🍁62.🍁 Kesalahpahaman

1.3K 138 7
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading



"Pak, ini bukan sepenuhnya salah saya? INI BUKAN SALAH SAYA! SAYA DIJEBAK! SAYA GAK MELAKUKAN ITU, PAK!" Histeris Salwa ke pak Wira yang duduk di bangkunya.

"Tapi bukti dan pernyataan dari kepala sekolah bertolakbelakang dengan apa yang kamu ucapkan, Salwa," ujar Wira menyilangkan kedua kakinya.

"B-bukti? Bukti rekaman cctv maksud bapak? Pak! Itu gak seperti yang bapak liat! Saya sebenarnya gak melakukan itu! Saya-!" Ucapan Salwa terpotong saat Wira bangkit dari duduknya.

Wira berjalan menghampiri salah satu muridnya itu dengan wajah datar dan menyeramkan miliknya.

"Setelah kamu melakukan banyak kesalahan dan meresahkan banyak teman-teman kamu, saya rasa kamu lebih baik tutup mulut dan stop memberikan alasan basi kepada saya, Salwa." Wira berbicara dengan tatapan tajamnya ke arah Salwa.

Salwa terisak kemudian menyatukan kedua tangannya memohon kepada guru BK nya itu.

"Pak saya mohon sama bapak, bapak jangan hukum saya. Ini bukan kesalahan saya. Saya berani bersumpah, pak..." Isak Salwa sembari memohon.

"Terlepas dari ini kesalahan kamu atau bukan, yang saya pikirkan adalah, bagaimana bisa seorang murid seperti kamu, bisa melakukan aksi suap kepada kepala sekolah kamu sendiri? Dan, seberapa banyak uang yang kamu berikan kepada kepala sekolah?" Tanya Wira membuat Salwa menggelengkan kepalanya kuat.

"Saya tidak tau kalau saya memberikan uang, pak! Saya cuma menyerahkan selembar surat! Saya cuma minta tanda tangan kepala sekolah! Saya tidak-"

"Lalu apa?" Tanya Wira memotong perkataan Salwa membuat gadis itu terdiam dengan mata basahnya.

"Kamu ini sebenarnya kelewat polos atau kamu ini bodoh?" Tanya Wira menusuk hati Salwa.

"Pak..." Lirih Salwa.

"Untuk urusan seperti ini, saya tidak bisa menindaklanjuti lagi perbuatan kamu. Silahkan tunggu surat D.O dari saya. Kamu akan saya keluarkan dari sekolah ini setelah menyelesaikan semua urusan dengan wali kelas kamu," ujar Wira membuat Salwa membelalakkan matanya.

"S-saya dikeluarkan dari sekolah ini? GAK PAK! SAYA GAMAU! INI BUKAN KESALAHAN SAYA! SAYA MOHON PAK!" Salwa menangis histeris sembari memegangi tangan Wira memohon agar guru BK nya memberikan jaminan kepadanya.

"Saya suka sekolah disini. Saya punya temen karna sekolah disini. Saya gamau jauh dari dua sahabat saya, pak..." Gadis itu menjatuhkan tubuhnya dan berlutut di hadapan Wira.

"Silahkan kembali ke kelas kamu, Salwa."

××××

"Gue memang masih sakit hati sama keputusan kepsek kemarin. Tapi kalo boleh jujur, gue udah gak peduli lagi sama hal itu. Gue udah ikhlasin kejadian kemarin," ujar Audy ke keempat sahabatnya.

"Mau itu perbuatan Salwa atau bukan, gue udah gamau berurusan lagi sama hal itu. Gue udah lupain semuanya." Lanjut Audy.

"Tapi Dy, gue denger-denger katanya Salwa bakal dikeluarin dari sekolah ini," timpal Kila membuat teman-temannya menoleh ke arahnya.

Haters Gonna Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang