🍁19.🍁 Sebuah perintah

2.3K 284 0
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading



Audy yang sudah rapi dengan seragam sekolah juga berbalut apron itu berjalan ke meja makan sembari meletakkan sepiring roti bakar keju dan segelas susu hangat ke atas meja.

Gadis dengan rambut dikuncir satu itu melepaskan apronnya dan duduk di kursi untuk menyantap sarapan paginya.

Saat Audy tengah memakan sarapannya, ia melihat seorang pria berpenampilan urak-urakan berjalan menuruni tangga dengan menenteng tas di tangannya.

"Mata lo udah sembuh?" Tanya Audy basa-basi saat Bagas tengah memakai sepatunya.

"Udah," jawab Bagas seadanya.

Ia ingat bagaimana perih matanya semalam. Untung saja ada Audy yang mau membantunya, jika tidak, habis sudah.

Saat Bagas hendak berdiri, Bagas melihat Audy berjalan menghampirinya dengan sesuatu di tangannya.

"Gue bukan mau perhatian sama lo," ujar Audy kemudian menyerahkan sebuah kotak makan dan sebuah kacamata ke tangan Bagas.

"Kacamata nya dipake, mata lo bisa iritasi kalo kena debu. Trus ini..." Audy melirik kotak makan itu.

"Lo makan ya," ujar Audy membuat Bagas terdiam.

"Heh!" Sentak Audy membuyarkan lamunan Bagas.

"E-eh iya. Makasih ya..." Setelah mengatakan itu Bagas langsung melesat keluar rumah dan segera menuju ke sekolah.

Audy menghela nafasnya. Ia tau Bagas orang yang suka membuatnya marah, namun balas dendam dengan cara membiarkannya kesakitan? Tidak. Itu sama sekali bukan Audy.

"Duh! Gue juga harus ke sekolah! Mana udah telat lagi!" Panik Audy kemudian membereskan meja makannya dan segera pergi ke sekolah karena hari ini ada mata pelajaran sastra Inggris.

Ia ada tugas presentasi di depan kelas hari ini, Audy tidak boleh terlambat!

××××

"Oke, kelompok Saturnus, please come forward, present in front of the class about the meaning behind the poem you read yesterday. Can be represented by one person, please," ujar Guru sastra.

Translate : Silahkan maju ke depan, presentasi apa arti dibalik puisi yang kamu bacakan kemarin. Bisa diwakilkan oleh satu orang, silahkan.

"Me, sir!" Ujar Audy sembari mengangkat tangan.

Suasana di kelas kini sangat sepi dan senyap membuat Audy menjadi sedikit gugup saat hendak mempresentasikan hasil kerjanya dan teman-temannya.

"I'm Audy, representative of the Saturn group," ujar Audy memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Trans: Saya Audy, perwakilan dari kelompok Saturnus.

Audy menjelaskan inti sari dari bait-bait puisi yang menjadi tugas mereka semalam.

Dengan suara lantang dan artikulasi yang jelas membuat murid-murid lainnya tertegun saat melihat Audy benar-benar fasih berbahasa Inggris.

Haters Gonna Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang