75 - Malam yang kelam🌚

13.8K 907 209
                                    

Malam ini Alena masih saja menunggu suaminya itu yang belum pulang juga, pikiran nya sudah sangat kacau, bahkan ia belum kembali tidur.

Ia masih menunggu kabar dari sahabat-sahabat nya dan juga suaminya itu, namun tak kunjung ada kabar dari mereka semua. Ia sudah sangat benci dengan suasana dan situasi seperti ini.

Bahkan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 23:47 malam, ia sangat khawatir dengan suaminya itu. Ia sudah sangat menyerah dengan keadaan ini, ia sangat capek namun hatinya tetap mengkhawatirkan nya.

"Rey kamu jahat, kamu bilang gak akan pulang malam-malam, tapi sampai larut kamu belum pulang. Bahkan kamu gak kasih kabar sama sekali ke aku" Lirih Alena yang masih tetap menangis di ruang tamu nya itu.

'Bunda Alena capek, Alena butuh kalian' Batin Alena.

"Apa ini semua akan berakhir menyedihkan, apa semua ini akan hancur" Pikir Alena.

"Rey cepat pulang, aku takut"

Alena memilih menenangkan hatinya, ia memejamkan mata nya sebentar. Ia butuh ketenangan saat ini.

Namun setelah itu suara dering ponselnya berbunyi, menandakan ada panggilan masuk. Alena langsung saja membuka matanya dan melihat nama di layar ponselnya itu, ia sudah sangat berharap jika itu dari Rey ternyata nihil, Itu panggilan dari Devan.

Alena menggeser panggilan tersebut ke tombol berwarna hijau, lalu menempelkan ponselnya itu ke telinganya.

“Assalamu'alaikum Al”

“Wa'alaikumsalam”
“Ada apa Van?”

“Lo baik-baik aja kan Al? Lo kenapa? Gue ganggu yaa?”

“Gue baik-baik aja kok, lo juga gak ganggu gue”
“Kenapa?”

“Hmm gini tadi gue di kasih kabar dari pak Ibnu, besok pagi lo disuruh ke ruang guru buat temuin beliau”

“Hmm okayy makasih yaa van”

“Iyaa Al”
“Al lo serius baik-baik aja? Lo lagi nangis gitu pasti ada masalah? Lo bisa cerita ke gue kok, siapa tau gue bisa bantu kasih solusi”

'Maaf Van, gue emang lagi gak baik-baik aja, tapi gak mungkin gue ceritain kalau Rey gak pulang-pulang ke rumah, gue takut kalau privasi ini bisa kesebar satu sekolah, gue belum siap' Batin Alena

“Al”

“Hahh iya kenapa?”

“Lo habis bengong?”

“Ahh gak kok, cuman lagi gak konsentrasi aja”

“Serius?”

“Iyaa”

“Terus kenapa nangis Al?”

"Ohh gapapa kok, tadi gue habis nonton film, film nya bikin gue mewek” Ucap Alena sambil terkekeh

“Lo yakin cuman karena film?”

“Iyaa”

“Yaudah gue tutup yaa, jangan lupa istirahat dan tidur, dan besok langsung temuin pak Ibnu jangan lupa”

“Iya, makasih ya Van”

“Hmm, Assalamu'alaikum”

“Wa'alaikumsalam”

Tuttt....

"Seharusnya yang bilang kayak gitu Rey bukan orang lain. Kenapa semua ini berubah secara tiba-tiba" Lirih Alena.

Alena melihat jam yang berada di ponselnya, ternyata sudah pukul jam 0:27 pagi, sudah hampir setengah satu ternyata. Rey masih saja belum pulang dan ia juga masih belum dapat kabar dari teman-temannya.

Alena ingin mencoba untuk menelpon nomer Rey lagi, panggilan pertama masih tidak ada respon dari si pemilik nama itu, panggilan kedua dan ketiga pun masih sama. Sampai akhirnya dipanggilan ke empat panggilannya terangkat, membuat Alena merasa tenang dan senang.

"Rey" Panggil Alena lirih.

"Kenapa?" Tanya Rey.

'Kamu bilang kenapa? Aku khawatir sama kamu, dan dengan gampangnya kamu berucap seperti itu' Batin Alena.

