. Dia peduli sama gue dia peduli sama sahabat-sahabat gue Rey, bahkan dia selalu ngatur pola makan gue, gue sayang sama dia, tapi dia jauh lebih buruk dari bayangan gue, dia ninggalin gue saat hari jadi kita, gue nunggu kedatangan dia, dan Lo tau? Dia malah pergi jauh ninggalin gue tanpa kabar, disitu gue merasa benar-benar jatuh tanpa perhatian satu orang pun, gue tinggal punya sahabat-sahabat gue dan bang Atha doang, mereka yang selalu menghibur gue, gak ada yang bisa buat gue bahagia, hari-hari gue bener-bener kosong" Ucap Alena sambil mengingat masa lalunya dan ia pun sudah meneteskan banyak air matanya

"Gue tinggal punya ana, avi, bila, ara mereka selalu berusaha menghibur gue di sekolah, bahkan Ana selalu berusaha jagain gue, dia sahabat gue dari kecil, dia tau segalanya tentang gue, bahkan dia rela mempertaruhkan nyawanya demi gue Rey, dia sosok yang tegar, peduli sama gue, tapi di balik sosok itu sebenarnya dia lemah, dia punya penyakit yang tanpa di ketahui gue sama yang lainnya, dia sempet di rawat saat tubuhnya benar-benar down, dan Lo tau saat perpisahan sekolah bahkan kita tanpa Ana, dia di rawat di rumah sakit bahkan saat mau masuk SMA dia semakin lemah tubuhnya, dia cuman nitip pesan buat gue, dia selalu bisa mentingin kebahagian gue Rey di saat tubuhnya benar-benar gak bisa berdaya lagi, dia ninggalin gue saat seminggu sebelum gue menginjak kaki di SMA, dia ninggalin gue untuk selamanya Rey, gue sayang sama Ana, gue sayang sama sahabat-sahabat gue, semua karena gue, Ana lebih mentingin kebahagian gue, dia selalu menghibur gue, tanpa dia peduliin penyakit dia sendiri, gue bukan sahabat yang baik buat dia, gue banci sama diri gue sendiri, kenapa hidup gue selalu seperti ini" Ucap Alena yang sudah terisak dan Rey pun membawa Alena dalam dekapan nya

"Kenapa saat gue menginjak dewasa gak ada orang-orang seperti dulu? Gak ada yang peduliin gue lagi? Bahkan hidup gue selama SMA bisa membuat gue berubah karena masa lalu gue, gue benci sama diri gue, kehadiran gue membuat semua orang menjauh dari gue, bahkan semua orang benci sama gue, satu persatu mereka menghilang dan menjauh dari gue, gue benci sama diri gue sendiri Rey" Ucap Alena

Berawal dari Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang