🍁24.🍁 Merawat Bagas

2.9K 299 4
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu
Hope you enjoying
Happy reading




"Pelan-pelan Gas..." Titah Audy seraya membantu Bagas merebahkan tubuhnya di kasur. Bagas masih bisa menggunakan sebelah kakinya karena yang cedera parah hanya dibagian sebelah kanan saja.

Namun tetap sama saja, keduanya tetap terasa sangat sakit.

"Lo rebahan dulu. Gue mau nganter mama sama papa ke depan dulu," ujar Audy yang diangguki oleh Bagas.

"Jangan lama-lama..."

Audy yang sudah berada di ambang pintu pun langsung membalikkan badannya saat mendengar perkataan Bagas.

"O-oke, jangan kemana-mana ya," ujar Audy seraya tersenyum kemudian pergi menutup pintu kamar dan pergi menyusul sang mertua di bawah.

"Mama, papa, mari Audy anter ke depan," ujar Audy sopan.

"Audy, kalo kamu butuh apa-apa, atau merasa kesulitan, langsung kabarin mama aja ya sayang," ujar Riska seraya mengelus rambut Audy dengan penuh kasih sayang.

Audy mengangguk. "iya mama. Mama tenang aja, Audy bisa ngurus Bagas sendirian," ujar Audy bersemangat.

"Bagas itu anak yang susah diatur nak. Dia keras kepala. Gak suka diatur-atur. Mama aja kadang sering kualahan nasihatin dia," lanjut Riska.

"Mama kamu benar Audy. Bagas itu anak yang susah diatur. Keras kepala. Dia juga, agak cerewet," timpal Dylan membuat Audy terkekeh.

"Iya papa bener banget. Bagas kadang suka ngomelin Audy, suka marah-marah," ujar Audy.

"Intinya, kalau kamu butuh sesuatu, langsung telfon mama aja ya sayang. Mama sama papa mau pamit dulu," ujar Riska.

"Iya mama. Mama Riska sama papa Dylan hati-hati ya," ujar Audy kemudian menyalami tangan kedua mertuanya.

"Assalamualaikum," pamit Dylan.

"Waalaikumsalam Papa, hati-hati mama Riska!!" Seru Audy seraya melambaikan tangannya.

"Bye Audy!!!"

Audy tersenyum manis sembari melihat mobil papa Dylan mulai menjauh dari pekarangan rumahnya. Setelah mobilnya menjauh, Audy kembali masuk ke dalam rumahnya untuk mengecek kondisi Bagas.

Saat Audy hendak mengambil segelas air putih dan makan siang di dapur, tiba-tiba ia mendengar suara teriakan dari lantai atas.

"AARGHHH KAKI GUE!"

"Astaga Bagas!" Panik Audy kemudian berlari meninggalkan dapur menuju ke kamar Bagas untuk melihat kondisi Bagas.

Saat Audy membuka pintu, Audy terkejut saat Bagas sudah terbaring di lantai dengan pecahan gelas di lantai membuat Audy semakin panik dan langsung membantu Bagas untuk bangkit.

"Astaga Bagas! Lo kenapa bisa jatuh!" Omel Audy seraya membantu Bagas untuk duduk dan bersandar di sandaran kasur.

"G-gue tadi mau ngambil minum. Gue haus," ujar Bagas.

Haters Gonna Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang