91 - MEMBURUK?

12.3K 1.1K 373
                                    

Pagi ini Rey kembali ke Rumah Sakit. Setelah ia bangun dari tidurnya, ia langsung bersiap-siap untuk pergi menjenguk istrinya. Ia sangat berharap pertama kali ia lihat nanti adalah istrinya telah sadar dan kembali ceria.

"Hari ini gue harus ke rumah sakit setelah itu gue harus ke kantor polisi untuk mencari tau siapa pelakunya," Gumam Rey.

"Sampe ketemu pelakunya gak akan gue kasih lolos," Tekad Rey.

SKIP.

Rey sudah tiba di Rumah Sakit Harapan Keluarga.

Rey berlari menelusuri koridor rumah sakit untuk menuju ruang ICU.

Sesampainya di depan ICU Rey di kagetkan oleh kehadiran kedua mertuanya yang sudah berada di hadapan nya.

Ini masih terlalu pagi, pukul enam lewat tujuh belas menit. Ada apa ini? Rey bingung pasalnya raut wajah Atha, dan kedua mertuanya sangat gelisah.

"Assalamu'alaikum," Sapa Rey.

"Wa'alaikumsalam," Jawab mereka.

"Ayah bunda dari kapan udah ada disini?," Tanya Rey.

"Subuh tadi Rey," Jawab Andi.

"Sebenarnya ada apa?," Tanya Rey bingung.

"Hmm tadi subuh ayah dapat kabar dari bang Atha bahwa kondisi Alena down, makanya kita langsung kesini," Jawab Andi.

"Kenapa Rey gak dikabarin soal ini? Alena kan istri Rey juga, bang Atha juga janji bakal kasih kabar tentang perkembangan Alena tapi kenapa Rey justru gak di kasih tau," Tanya Rey.

"Gue minta maaf, gue salah. Gue cuman gak mau lo ikut khawatir, lagi pula Alena langsung di tangani dokter kok," Jawab Atha.

"Terus sekarang Alena gimana kondisinya? Alena baik-baik aja kan?," Tanya Rey.

"Alena baik-baik aja, tapi perkembangan nya belum bisa dibilang baik masih buruk," Jawab Atha.

Rey yang mendengar rasanya semakin hancur, ia kembali menangis dan memukuli tembok dengan kencang.

"Gue nyesel! Gue bodoh udah nyakitin orang yang gue sayang! Gue pengecut gak bisa jagain dia!," Teriak Rey sambil terus memukul-mukul kan tembok dengan tangannya.

"Lo tenang Rey jangan kayak gini, gue yakin Alena kuat dia bisa lewatin ini. Kita tunggu hasil nya aja, kita liat perkembangan nya lagi,"

"Kalau lo kayak gini Alena liat dia bisa jauh lebih sakit rasanya Rey. Lebih baik berdoa daripada lo harus pukulin tembok yang jelas gak punya salah apa-apa,"

"Iya sayang benar kata bang Atha, bunda tau kamu khawatir kita sama-sama khawatir tapi kamu gak bisa nyakitin dan nyalahin diri kamu terus kayak gini, lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan Alena yaa," Ujar  Citra sambil merangkul mantunya itu.

Rey memeluk Citra dengan erat. Rasanya ini sangat berat ia hadapi, ia rindu dengan Alena, ia rindu atas rasa perhatian Alena terhadapnya.

"Rey jahat ya bun, sampe Alena harus merasakan sakit yang begitu luar biasa," Tanya Rey.

"Enggak sayang, ini semua udah Tuhan yang merencanakan semuanya. Kita gak tau rencana Tuhan seperti apa, kita cuman bisa berdoa dan minta pertolongan pada yang masa kuasa," Jawab Citra.

"Kita tunggu hasil dokter yaa, sebentar lagi juga dokter nya keluar," Ujar Citra.

"Iya bun,"

Sekitar 10 menit kemudian. Seorang dokter dan perawat keluar dari ruang ICU yang sudah yakin bahwa itu dokter yang menangani Alena.

Berawal dari Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang