Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying all
Happy reading↓
↓
↓"Bagas, sini makan dulu. Mumpung baru dimasak. Ini makanan kesukaan kamu loh," ujar Audy seraya menyajikan makanan di atas meja makan.
Bagas yang baru saja selesai mandi berjalan melewati dapur menuju ke ruang TV dan mengacuhkan Audy.
Gadis itu menghela nafasnya, ia tau kalau Bagas sedang marah padanya karena tadi sore.
Audy pun melepaskan apron nya dan menyusul Bagas yang tengah duduk di sofa seraya menonton televisi.
"Bagas? Ayok makan dulu. Kamu boleh marah sama aku, tapi kamu harus makan dulu. Kamu pasti laper, kan?" Audy berusaha membujuk Bagas dengan hati-hati takut semakin memperburuk mood Bagas.
"Engga. Duluan aja, aku nanti," ujar Bagas tanpa menatap ke Audy.
"Kalo kamu gamau makan, aku juga gamau." Sial! Kenapa Audy malah berkata seperti itu! Audy merutuki dirinya sendiri.
Bagas yang mendengar ucapan Audy sontak menoleh dengan tatapan datarnya membuat Audy meneguk ludahnya kasar.
"Ayo makan bareng. Aku laper~" ujar Audy sok imut seraya memukul-mukul pelan perutnya.
Bagas menghela nafasnya kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului Audy menuju ke dapur.
Saat sampai di dapur, Bagas melihat meja makan seperti meja prasmanan yang dipenuhi oleh berbagai macam hidangan.
Audy memasak semua makanan favoritnya, salah satunya adalah capcay brokoli dengan jamur Enoki kesukaannya.
Bagas menarik satu kursi lalu duduk dan mengambil satu piring kosong beserta peralatan makan nya.
"Sini aku ambilin nasinya-" saat Audy hendak meraih centong nasi, Bagas sudah terlebih dahulu mengambilnya membuat Audy sontak menarik tangannya agar tidak menghalangi Bagas.
Gadis itu menghela nafasnya kemudian duduk di kursi kosong sebelah Bagas dengan raut wajah murungnya.
Bagas berdoa terlebih dahulu lalu mulai memakan masakan Audy tanpa berkata sepatah katapun.
"Gimana rasanya? Enak gak?" Tanya Audy dengan senyum manis di bibirnya.
Bagas mengangguk seraya mengunyah tanpa menoleh ke arah Audy.
"Kamu mau aku buatin jus, es teh, atau air putih dingin aja?" Tawar Audy seraya bangkit dari duduknya.
"Gak gausah. Aku bisa ngambil sendiri. Kamu habisin aja makanan kamu," ujar Bagas membuat senyum di bibir Audy sontak memudar.
Jujur, Audy lebih suka jika Bagas marah lalu mengomeli nya daripada mengacuhkannya seperti ini.
Audy pun berdiri mematung menatap Bagas yang tengah makan itu. Hingga tanpa sadar, setetes air mata jatuh membasahi pipinya.
Ini salahnya, harusnya ia tidak pergi dengan Ezy tadi dan langsung pergi menjemput Bagas. Ini semua salahnya, Bagas pantas marah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haters Gonna Love [END]
Fiksi Remaja"Ketika benci menjadi cinta" Itu lah yang dialami Audy saat ini. Setiap hari harus berdebat dengan kakak kelasnya yang sangat amat menyebalkan dan tukang usil itu membuat nya kesal dan membenci kakak kelas narsis nya itu. Namun siapa sangka, perasa...