Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading↓
↓
↓"Siap!" Ujar Audy seraya menutup buku tulisnya saat sudah selesai mengerjakan tugas sejarahnya.
Saat Audy melirik jam, jam sudah menunjukkan pukul setengah 1 malam. Astaga, terlalu asik mengerjakan tugas, Audy sampai lupa untuk tidur.
Gadis berbalut hoodie kebesaran itu langsung membereskan alat tulis dan buku-bukunya. Sebagian buku ia masuk kan ke dalam tas sesuai jadwal pelajaran besok.
Selesai memberesi meja belajarnya, kini Audy hendak berjalan menuju ke tempat tidurnya untuk merebahkan tubuhnya yang sangat pegal itu.
Namun, saat Audy hendak duduk di kasurnya, tiba-tiba ia mendengar suara rintihan Bagas dari kamar sebelah.
Audy yang panik pun langsung beranjak dan berjalan cepat menuju ke kamar Bagas.
Saat Audy membuka pintu kamar Bagas, Audy mendengar Bagas seperti menggumamkan sesuatu dengan nada seperti sedang kesakitan.
Dengan cepat Audy berlari menuju stop kontak untuk menyalakan lampu kemudian menghampiri ranjang Bagas.
"Bagas? Bagas lo kenapa?" Tanya Audy saat duduk di pinggiran ranjang Bagas.
"Sshakithh... Mam..mhaa..." Gumam Bagas.
Audy segera menyentuh kening Bagas dan betapa terkejutnya Audy saat merasakan kening Bagas sangat panas. Dengan perasaan paniknya Audy langsung berlari menuju ke lantai bawah untuk mengambil satu baskom air dingin serta handuk kecil untuk mengompres kening Bagas.
Tak lupa juga Audy mengambil satu teko air hangat sebagai jaga-jaga jika sewaktu-waktu Bagas merasa haus.
Audy langsung berlari ke lantai atas dengan tangan penuhnya dan langsung meletakkan barang-barang itu ke atas nakas.
"Bagas, Ini Audy Gas..." Ujar Audy pelan seraya memeras handuk basah kemudian di tempelkan ke kening Bagas.
"Dy...." Gumam Bagas seraya menggenggam tangan Audy.
"Iya Gas? Kenapa? Kepalanya pusing ya?" Tanya Audy pelan seraya memijat-mijat pelan kepala Bagas yang tengah mengigau itu.
"Janganhh... tinggalin aku," gumam Bagas pelan membuat Audy termenung sejenak. Maksud Bagas?
"Engga Gas. A-aku gak pergi. Aku disini..." Audy mengelus-elus rambut Bagas menggunakan sebelah tangannya seraya bersandar di sandaran kasur.
"Bagas cepet sembuh ya, biar bisa main sama temen lagi," ujar Audy dengan nada lembutnya.
Bagas tak menjawab, pria itu kembali terlelap dengan tenang seraya menggenggam tangan Audy.
Audy terus terjaga seraya memperhatikan Bagas yang terlelap itu. Audy takut jika sewaktu-waktu Bagas membutuhkannya atau kembali mengigau seperti tadi. Jadi, Audy memilih untuk terjaga hingga jam 3 dini hari.
Saat Audy merasa Bagas sudah tidak mengigau atau merasakan sakit seperti tadi, perlahan mata Audy memejam karena sudah terlalu lelah. Seharian ia latihan ditambah dengan adanya les tambahan membuat tubuhnya jadi sangat sakit sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haters Gonna Love [END]
Fiksi Remaja"Ketika benci menjadi cinta" Itu lah yang dialami Audy saat ini. Setiap hari harus berdebat dengan kakak kelasnya yang sangat amat menyebalkan dan tukang usil itu membuat nya kesal dan membenci kakak kelas narsis nya itu. Namun siapa sangka, perasa...