Singkirkan Adam alah Rosa (3)
Kali ini, Rosa tahu ia benar-benar hampir gila kemarin. Membunuh Adam ? Itu hanyalah psikopat dari sekedar pembicaraannya dengan Iblis. Oleh sebab itu, Rosa menyerah. Ia tidak akan mengusir Adam lagi. Tapi bukan berarti ia tidak punya rencana terakhir.
Dalam bayangannya, Rosa tersenyum tipis. Memang benar, ia harusnya bersyukur kemarin karena adanya Adam. Tapi, dia, seorang Rosa Novita Ass. Bukankah itu konyol untuk menyerah walau hanya satu harapan ?
RONDE KETIGA, HARAPAN TERAKHIR ROSA!
"Ros!" Panggil Maria heboh, seketika menyela dari kelas sebelah. "A-Anggie!—"
"Apaan sama Anggie, Mar!" Alita jadi terkejut. Tidak biasanya Maria heboh, apalagi berteriak ke kelasnya. Jika tidak ada kesibukan, mungkin cewek itu akan datang. Tapi saat ini, Maria datang, terlebihnya menyebut nama salah satu orang sinting, selain Rosa. Apa yang akan terjadi nantinya ?
Maria mencoba menyesuaikan napasnya, lalu berkata. "Anggie bakal datang, Alita!" Serunya, terkekeh pelan. "Artinya, elo taukan apa..."
Seketika bulu tubuh Alita naik. Bagaimana, tidak ? Ia sangat ingat kejadian tahun lalu. Ketika Anggie tanpa belas kasih menyerang Rosa dengan bisbol, sampai membuat jendela pecah. Keduanya berkelahi heboh, mungkin Rosa hanya menghindar..., Namun esoknya, keduanya juga tidak datang Sekolah.
"Itu artinya, kita musnah, tolol!" Jerit Alita panik, menentang.
Alita menoleh kearah Rosa, lalu menguncang tubuh sahabatnya itu. "E-Elo gila, ya!" Bentaknya. "Elo mau kayak kemarin... Kita harus lakukan renovasi gara-gara tuh anak! Pokoknya, gue enggak mau libur musim panas diganti sama belajar, tau!"
Rosa mengangguk. "Gue enggak mau juga," jawabnya polos.
"Terus gimana elo bakal selesaikan ?!"
"Ermm," sejenak, Rosa berpikir. Sayangnya, otak cewek itu terlalu buntut, hingga akhirnya ia menggelengkan kepala. "Kayak kemarin aja, gie males mikir."
"Gimana nih, Dam ?!" Alita mengalihkan pandangan kearah Adam.
"Yah, santai aja kali, Al!" Tegur Afgar, terkekeh. "Kan ada gue, Adam, terus Michael dan Brayen disini."
"Tapi tuh anak," Alita menarik kerah Afgar kesal. "Itu anak juga kalahkan elo kali kemarin!"
"Makanya, gue mau balas dendam!" Balas Afgar kesal.
"Emang tuh anak, sehebat itu ?" Michael mengangkat salah satu alisnya, penasaran.
"Iyalah, Mic!" Sela Brayen langsung, sehabis ia membaca majalah buku tahun lalu. "Cewek itu udah sempurna lah, dia pintar dan dapat piagam Matematika di Jepang, terus pemimpin wanita pintar..., Ah, gue sebenarnya bingungnya disini. Kok dia mau incar Rosa, yang hanya cewek biasa doang ?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Romance
Teen Fiction[HARAP TIDAK COPYPASTE MAUPUN MENIRU KARYA INI. JIKA SAYA MENEMUKAN PENIRUAN, MAKA SAYA PASTIKAN AKAN MENUNTUT ANDA. TERIMA KASIH] Rosa Novita Ass sudah lelah menjadi figuran yang menganggu hubungan Anna dan Dean, hingga ia bertemu sebayangnya, Adam...