"Kenapa belum pulang?" Tanya Alena

"Di jalan bentar lagi"

"Okey, aku tunggu"

"Hmm"

Tuttt....

Panggilan itu terputus tiba-tiba, Alena bahagia bahwa suaminya itu mengangkat panggilannya. Namun hatinya sakit dengan ucapan dan sikap Rey tadi.

"Kenapa jadi kayak gini Rey, kamu gak pikirin aku disini, kamu berubah, kamu jahat sama aku" Lirih Alena yang kembali terisak lagi.

Alena masih stay menunggu di ruang tamu itu, sampai beberapa menit kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya, ia yakin jika itu suaminya. Ia langsung berlari kecil menuju pintu utama tersebut sambil memutar kunci yang menggantung di knop pintunya.

Yapp. Setelah Alena membuka pintu tersebut, benar dengan dugaan nya, seseorang yang datang itu adalah suaminya, Rey.

Ia melihat keadaan suaminya yang berada di hadapannya, keadaan nya sangat kacau. Dengan seragam yang masih menempel ditubuhnya dengan sudah sangat berantakan, dengan wajah nya yang sudah sangat kusam dan rambutnya yang sudah tidak tertata rapih lagi.

"Rey"

"Hmm"

"Kamu kenapa kayak gini sih? Kenapa baru pulang? Ini udah jam 1 lohh, kamu bilang sama aku gak akan pulang malam-malam, tapi nyatanya? Ini udah sangat larut malam Rey!" Bentak Alena yang sudah kembali terisak.

"Maaf aku gak bermaksud bohongin, aku capek mau istirahat" Jawab Rey langsung melenggang masuk ke dalam rumahnya.

"Kamu jahat Rey! Kamu jauh lebih jahat dari orang-orang jahat yang ada di dunia ini!"

"Kamu gak pikirin aku Rey! Kamu gak pikirin hati aku! Kamu egois! Kamu udah kecewain aku!" Ucap Alena membuat Rey berhenti melangkah namun ia tidak memperdulikan itu, ia langsung melanjutkan jalannya lagi

"Kamu bener-bener jahat Rey! Sangat jahat! Aku benci sama kamu" Lirih Alena sangat pelan, ia sudah ambruk tidak bisa menopang kaki nya lagi, ia terduduk lemas di lantai rumahnya.

"Aku terima apapun yang terjadi Rey, aku terima atas semua sikap dan perilaku kamu hari ini. Aku berharap besok akan kembali seperti dulu lagi, semua akan baik-baik saja" Pikir Alena.

Alena memilih bangkit dan berjalan menuju kamar lain. Tepatnya kamar yang berada di lantai bawah. Saat ini ia sedang tidak ingin bersama Rey, ia takut jika kehadiran nya membuat Rey semakin kacau, ia hanya ingin menenangkan dirinya dan juga Rey agar besok akan kembali seperti baik-baik saja.

Alena membasuh wajahnya sebelum ia kembali berbaring di kasurnya itu, sebenarnya ia tidak ingin melakukan untuk berbeda kamar, namun hatinya pun sedang tidak mood jika harus bertemu Rey saat ini, ia takut masalahnya semakin rumit.

Disisi lain Rey sedang duduk ditepi ranjangnya itu, ia sudah sangat kacau hari ini, mungkin penampilan nya saat ini seperti dirinya sebelum menikah dengan Alena, sangat urak-urakan.

"Maaf sayang" Lirih Rey.

•••
Hareudang eyy wkwkwk

Next gimana yaa kelanjutan nyaa🤔

Stay terus yaa🤗

Maaf sebelumnya kalau aku jarang up, karena itu ada alasannya guyss🙏 semoga kalian paham dan ngerti dengan situasi aku ini😊

Bantu Vote dan Comment cerita ini yaa. Terimakasih juga untuk 2M nyaa🙏

Bantu Follow akun Wattpad (paija30) dan Instagram aku yaa (@duniafaiza & @paistoryy)🤗

Untuk yang ingin berbagi cerita atau capture boleh tag ig aku lohh😊 kita sama-sama belajar nulis yukk....

Yang mau curhat atau berbagi apapun itu boleh banget DM Ig aku yaa, aku terbuka untuk kalian... Ilysm💛

👉Next Part👈

Berawal dari Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang