Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading↓
↓
↓Bel istirahat berbunyi, kelima gadis itu pun kini sudah duduk dan sibuk menyantap makanan yang tadi sudah mereka pesan.
Bahkan saat makan pun, seluruh mata masih sibuk untuk menatap Audy dengan tatapan sengit. Audy yang sudah sangat risih itupun hanya bisa diam karna malas menanggapi orang-orang itu.
Saat Audy hendak menyeruput es teh nya, tiba-tiba seseorang menarik rambutnya kasar dan memaksanya untuk berdiri.
"AWH!" Pekik Audy kesakitan saat rambutnya ditarik paksa.
"HEH LO GILA YA!" Saat Dinda hendak melawan gadis itu, Kila langsung cepat menahan tangan Dinda agar tidak memicu keributan.
Audy dengan kasar melepas tangan gadis itu dari rambutnya. Saat Audy melihat siapa gadis itu, ternyata dia adalah Anin, salah satu teman Salwa.
"Mau apa lo?" Tanya Audy dengan tatapan datarnya.
"Mau apa, mau apa! Lo itu harusnya malu! Lo udah ngehajar Salwa dan lo juga keciduk nikah diam-diam! Gak malu lo?!" Sewot Anin.
"Malu? Keciduk? Emangnya gue ngapain? Lo ngeliat langsung pake mata sendiri gue nikah sama Bagas, emangnya?" Tanya Audy berusaha untuk santai membuat emosi Anin tersulut.
"Dan soal gue mukulin Salwa, itu sama sekali bukan urusan lo, bodoh!" Lanjut Audy.
"Emang udah seharusnya dari awal itu Bagas sama Salwa! Bukan sama cewe gak beres kayak lo!" Anin menoyor kening Audy kuat membuat seisi kantin yang sedari tadi menonton pun heboh.
Setelah ini mereka yakin akan ada kejutan yang lebih menghebohkan lagi.
"Harusnya Bagas itu sama Salwa yang notabene anak baik-baik. Bukan sama cewe kayak lo!" Saat Anin hendak menoyor kepala Audy lagi, seseorang tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya kuat.
Saat Audy menoleh, Audy terkejut saat melihat Ezy lah yang mencekal tangan Anin.
"Ezy?" Batin Audy.
"Sebaik apa sih lo sampe berani menilai kepribadian seseorang?" Tanya Ezy dengan raut wajah datarnya.
"Dan sebaik apa si Salwa sampe lo ngatur-ngatur seseorang buat harus sama dia?" Ezy bertanya lagi sembari memperkuat genggaman tangannya pada pergelangan Anin.
"Lepas!" Anin berusaha melepaskan tangan nya, namun sia-sia.
"Sebelum ngeroasting orang ngaca dulu makanya!" Ujar Ezy sembari mendorong tubuh Anin kuat hingga Anin hampir terjatuh ke belakang.
Anin tertawa meremehkan kemudian berjalan ke arah Audy dengan wajah kesalnya.
"Bagas udah, sekarang lo mau sama Ezy juga? Jadi cewe kok sana sini mau," cibir Anin membuat Audy mengepalkan tangannya erat-erat.
Tak lucu jika ia tiba-tiba menonjok wajah gadis di hadapannya itu. Sudah pasti dirinya akan kembali dilaporkan ke BK. Selain itu, dirinya juga malas menanggapi manusia bodoh seperti dihadapannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haters Gonna Love [END]
Novela Juvenil"Ketika benci menjadi cinta" Itu lah yang dialami Audy saat ini. Setiap hari harus berdebat dengan kakak kelasnya yang sangat amat menyebalkan dan tukang usil itu membuat nya kesal dan membenci kakak kelas narsis nya itu. Namun siapa sangka, perasa...