95 - lo gue?

5.5K 522 193
                                    

"Rey," Panggil Citra yang baru saja keluar bersama suaminya dan juga Hito.

"Iya Bun," Sahut Rey, lalu Citra duduk berada di sampingnya.

"Kamu masuk sana temenin Alena di dalam," Ujar Citra dan Rey hanya menggeleng.

"Bun, ayah sama abang mau ke kantin dulu ya," Ujar Andi dan di angguki Citra.

Andi dan Hito sengaja pergi untuk memberikan ruang agar citra bisa berbicara dengan Rey.

"Rey, bunda tau kamu kecewa dengan apa yang sudah terjadi. Tapi kamu harus ingat itu semua gak sepenuhnya kamu yang salah, selama ini kamu masih menjaga Alena dengan tulus. Bunda percaya perlahan Alena akan mengerti dengan semuanya. Kamu gak boleh menghindar walaupun Alena mengusir kamu, bagaimanapun status kalian tetap suami istri harus tetap melewati semuanya bersama. Bunda sudah menceritakan singkat kepada Alena, tunggu waktu yang tepat kita jelasin semuanya secara perlahan ya sayang," Ucap Citra.

"Bunda yakin kamu kuat melewati semua ini, bunda cuman mau berpesan sama kamu, walaupun hati dan pikiran Alena sedang kacau, sedih, bahkan kecewa tapi kamu sebagai laki-laki dan suaminya Alena harus kontrol emosi kamu ya, kamu tahan semuanya. Jangan sampe kamu membuat luka baru ke Alena, itu akan mempersulit untuk Alena menerima semuanya. Sekarang stop salahin diri kamu, tenangin diri kamu, dan masuk temui Alena di dalam," Lanjut Citra sambil tersenyum lebar dan terus mengelus pundak Rey dengan tulus.

Rey menarik nafas dalam-dalam lalu membuang perlahan-lahan, Rey menatap Citra dengan tulus, dan mencoba hilangkan pikiran negatif nya, dan meyakinkan dirinya.

"Kamu masuk jagain Alena yaa, bunda mau nyusul ayah sama bang Hito dulu," Ucap Citra lalu pergi meninggalkan Rey sendirian.

Kepergian keluarga Alena karena ingin juga memberikan ruang kepada Rey untuk bisa bertemu dengan Alena didalam  agar keduanya bisa lebih membaik.

Setelah dipikir dan sudah menenangkan pikirannya, Rey bergegas untuk masuk ke ruangan Alena.

Saat masuk Rey melihat Alena terus memegang kepalanya sambil meringis kesakitan, dengan cepat Rey menghampiri Alena.

"Kepalanya sakit?," Tanya Rey, dan dengan sangat cepat Alena langsung menggeleng.

"Ngapain?," Tanya Alena.

"Mau jagain istri sendiri gak boleh?," Tanya balik Rey.

"Gak perlu, lo pulang aja" Jawab Alena.

Deg. Rasanya seperti tersambar petir ketika Alena memakai lo gue, bahkan sebelumnya ia bertemu masih memakai aku kamu, begitu cepat kah perubahannya?.

"Kok gitu?," Tanya Rey namun tak di gubris oleh Alena.

"Kenapa tiba-tiba pake lo gue?," Tanya Rey lagi, dan lagi-lagi tidak dijawab oleh Alena.

Rey terus menatap Alena dengan tatapan sedih, takut, namun juga kecewa dengan sikap Alena. Dan Alena sendiri pun terus membuang wajah nya dan menatap ke arah lain.

Beberapa menit terjadi keheningan, tidak ada yang berbicara. Sampai akhirnya Alena tiba-tiba terbatuk dan Rey dengan cepat siaga langsung memberikan air mineral untuk Alena dan mengusap punggung nya dengan lembut.

"Pulang aja, disini ada suster yang jagain gue kok," Ujar Alena tiba-tiba.

"Enggak, aku mau tetap jagain disini," Jawab Rey.

"Terserah,"

"Sayang," Panggil Rey, namun Alena tak menggubrisnya.

"Kamu percaya sama aku kan? Semuanya akan aku ceritain tapi tunggu waktu yang tepat, aku mau kamu sembuh dulu. Aku gak mau karena masalah ini, hubungan kita jadi renggang seperti ini, bahkan untuk berbicara sama aku aja kamu gak mau, kamu gak pernah mau menggubris aku, kamu selalu mengabaikan ucapan aku, aku mau kita selalu baik-baik aja, kita bisa perbaiki semuanya biar bisa seperti awal lagi," Ucap Rey dan Alena hanya tetap terus menatap ke depan dengan tatapan kosong, namun setelah keheningan itu, Alena membuka suaranya.

