44 - Membaik

30.2K 1K 31
                                    

Saat ini Alena sedang berada di balkon sedangkan Rey ia hanya duduk di pinggir tempat tidurnya

Rey yang terus melihat Alena melamun merasa tidak nyaman, ia mengahampiri Alena lalu duduk di sampingnya

"Ada masalah?" Tanya Rey membuat Alena menggeleng

"Kenapa melamun terus?" Tanyanya lagi

"Gapapa, lagi buruk aja mood nya" Jawab Alena

"Lo masih marah sama Ayah dan Bang Hito?" Tanya Rey memastikan nya

"Gak marah kok, emang lagi gak mood aja" Jawab Alena

"Lo gak bisa bohong sama gue, gue tau mana orang yang badmood sama orang marah" Ucap Rey

"Gue gak marah, gue cuman belum bisa nerima semuanya yang mereka pernah perbuat kemarin" Jawab Alena kesal

"Gak usah kesal dong, Lo bisa cerita dan luapkan masalah Lo ke gue" Tawar Rey

"Gue benci keadaan seperti ini, gue mau kembali ke masa lalu, dimana Ayah dan kedua Abang gue melindungi gue, bukan malah ngebentak gue bahkan hampir main tangan sama gue?" Jawab Alena dengan tatapan kosongnya

"Bang Hito selalu benci sama orang yang pengen berbuat jahat sama gue, sekalipun dia ngebentak atau nampar gue, dia gak segan-segan buat balas semua itu, Ayah juga kalau gue kenapa-kenapa pasti selalu ambil tindakan, tapi kali ini malah sebaliknya, gue benci keadaan seperti ini" Lanjutnya yang sudah meneteskan air matanya

"Gak Al, bang Hito sama Ayah masih sayang sama Lo, mereka masih melindungi Lo, mungkin memang caranya yang sudah berbeda" Jawab Rey sambil memeluk tubuh Alena yang sudah lenyap dengan tangisannya

"Tapi kenapa semuanya terjadi begitu saja? Gue pengen keadaan seperti dulu Rey, gue pengen saat kembali nya bang Hito gue bisa merasakan kebahagiaan bisa merasakan kehangatan keluarga ini lagi, tapi nyata nya nggak" Ucap Alena yang sudah terlewat emosinya sambil sesenggukan

"Ayah Bunda lebih sibuk di luar sana setelah bang Hito kuliah di luar negeri, mereka lebih mementingkan pekerjaannya di bandingkan keluarganya, gue selalu sama bang Atha sama bibi aja di rumah, gue cuman butuh kehangatan di keluarga ini, bukan kebencian seperti ini, gue rindu masa-masa dulu. Selama ini kebahagiaan gue kesedihan gue hanya gue bagi untuk bang Atha, bang Atha yang selama ini peduli sama gue, bahkan sampai gue udah menikah pun cuman bang Atha yang peduli sama gue Rey, kenapa bisa semua ini terjadi sama gue?" Ungkap Alena

"Semua ada jalannya Alena, kita gak tau apa yang harus kita lakukan, kemarahan mereka mungkin itu ada alasannya. Gue tau rasa jadi Lo seperti apa, tapi Lo juga gak bisa terlarut dalam kesedihan Lo ini, Lo harus bangkit dan Lo harus buat keluarga Lo itu bisa seharmonis dan sehangat lagi seperti dulu, apapun masalahnya seharusnya Lo bangkit dan perbaiki semuanya" Ucap Rey

"Tapi mereka udah benci sama gue" Jawab Alena lirih

"Mereka gak benci sama Lo, mereka marah karena mereka sayang sama Lo" Ucap Rey

"Tapi-"

"Gak ada tapi-tapian, sekarang saatnya Lo bangkit, dan merubahnya seperti dulu lagi, nanti gue bantu" Ucap Rey lalu Alena memeluk Rey dengan erat

"Makasih Rey, gue kira awalnya Lo benci juga sama gue, ternyata Lo jauh lebih baik dan peduli sama gue" Ucap Alena

"Iyaa, yaudah cuci muka dulu sana" Suruh Rey dan Alena hanya menurut

'gue gak tau apa jadinya kalau Lo tau sebelumnya gue juga benci dan mau balas dendam sama Lo Al' Batin Rey

Setelah Alena mencuci muka bya, ia terlihat lebih fresh kembali, dan ia kembali duduk di samping Rey

Berawal dari Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang