🍁05.🍁 Cubitan maut

4.7K 407 9
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading



"Heh!" Bagas menyenggol kaki Audy yang tengah selonjoran di kasur menggunakan kakinya.

"Kamar mandi lo dimana?" Tanya Bagas dengan wajah malasnya.

"Kaki lo gatau tata krama ya!" Kesal Audy.

"Kamar mandi dimana! Gausah permasalahin kaki gue!" Ujar Bagas ikutan kesal.

"Mata lo silinder atau katarak, bego! Itu kan pintu kamar mandi! Makanya ngeliat pake mata!"

"Kok lo jadi nyolot?!" Bagas membelalakkan matanya.

"Kenapa hah! Mulut-mulut gue! Suka suka gue dong!" Audy juga ikut membelalakkan matanya sembari berkacak pinggang.

Bagas menarik nafasnya dalam-dalam kemudian berjalan menuju ke kamar mandi yang terletak di dalam kamar itu. Sial, dirinya terus marah-marah seharian ini.

Karena perjodohan bodoh ini Bagas jadi harus menahan diri untuk tidak menonjok wanita yang kini tengah santai sembari mengecat kuku itu.

Saat Bagas menutup pintu, Bagas langsung di suguhkan dengan puluhan botol Skincare milik Audy. Mulai dari sabun cair, shampo, lulur dan body care lainnya yang tersusun rapi di sebuah rak.

Sontak Bagas langsung melihat benda yang ada ditangannya. Hanya sebuah sabun cuci muka dan sebuah sikat gigi. Sangat berbeda jauh.

Setelah selesai mandi, Bagas langsung keluar hanya dengan menggunakan handuk yang melilit bagian pinggang hingga ke paha saja.

Audy yang tengah sibuk mengecat kuku nya pun tidak menyadari penampilan Bagas sekarang.

"Eh, lemari lo yang mana? Gue mau naro baju-baju mahal gue," ujar Bagas sembari mengangkat kedua koper besar miliknya.

"Walk in closet, lo cari tempat tempat yang kosong, lo masukin aja baju baju lo itu," Jawab Audy santai tanpa menoleh ke arah Bagas.

Bagas langsung menggeret kedua kopernya menuju Walk in closet yang dibilang Audy barusan.

Saat Bagas memasuki Walk in closet milik Audy, Bagas langsung disuguhkan dengan banyaknya baju milik Audy.

Bagas tidak yakin Audy menyisakan tempat untuknya meletakkan pakaian pakaiannya.

Saat Bagas melihat lihat, yaps! Seperti dugaan nya, tidak ada ruang yang tersisa untuk pakaian pakaiannya.

"Bego banget anjing, ini baju gue ditaro dimana sedangkan baju dia sebanyak dosa gue!" Rutuk Bagas.

"AUDY!" Teriak Bagas.

"APA!"

"INI BAJU GUE DILETAK DIMANA!"

Audy memutar bola matanya malas. "Jadi orang kampungan banget sih. Heran," Audy turun dari kasurnya kemudian berjalan menuju walk in closet miliknya.

"BEGO AMAT SIH LO! UDA GUE BILANG DI TARO DI SITU-- AAAAAAAAAA!!!!!" Audy sontak menutup wajahnya ketika melihat Bagas hanya menggunakan handuk yang cuma menutupi bagian intimnya saja.

Haters Gonna Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang