Gerombolan dari Internasional High School sudah tiba ditempat perlombaan tersebut.
Entahlah saat ini yang mereka rasakan hanya gugup dan degdegan dengan perlombaan yang akan dimulai dalam beberapa jam lagi.
Begitupun dengan Alena, ia tak kalah degdegan saat ini, tapi bagaimana pun ia dan tim nya harus tetap tenang dan terus optimis.
"Yaudah yuk masuk," Ajak Tias.
Dan semuanya hanya mengangguk dan menyetujui lalu mengikuti langkah Tias yang berjalan menuju area perlombaan.
Sebelum memulai acara mereka tetap pemanasan terlebih dahulu, dan menenangkan hati dan pikirannya masing-masing di ruang yang sudah disediakan untuk para peserta lomba nya.
"Kalian harus tetap tenang yaa jangan gerigi," Peringat Tias.
"Siap kak," Jawab salah satu diantara mereka, ia siswa kelas 10.
"Al lo baik-baik aja kan?," Tanya Nanda yang menyadari bahwa Alena sedari tadi sedang melamun, Alena dan Nanda memang memilih tempat yang memisah dengan tim nya. Sebenarnya hanya Alena saja namun Nanda ikut menghampiri Alena disana.
"Hah iya baik-baik aja emangnya kenapa?," Tanya balik Alena.
"Lo masih kebayang kejadian waktu itu?," Tanya Nanda.
"Hmm sebenarnya enggak cuman yaa gue masih parno aja," Jawab Alena.
"Gue yakin kali ini kita bisa, gak akan ada yang bisa licikin kita apalagi melukai tim kita Al," Ujar Septian tiba-tiba.
"Itu yang gue harapkan nanti, sorry yaa ini semua emang salah gue jadi nya masalah ini terlibat buat tim kita sendiri yang gak tenang," Ucap Alena.
"Al tenang aja, lo gak perlu menyalahkan diri lo kayak gini, mungkin kejadian waktu itu emang kesalah pahaman aja kita ngerti kok," Ucap Nanda dan di angguki Septian.
"Iyaa, itu juga jadi pelajaran buat kita semua," Ucap Septian.
"Yaa tapi gue masih merasa kalau ini semua salah gue, waktu itu vivi celaka karena dendam dari teman SMP gue dulu, gue yang salah tapi tim gue yang teman gue sasarin. Gue ngerasa gak becus saat itu, dan disaat itu juga gue malah gak bisa bela kebenaran tim kita, padahal itu juga karena ulah licik nya teman gue itu, hampir berulang kali kejadian itu selalu menimpa tim voli kita, dan gue yakin dia dan tim sekolah nya pasti ikut lomba ini,"
"Gue takut kali ini dia bakal ngincer tim kita lagi, gue takut dia punya pikiran buruk untuk mencelakakan tim kita lagi,"
"Al jangan punya pemikiran seperti itu, itu belum tentu terjadi," Ucap Septian.
"Enggak yan, filing gue kuat kalau ini pasti akan terjadi lagi," Jawab Alena.
"Al udahlah yang penting kita berusaha aja, gue yakin kok lo bisa melindungi dan membela tim lu untuk saat ini," Ucap Nanda.
"Kita satu tim Al kita bisa bekerja sama dengan baik, kalau kita fokus dan mendengarkan instruksi pasti gak akan terjadi apa-apa kok," Ucap Nanda lagi lagi.
"Atau gak kita bantu lo buat kelarin masalah lo sama dia?," Tanya Septian.
"Gak bisa yan, gue udah mencoba semua cara tapi yah tetap aja gak bisa," Jawab Alena.
"Permasalahannya kalau boleh tau apa sih Al, untuk kali ini aja lo bisa bilang sama kita berdua, anggap aja kita berdua ini kayak Avi, Ara, Bila siapa tau bisa bantu juga kan dan buat lo sedikit tenang hari ini?," Ucap Nanda.
"Dia dulu sahabat gue bareng Avi, Ara, Bila, dan Ana," Jawab Alena.
"Ana? Siapa kok gue gak pernah liat lo bareng dia," Ucap Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Perjodohan
Teen FictionJANGAN LUPA MAMPIR UNTUK DIBACA Eitss jangan dibaca aja yaa! Tapi di VOTE n COMMENT jugaa👐 UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI PLAGIAT!!! JANGAN LUPA FOLLOW DAN MAMPIR DICERITA AKU YANG LAINNYA🤗❤️ ~Happy Reading~ 🥇#1 in Perasaan 🥇#1 in Hito 🥇#1 in A...