Cewek Bertopeng

650 166 1
                                    

Cewek Bertopeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek Bertopeng

Apakah enak menjadi ketua geng luar biasa ? Tidak, Rosa tidak menganggap itu menyenangkan. Itu hanya kekonyolan manusia. Oleh sebab itu, ia memakai topeng sebelum keluar menemui banyak orang. Wajar, jika ia ketahuan, maka riwayatnya tamat!

"Kalau Adam tahu ginian, gue enggak tanggung, ya," lirik Rosa, memandang keempat sahabatnya.

"Kan enggak mungkin tuh anak kesini, Ros," cibit Maria santai. "Mana mungkin dia kepo sama MARSA, kan ? Apalagi—"

"Maria!" Jerit Alita heboh sehabis menoleh sedikit ke panggung. "Afgar dan lainnya disini, bego!"

"Wait... Shittt!" Maria menyela Alita, sembari bergantian dengan Alita. "MEREKA! M-Mereka sedang apa disini sih ?!"

"Jadi gimana ?" Tanya Rina khawatir, ia sudah pucat duluan.

"Mau gimana lagi, nih." Sembari membagikan topeng dansa kepada sahabatnya, Anggie terkekeh. "Kita hanya perlu menutup wajah, kan."

"Gue enggak jamin hidup gue selamat," gumam Rosa pada dirinya.

"Jangan gitulah, Ros," sela Anggie. "Elo membantu, jadi bukan berbuat dos—"

"Gue lebih suka berbuat dosa," sela Rosa balik.

"Ok, kita ditungguin," ujar Anggie, memutuskan keluar panggung. Memang benar, cewek itu percaya diri tidak seperti Rosa. Namun, ia sekarang aman, menyembuyikan wajah menyenangkan.

Melambaikan layaknya orang terkenal, Rosa sedang berusaha melakukannya. Ketika sahabatnya tertawa keras dengan sambutan para anggota MARSA, Rosa memilih diam sejenak. Miris rasanya ia berada di panggung seperti pejabat penting.

"Jadi seperti yang kalian tahu, Saya Maria—"

Bego rasanya Rosa mendengarnya, bahkan manusia bodoh juga akan tahu siapa Maria. Jadi, sebenarnya mereka buat apa pakai topeng kalau ketahuan juga.

Anggie hanya bisa geleng kepala. Sementara itu, Alita memukul jidat, menyerah. Temannya memang bodoh, tetapi entah bagaimana bisa memiliki tempat sains.

Mengambil alih tempat Maria, Anggie kali ini yang berbicara. "Ok, jadi MARSA tahun 2021 ini kita akan melakukan pemilihan anak baru. Seperti yang kalian tahu, kita selama hampir 6 tahun belum pernah bertemu ketua geng MARSA," jelasnya. "Apakah ada yang penasaran ?"

Ada cowok yang sibuk memperhatikan wajah cewek datar di hadapannya. Ia tahu cewek itu siapa, dan itu cukup membuat cowok itu berkerut tidak suka. Mengangkat tangannya, cowok itu bertanya.

"Ketua geng-nya..." Terkekeh pelan, cowok itu tertawa. Benar, itu Adam. Ia bahkan tahu siapa yang dimaksud ketua geng. "Siapa cewek itu ? Apakah dia benar-benar kejam ?"

Anggie bungkam. Dari awal sepertinya para cowok sialan di hadapan mereka tahu siapa mereka. Jadi apa yang harus gue jawab sekarang ? Pikir Anggie, gelisah.

Figuran RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang