Seperti biasa Jangan lupa pencet bintang nya terlebih dahulu.
Jangan jadi sider doang, pencet dulu baru baca, okeihhh!!
Xie Xie (⊃ • ʖ̫ • )⊃°
°
°Hari ini merupakan hari dimana turnamen basket diadakan.
Namun, seluruh murid belum diperbolehkan untuk mengisi lapangan dan hanya yang bersangkutan saja yang boleh mengisi lapangan, seperti para staff, petugas, serta para pemain basket.
"Audy acara dimulai jam berapa emang nya," Tanya Tania, salah satu anggota sembari menata rambutnya melalui cermin.
Audy yang masih berusaha menarik resleting hanya bisa menjawab Tania seadanya.
"Gatau gue Tan."
"Acara dimulai 30 menit lagi, semuanya persiapkan diri kalian masing-masing! Jangan sampai ada kegagalan sedikit pun, siap girls!" Tegas Rachel dari depan pintu ganti.
"Siap!" Seru seluruh anggota.
"Buat yang udah selesai, silahkan ke aula terlebih dahulu, kita akan melakukan gladi resik agar tidak ada kesalahan fatal, kakak pamit dulu," Selesai menginstrupsi para anggotanya, Rachel berlalu meninggalkan ruang ganti.
Para anggota satu persatu meninggalkan ruang ganti, dan kini hanya tertinggal Audy seorang diri yang masih sibuk menarik resleting nya yang nyangkut.
Riasan wajah sudah selesai, itu berkat bantuan sahabatnya yaitu Dinda, rambut juga sudah ditata rapi oleh Dinda, sepatu juga sudah Audy pakai, kini hanya tinggal menarik resleting.
Ah, mengapa Audy tidak meminta pertolongan salah satu teman temannya tadi. Mungkin Audy terlalu bersikeras sampai tidak menyadari kalau di sekitarnya ada orang.
"Ah sial!" Rutuk Audy ketika resleting tak kunjung menutupi tubuh bagian belakangnya. Resleting nya nyangkut di tengah tengah dan tidak bisa ditarik.
"Ya ampun, disaat genting kek gini gue kebelet pipis!"
Audy celingak-celinguk ke kanan dan kiri melihat apakah ada orang yang berlalu lalang atau tidak.
Ia harus segera mencari toilet Sekarang juga. Audy sudah tidak tahan lagi. Namun, bagaimana dengan belakang bajunya sekarang?
Ah, lagipula ini masih jam pelajaran. Jarang ada murid yang berkeliaran di saat seperti ini.
Pelan pelan Audy berjalan mencari keberadaan toilet sembari menahan kencing yang sudah di ujung.
"Ah itu toilet!" Audy segera berlari menuju ke toilet tanpa melihat logo di atasnya apakah itu toilet wanita atau pria.
Saat sudah memasuki toilet, Audy terkejut karena yang ia masuki ini adalah toilet milik pria. "Bodoamat lah! Lagian gaada orang," Audy langsung masuk ke salah satu toilet lalu menutup pintu.
"Ah lega," Audy bernafas lega ketika sudah selesai buang air kecil.
"Buruan sekali aja, mumpung gaada yang liat," ujar salah seorang pria yang seperti nya Audy mengenali suara ini.
"Kalo ketahuan guru, gue nyalahin lo ya njing," sahut salah seorang pria.
Audy membuka sedikit pintu toilet melihat siapa yang tengah berbincang itu. Audy membelalakkan matanya ketika mengetahui siapa dua orang pria yang berbincang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haters Gonna Love [END]
Ficção Adolescente"Ketika benci menjadi cinta" Itu lah yang dialami Audy saat ini. Setiap hari harus berdebat dengan kakak kelasnya yang sangat amat menyebalkan dan tukang usil itu membuat nya kesal dan membenci kakak kelas narsis nya itu. Namun siapa sangka, perasa...