Jam pulang sekolah telat tiba, namun suasana hati Alena masih tetap sama, sakit dan kecewa.
Entahlah ia hari ini benar-benar menghabiskan waktu bersama tim voli nya, bahkan untuk ke kelas atau menegur sapa sahabat-sahabat nya saja belum.
Alena tidak tau apa yang terjadi dengan mereka, ia selalu berpikir jika dirinya membuat kesalahan sampai-sampai mereka secuek ini sama dirinya. Namun ia tidak ambil pusing dengan hal ini, untuk saat ini ia benar-benar ingin melupakan kejadian hari ini, ia hanya ingin fokus dengan tim nya dan juga tanggung jawab nya sebagai kapten voli dan juga ketua OSIS.
"Jadi kita mau lanjut latihan atau gimana?" Tanya Tias.
"Lebih baik pulang aja kak, biar kita semua bisa mengistirahatkan diri sebelum besok" Ucap Alena.
"Gue sependapat" Jawab Septian.
"Okey kalau gitu latihan nya udah sampai disini aja ya, kakak yakin kalian semua besok bisa melawan tim lain!" Ucap Tias.
"Oke kak, kita pasti bisa!"
"Besok kita berangkat setengah 7 yaa dari sekolah" Ucap Tias.
"Iya tapi besok kita kumpul disekolah jam 6 pagi aja, kita harus persiapan dulu sekalian briefing, dan untuk dispensasi besok aku yang urus" Ucap Alena.
"Oke siapp"
"Okeyy sebelum kita akhiri, lebih baik kita berdoa dulu semoga besok bisa dilancarkan segala urusannya, berdoa dimulai" Ucap Tias sambil menundukkan kepalanya begitunya dengan yang lainnya.
"Berdoa selesai"
Setelah itu mereka berkerumun membuat lingkaran dan menyatukan telapak tangannya di tengah-tengah lingkaran yang mereka buat.
"Kita pasti bisa!" Sorak mereka secara bersamaan setelah itu mereka bertepuk tangan.
"Semangat!!! Jangan lupa istirahat dan siapkan diri dan mental untuk besok yaa. Jangan main atau keluyuran langsung pulang! Biar besok bisa tenang dan lebih fresh!" Peringat Septian.
"Ngaca yan" Sindir Nanda sedangkan yang disindiri hanya terkekeh.
'gue mager balik kalau suasana masih kayak gini' Batin Alena.
"Alena" Panggil Tias.
"Iya kak"
"Gue mau bicara sama lo berdua" Ucap Tias.
"Ikut gue kesana" Ajak Tias sambil menarik tangan Alena.
"Kenapa kak?" Tanya Alena saat mereka tiba dan jauh dari anak-anak Voli lainnya.
"Hari ini gue liat lo banyak melamun, lo kurang fokus sama latihan ini, ada apa? Gue gak mau ikut campur cuman ini buat kebaikan tim juga" Ucap Tias.
"Maaf kak, gue emang ada masalah kecil cuman yaudahlah gak penting juga"
"Jangan semua masalah lo anggap gak penting Alena! Lo ingat kejadian beberapa waktu lalu? Itu posisi lo aja lagi semangat lagi fokus tapi apa? Lo masih bisa kalah, masih bisa dilicikin lawan, gimana sekarang? Gue takut lo nyiksa diri lo dan juga tim lo nantinya. Kalau emang ada masalah lo bisa tenangin diri dulu bisa berbagi masalah lo, jangan kayak gini, lo udah terlalu nyiksa diri lo"
"Gapapa kak, gue janji besok gue jauh lebih fokus dan konsentrasi, dan gue janji untuk kali ini gue gak akan biarin tim ini kalah lagi dengan lawan yang licik. Dan untuk masalah gue lo tenang aja, gue seberusaha mungkin untuk lupain sementara waktu, gue janji dan lo gak perlu khawatir" Ucap Alena.
"Lo emang kapten keras kepala kalau di kasih tau. Cuman gue kagum sama lo, lo masih bertanggung jawab dan sportif dengan diri lo dan juga sekitar lo" Ucap Tias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Perjodohan
Teen FictionJANGAN LUPA MAMPIR UNTUK DIBACA Eitss jangan dibaca aja yaa! Tapi di VOTE n COMMENT jugaa👐 UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI PLAGIAT!!! JANGAN LUPA FOLLOW DAN MAMPIR DICERITA AKU YANG LAINNYA🤗❤️ ~Happy Reading~ 🥇#1 in Perasaan 🥇#1 in Hito 🥇#1 in A...