"Gue juga berharap bisa seperti itu selama nya, selama hidup gue, selama gue masih menjadi seorang istri, selama gue masih punya tanggung jawab itu semua Rey!. Tapi gue terlalu kecewa dengan semuanya, hati gue terlalu sakit menerimanya. Kemana saat gue membutuhkan seseorang dia malah pergi jauhin gue seakan dia udah gak peduli sama gue, gue udah gak punya rasa percaya diri karena hati gue udah benar-benar hancur Rey, gue takut untuk memulai semuanya, gue butuh waktu untuk sendiri. Lagipula lo kenal gue, nikah sama gue, karena dijodohin sama orangtua kita, lo belum kenal gue seperti apa, gue cuman butuh waktu dan gue gak mau ngelukain siapapun, jadi lebih baik lo istirahat pulang aja, disini ada dokter dan suster yang jaga gue," Ucap Alena panjang lebar dengan suara nya yang masih terdengar lemas, dan juga gemetar, karena dirinya pun sudah meneteskan air matanya.

"Dan pernikahan kita atas perjodohan orangtua, kalau lo mau cari cinta sejati lo kita bisa bicarin itu semua, gue gak akan nahan lo kok, gue bisa melepaskan lo walau hati gue yang ngerasain sakitnya, gue cuman gak mau lo cinta dan perhatian sama gue karena paksaan, gue gak butuh itu semua Rey, gue bisa kok bicarain ke mamah papah biar mereka gak paksa lo buat terus sama gue, karena gue gak akan bisa pertahanin kalau tujuan lo cuman buat membenci bahkan untuk balas dendam ke gue," Lanjut Alena lalu membuang wajah ke lain arah, ia sudah tidak kuasa menahan rasa sakit di dadanya.

"Maksudnya apa sih? Benci kenapa? Balas dendam karena apa? Selama ini aku tulus cinta dan sayang sama kamu, kenapa tiba-tiba berpikir kayak gitu hmm? Kita gak bahas ini dulu okay? Aku gak mau kamu jadi banyak pikiran dan malah ngelukain hati kamu sendiri, jadi kamu harus sembuh dulu baru kita bahas yaa," Jawab Rey sambil mengusap air mata Alena dan mengelus lembut kepala Alena.

"Rey gue lagi mau sendirian aja disini. Lo istirahat aja dirumah gak usah khawatirin gue," Ucap Alena.

"Okay, aku bakal tunggu diluar. Kamu jangan terlalu banyak berpikir dulu, ini bisa kita selesaikan nanti, jangan menyiksa diri kamu sendiri, fokus untuk sembuh dulu yaa," Ujar Rey, lalu mengusap dan mengecup kening Alena dengan tulus.

Rey keluar dan duduk kembali di bangku luar, dengan perkataan Alena membuat dirinya gelisah, ia bingung dengan perkataan Alena, ia memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Sedangkan Alena yang berada di dalam ruangannya, sudah menangis dengan deras. Jujur ia tak tau harus seperti apa sekarang, yang ia rasakan hanya rasa sakit dan kecewa, tapi disisi lain ia selalu percaya dengan Rey, keluarganya, bahkan teman-temanpnya

Rasanya ia sangat ingin mendengarkan penjelasan Rey saat ini juga, tapi ia takut merasakan rasa sakit yang begitu dalam, dan saat ini pun yang ada dalam pikirannya hanya ego nya sendiri, ia belum siap untuk menerima semuanya.

••••

SKIP

Jangan lupa untuk selalu vote dan comment nya yaa🤗

Sebelumnya mau bilang banyak-banyak terimakasih untuk kalian semua, banyak-banyak rasa bersyukur banget bisa kenal dan dekat dengan kalian semua😭❤️

Dan minta maaf sebesar-besarnya karena makin kesini makin jarang up🙏 maaf sudah membuat kalian mati penasaran, maaf sudah membuat kalian nunggu lama, maaf sudah buat kalian kesel buat nunggu part selanjutnya, maaf karena sudah mengecewakan kalian🙏😭 dan maaf kalau dari setiap part banyak kalimat-kalimat yang tidak nyambung dan banyak kata-kata yang typo karena author nya juga manusia yang tidak luput dari kesalahan🙏😌

Berawal dari Perjodohan BELUM TAMAT dan berkemungkinan bakal dipanjangin partnya dan alurnya akan dipercepat, jadi tungguin aja yaaa... Maaf kalau author nya selalu membuat pada readers nya kecewa buat nunggu nya yang lama....🥺😟

Maaf yaa author belum bisa ngasih yang terbaik buat para readers🙏 karena authornya juga punya kelemahan nya sendiri, punya kesibukan nya sendiri, punya kehidupan di dunia nyata juga bukan dunia perhaluan aja hehehe🤪☺️

Dan maaf sekali lagi, karena ternyata belum bisa double up yang udah pernah aku bilang sebelumnya ke beberapa orang mungkin. Ternyata part selanjutnya belum memungkinkan untuk di up saat ini juga🙏

Salam rindu dan tetap selalu jaga kesehatan teman-teman, semoga akhir tahun ini selalu ada hal-hal baik yang kalian rasakan... I love you and Miss you too sayang² nya author😘🥰 -FN

👉Next Part👈

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berawal dari Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang