Cowok tolol
Rosa memutuskan ke kantin siang ini bersama Aleta. Mereka berdua punya hobi memborong makanan. Beberapa tahun lalu, keduanya tidak lakukan dikarenakan Rosa sibuk jatuh cinta. Namun, begitu lepas dari cinta, Rosa memutuskan menjalankan kembali hobinya, ia akan mentraktir sahabatnya, Aleta.
Ting...Tong...Ting...Tong...
Bell berbunyi dengan nyaring, membangkitkan jiwa lapar Rosa. Ia berlari duluan dengan disusul Aleta. Keduanya selalu dikenal sebagai pemborong. Mbak yang berada di kantin sudah menunggu kehebohan itu, tersenyum penuh kejayaan. Semenit berlalu, langkah kaki Rosa menyusuri koridor dengan diikuti gerombolan orang dari belakang. Ia dengan kerasnya hidup, berlari dan menari. Terlempar, ia tidak peduli. Lagi pula, hidupnya sudah lebay.
Kenyataannya, ia menerobos banyak anak kelas disana. Sialnya, mata Rosa tidak sengaja melirik kearah danau di sekitar Sekolah. Ada seorang cowok yang terlihat hendak bunuh diri, terutama di sebelahnya ada Anna dan Dean, yang sedang berpelukan dengan takut.
Awalnya, Rosa mencoba hiraukan cowok itu, ia terus memperhatikan langkahnya. Dalam hati, ia menyerukan seruan pada dirinya sendiri, Makanan! Makanan!
Sayangnya, ketika Rosa melirik lagi kearah danau, cowok itu sudah akan jatuh. Tanpa panjang pikir, ia menyerah dengan makanan. Aleta syok, tetapi tetap berlari. Langkah Rosa berputar ke samping selagi kerumunan anak kelas mengambil tempatnya, ia melentangkan salah satu tangannya dan membulatkan mata.
"C-O-W-O-K B-E-G-O!" Teriak Rosa ngos-ngosan, ia semakin dekat dengan danau. Tepat ketika cowok itu terjatuh ke danau, Dean yang disana menghindari tangan cowok itu dan Anna tampak ketakutan. Sementara itu, Rosa dengan tekad akan membunuh cowok itu sesudahnya, langsung masuk ke dalam danau.
***
Adam Clakson Rey, nama cowok tampan yang sedang berdiri di lorong koridor. Ia sedang menunggu seorang gadis manis di kelas sebelahnya. Cewek itu pasti akan kaget, terlebihnya ia membawa bunga kesukaan cewek itu.
Di saat itu, ada seorang cewek keluar dari kelas. Rambutnya yang panjang diurainya dengan ikat rambut, tersenyum tipis kepada semua orang. Itulah pula, yang membuat Adam menyukai cewek itu. Namanya, Anna Hans, cewek yang digemari setiap cowok. Ia diperebutkan oleh Dean mati-matian untuk jadi pacar. Dan sahabat Dean, Adam juga menyukainya.
"Kamu sedang apa disini, Adam ?" Tanya Anna dengan senyum manisnya. Membuat Adam memerah merona, langsung memberikan sebuket bunga ke arah Anna.
"Ambil!" Ujar Adam, terdengar dingin. "Gue dapet tadi."
"Makasih banget, Adam! So sweet!" Anna mengambil buket bunga dari tangan Adam, menghirup bunga itu dan tersenyum. Sementara itu, Adam hanya menanggapi dengan senyum kecil.
Dean Fransios yang tidak sengaja melihat hal tersebut, langsung menghampiri Adam dengan tidak senang. Ia mengambil buket bunga dari Anna dan melemparnya tepat ke dada Adam.
"Elo kok ningkung teman lo sendiri!" Ucap Dean kesal, ia menarik Anna ke belakangnya, lalu bertatapan langsung dengan Adam.
"Gue cuma ngasih bunga doang!" Seru Adam dengan kesal, ia tidak bisa berkata apa-apa. Memang benar, dia menyukai Anna. Tapi Dean tidak berhak menahannya, lagipula status keduanya hanya pacar.
"Gue sama elo harus bicara!" Bentak Dean tidak suka, ia berjalan kearah danau. Adam hanya mengikuti, sedangkan Anna terlihat dengan memelas, mencoba menghentikan.
"Hentikan ini! Adam cuma ngasih bunga, Dean!" Ujar Anna manja, ia mencoba menahan tangan Dean dengan lembut. Sayangnya, Dean tidak menanggapi.
"Anna, menjauh!" Seru Dean, yang membuat Anna langsung mundur ke belakang Dean. Sementara itu, Adam hanya bisa menatap dengan sedikit tidak percaya.
"Gue emang suka sama Anna, dia baik. Tapi gue senang doang jadi teman—"
Bruk...Bruk...Bruk...
Dean memukul wajah Adam dengan kasar, ia melotot kesal. "Elo jangan berani-berani ngambil milik gue! Anna itu pacar gue, tau!" Bentak Dean.
Adam yang dipukul, menghapus darah dari wajahnya. Tepat di saat itu, ia terkekeh pelan. "Emang elo bisa bahagiain Anna ?! Elo hanya sebatas pacaran doang—"
Dean kali ini memukul wajah Adam lagi, ia terlihat sangat marah. Sekali lagi, ia memukul lagi hingga ada banyak luka di wajah Adam. Anna tampak mulai khawatir, mencoba menahan Dean. Sayangnya, itu tidak bisa merendahkan amarah Dean.
"Gue bilang kan jangan rebut Anna! Kalau lo rebut, elo mati!" Ancam Dean.
Adam tidak bisa berkata apapun, badannya tidak seimbang. Ia terlalu dekat dengan danau. Bahkan untuk mengelak kalau tubuhnya tidak jatuh juga tidak bisa. Di saat itu, ia hanya bisa pasrah. Namun, tanpa sengaja, ia melihat wajah gembira dari Anna seolah mendukungnya jatuh.
Tepat ketika Adam jatuh, ia memberikan kalimat terkutuk dalam hatinya. Kalian tidak akan pernah hidup bahagia!
Dalam air yang terombak-ambi-ambi, Adam berharap hanya satu. Ada seorang yang menolong. Jika itu cewek, ia berjanji akan menjaga cewek tersebut. Jika cowok, maka ia akan berteman dengan baik dan memberikan hadiah operasi wajah, kalau-kalau wajah cowok itu jelek.
Tuhan sepertinya masih mengasihinya, ada seorang cewek yang familiar di mata Adam. Cewek itu mendekat kearahnya, menatapnya dengan bingung. Berbisik pelan. "Elo bodoh aja mau mati, cewek kan banyak!"
Adam hanya bisa tersenyum tipis, ia memeluk tubuh cewek itu. Benar, ada ingatan yang terlintas di otak Adam semasa ia tidak sadar. Cewek yang menolongnya ternyata cewek yang bahkan tidak disukainya. Ia benci karena cewek itu pembully.
Menatap dengan tidak percaya, Adam melotot kearah cewek di hadapannya. "E-Elo..., Sedang apaan disini ?!"
"Cowok sialan emang!" Rosa tidak mood berkata apapun. Pasalnya, cowok di depannya paling tidak mengucapkan terima kasih. Tapi apa yang dikatakan cowok itu. Sedang apa ? Ya, sudah jelas sekali, ia melakukan pekerjaan suci seperti biksu, menolong orang.
"E-Elo nolongi gue ?" Tanya Adam, ia bangkit dari posisinya. Ketika menoleh kearah tempat Dean dan Anna, keduanya sudah menghilang seperti ditelan bumi.
"Enggak, gue mau bunuh elo!" Seru Rosa kasar, lalu memperhatikan detail wajah Adam. "Gue kayaknya kenal deh sama elo. Tapi dimana, ya ?!"
Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Romance
Teen Fiction[HARAP TIDAK COPYPASTE MAUPUN MENIRU KARYA INI. JIKA SAYA MENEMUKAN PENIRUAN, MAKA SAYA PASTIKAN AKAN MENUNTUT ANDA. TERIMA KASIH] Rosa Novita Ass sudah lelah menjadi figuran yang menganggu hubungan Anna dan Dean, hingga ia bertemu sebayangnya, Adam...