Saat ini Alena sudah berada di kediaman Adinata, rumah ayah bundanya itu.
Alena berjalan memasuki halaman rumah, ia berjalan menuju pintu utama nya. Keadaan rumahnya sangat sepi, rumah ini sudah sangat berbeda sebelum ia benar-benar meninggalkan rumah ini.
Pasalnya sebelum Hito berkuliah jauh rumah ini jauh lebih ramai, namun ketika Hito pergi semua sudah berbeda, di tambah lagi sekarang ia sudah tidak bersama mereka dan bang Atha pun akan melanjutkan kuliah nya di Jogja, rumah ini akan lebih jauh dari kata ramai. Ia sangat merindukan rumah ini seperti dulu lagi.
"Seandainya waktu bisa kembali ke masa itu, Alena menginginkan bersama kalian lagi" Gumam Alena dengan sangat pelan.
Ia memutuskan untuk langsung mengetuk pintu utama rumahnya itu dan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum" Ucap Alena sambil terus mengetuk rumahnya, sudah seperti dugaan nya rumah ini memang sedang tidak ada siapa-siapa, namun ia yakin di dalam masih ada asisten rumah tangga nya.
Setelah beberapa kali ia mengucapkan salam dan mengetuk pintu rumahnya, barulah ada sahutan dari dalam rumahnya itu.
"Wa'alaikumsalam" Ucap seseorang dari dalam rumahnya sambil membukakan pintu rumah tersebut.
"Non Alena tumben kesini, maaf ya non lama membuka pintunya, mba lagi bersihin dapur soalnya" Ujar asisten rumah tangga nya itu, yang bernama Endah, biasa dipanggil mba Endah.
"Iya gapapa mba"
"Mba rumah lagi kosong ya?" Tanya Alena.
"Iya non, ibu bapak sama den Atha lagi keluar kota" Jawab Endah.
"Keluar kota?" Tanya Alena.
"Kok gak ada yang kasih tau Alena?" Tanyanya lagi.
"Maaf non mba tidak tau, mungkin ibu sama bapak lupa" Jawab Endah.
"Hmm yaudah non lebih baik masuk dulu aja" Ajak Endah dan Alena hanya mengangguk dan memasuki rumahnya.
"Dari kapan mba mereka pergi dan ada keperluan apa?" Tanya Alena.
"Semalam non perginya, untuk keperluan nya ibu sama bapak gak bilang apa-apa non" Jawab Endah.
Alena hanya membuang nafasnya dengan kasar, hari ini benar-benar tidak ada yang bisa mendukung dirinya dan juga hatinya.
"Non ada apa kesini?" Tanya Endah.
"Hmm itu mba mau ambil barang-barang yang masih ada disini, soalnya besok ada yang mau di pakai" Jawab Alena.
"Oh yaudah non, kalau begitu mba siapin makanan sekalian ya?" Tawar Endah.
"Gak usah mba gapapa, mending mba istirahat aja" Jawab Alena.
"Alena juga gak lama kok disini" Ucap Alena.
"Tapi non keliatan nya pucat, mungkin non belum makan. Jadi makan dulu aja disini yaa, biar mba masakin buat non" Ucap Endah.
"Yaudah deh mba, kalau gitu Alena pamit ke atas yaa, nanti kalau sudah siap Alena turun ke meja makan" Jawab Alena.
"Iyaa non silahkan"
Alena berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya itu, ia memandang sekeliling rumahnya, benar-benar sangat beda suasananya.
Seketika pandangan nya jadi teringat dengan kedua abang nya itu, ia sangat-sangat merindukan keduanya, walau kadang menyebalkan namun tetaplah abangnya yang selalu menyayangi dirinya.
'Alena kangen bang, seandainya kalian ada disini mungkin kalian udah menghibur Alena' Batin Alena.
"Kenapa semua secepat ini berubahnya" Gumam Alena dengan senyuman kecut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Perjodohan
Teen FictionJANGAN LUPA MAMPIR UNTUK DIBACA Eitss jangan dibaca aja yaa! Tapi di VOTE n COMMENT jugaa👐 UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI PLAGIAT!!! JANGAN LUPA FOLLOW DAN MAMPIR DICERITA AKU YANG LAINNYA🤗❤️ ~Happy Reading~ 🥇#1 in Perasaan 🥇#1 in Hito 🥇#1 in A...