Norak

669 178 2
                                    

Norak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Norak

Anas dan Ara yakin pertemuan kali ini akan berlangsung hebat. Mereka berdua berencana memamerkan anak mereka yang akan segera menikah dan menjadi suami istri. Karena itulah, ia mengumpulkan bibi keduanya dan paman lainnya, serta keponakan dari berbagai negara di satu meja panjang.

Sementara itu, Adam sibuk memilihkan baju untuk Rosa. Ia baru saja menerima pesan penting yang memberi tahu seluruh keluarga akan hadir. Sontak membuatnya terkejut, Adam terpaksa mengganti pakai Rosa.

Lihat! Cewek di depannya ini hanya berencana memakai piyaman ke acara sinting ini ? Bergegas mendorong cewek itu, Adam menyiapkan gaun untuk cewek itu.

"Elo gila mau pakai ginian ?" Tanya Adam, memandang Rosa dari bawah sampai atas. "Enggak ada yang lain ?"

"Lah bukannya cuma makan malam doang, kan ?" Balas Rosa santai.

Adam terpaksa hanya bisa geleng kepala. "Enggak," jawabnya. "Keluarga elo dan gue pasti datang, Ros! Lebih gila dari pertemuan orang tua biasa-"

"Kalau pakai piyaman kan enggak apa-apa-"

"Pokoknya enggak!" Desak Adam, mendorong Rosa ke dalam kamar dan bergegas memilihkan cewek itu baju. "Kalau bibi Lia lihat elo, gue enggak jamin lo selamat, bego!"

"Terus ?"

"Ah, benar!" Adam teringat dengan paman dan bibinya yang tidak punya anak. Tentu saja, keduanya akan berkoceh menilai mereka jika berpenampilan jelek. "Paman Frans dan bibi Frinda..., Kalau dia tau lo malas gini, mampus kita tau!"

Rosa menghela napas sejenak, lalu membaringkan tubuhnya lemah di ranjang. Sepertinya ia harus mengisi energi sebanyak mungkin. Kalau tidak, ia pasti akan tewas.

"Gue harus jalan kayak princess ?" Tanya Rosa, menengok kearah Adam.

Adam mengangguk pelan. "Terpaksa, tau! Elo kira gue mau juga, ha ?"

"Elo pangerannya ?"

"Menurut lo gue enggak cocok jadi pangeran ?"

"Cocok sih," puji Rosa, memandang Adam. "Tapi lebih mirip pangeran kodok sih."

"Bodoh amat!"

•••

Rosa dan Adam berjalan kearah suatu restaurant di malam hari. Mewah dan anggun, Rosa bisa merasakan ia berada di tempat yang sama dengan princess Cenderella. Ah, benar... Apakah restaurant ini aula princess ? Kenapa banyak orang menari ?

Seperti acara di dalam dongeng, wanita dan pria menari di lantai dansa. Sebagian dari paman dan bibi saling berteguh sapa dan bertos anggur dengan anggun. Benar, pesta yang sangat meriah. Terlebihnya, bintang utama mereka, Anas dan Ara berdiri di depan sambil menyambut tamu.

Waitt... Apa ini resepsi pernikahan ? Siapa yang menikah ?! Adam merasa ia punya firasat buruk soal ini. Terlebihnya, sedari tadi, ada banyak orang yang meliriknya ketika ia berjalan bersama Rosa.

Figuran RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang