Berita Tunangan dan Musuh

598 153 1
                                    

Berita Tunangan dan Musuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berita Tunangan dan Musuh

Adam menatap langit sembari menghela napas, ada sesuatu yang hari ini akan terjadi. Ia hanya punya firasat buruk soal itu, seolah aura baru akan datang. Dan, benar saja, bu Fera membawa murid pindahan dari kota lain.

"Ini Kelly Clarr," ucap bu Fera memperkenalkan cewek di sampingnya, yang terus saja tersenyum manis. "Murid pindahan dari Bandung, jadi mohon kalian dapat akrab dengannya."

"Hai!" Sapa Kelly, memperhatikan sekitarnya, lalu berdeham pelan. "Ada enggak yang namanya Adam Clakson Rey ?" Tanyanya.

"Nih," tunjuk Rosa, menatap datar Adam.

Mata Kelly seketika membulat saat melihat Adam, ia langsung beranjak memeluk sepupunya itu. "Gue rindu sama lo, Dam!" Sapanya akrab.

Adam membalas dengan degusan napas kesal, lalu melepaskan pelukan Kelly. "Elo buat apa disini ?" Tanya Adam datar.

"Buat nyapa elo, lah," decak Kelly tersenyum lebar. "Kita kan pasangan sebelumnya!" Ucapnya membesar-besarkan.

"Apa maksud lo pasangan ?" Tanya Adam lagi, sedingin es.

"Elo kan suka gue!" Tatap Kelly, lalu menatap bu Fera sembari menoleh kearah Rosa. "Elo minggir," suruhnya. "Gue disini deh, samping Adam!"

Rosa mengedip mata sejenak, lalu menatap datar Kelly. "Elo lenyap dari hadapan gue," ucapnya pelan.

Kelly membalas dengan marah, kesal dibantah oleh Rosa. "Elo bukan siapa-siapanya Adam, jadi minggir dari sana!" Perintahnya.

"Ini tempat gue," ucap Rosa pelan, lelah berdebat dengan cewek yang tidak bermoral di hadapannya. "Elo pindah sekalian sama Adam, kalau mau."

Kelly memincing mata kesal, ia hendak menarik Rosa untuk pindah dari tempatnya. Sialnya, tangannya sudah ditahannya Dean duluan.

"Sorry, gue enggak berminat menyela hubungan kalian, ya," ucap Dean santai. "Tapi Rosa itu berbeda, tidak perlu dipindah atau disuruh dengan lo, Kelly."

"E-Elo siapa emang ?-" gengaman Dean semakin keras, membuat Kelly melotot kesal.

"Lepasin!"

"Jauhkan tangan lo dari Rosa kalau lo enggak mau terluka," ancam Dean, melepas tangan Kelly dengan kasar.

"A-Ayo pindah-"

"Bu Fera, saya enggak mau Rosa pindah." Adam mengangkat tangan, masuk kedalam tempat duduknya sambil menjelaskan. "Soalnya bu tahu sendiri kan, kalau Rosa pindah, dia enggak berdaya tanpa saya, bu. Apalagi, harus repotin ibu review nilainya. Kalau ada saya, ibu bisa buat daftar murid terbaik."

Bu Fera terkekeh, lalu mengangguk. "Ok, ibu tahu soal itu," ucapnya menoleh datar Kelly. "Maaf, Kel. Tapi bu Fera memutuskan kamu duduk dengan Dean aja-"

"S-Saya enggak mau deh, bu!" Tolak Dean cepat, geleng kepala.

"Kalau kamu melawan, kamu mau saya pindahkan ke kelasmu yang sebelumnya, Dean," ancam bu Fera, membuat Dean mau tidak mau menerima Kelly.

"Iya deh, bu," ucapnya melemah.

Kelly diam, tidak bisa berkata apa-apa. Adam yang dia kenal sudah berubah. Biasanya, Adam akan membawakan tas-nya atau paling enggak, ia akan mengejar dirinya. Tapi Adam yang ia lihat sekarang sudah bukan Adam seperti dulu. Ada cewek yang menguasainya, cewek di samping Adam.

"Gimana Kelly ?" Tanya bu Fera tegas. "Kamu mau di kelas ini atau pindah ?"

"Saya tetap disini aja, bu!" Tukas Kelly.

"Bagus,"

•••

Alita menghela napas sejenak. Kali ini masalah besar akhirnya datang, memang benar, hidup tanpa masalah sepertinya kurang asik. Lihat! Kelly berusaha mengalihkan perhatian Adam, tetapi Adam tidak peduli. Adam justru terpaku hanya untuk melindungi Rosa dan agar Rosa tidak salah sangka.

"Elo siapanya, Adam sih ?!" Tanya Kelly kesal.

Rosa menatap Adam datar. "Majikan dan-"

"Tunangan," jawab Adam cepat, menyembunyikan wajah malunya.

"T-Tunggu apa maksud lo tunangan ?!" Sela Alita tidak percaya, menatap Rosa untuk meminta penjelasan darinya. "A-Apa maksudnya tunangan ?"

"Dua orang beda jenis dipersatukan untuk menikah," jelas Rosa.

"I-Iya, tapi lo sama Adam apaan ?! Kok lo enggak ngasih tau sih!" Bentak Alita panik.

"Katanya Adam, gue sama dia bakal nikah setelah lulus SMA, jadi dia nanti bagi undangan baru kalian tahu," lanjut Rosa membuka mulut.

"Apa ?!" Maria dan Anggie yang baru datang sontak dibuat kaget dengan ucapan Rosa. Kedua saling menatap dengan tidak percaya. "T-Tunggu..., Terus persahabatan kita gimana ?!"

"Adam dan Rosa!" Tatap Brayen agak terkejut, namun langsung menulis untuk diproduksi ke majalah Sekolah.

"Enggak heran sih," cetus Juan duduk di atas meja. "Kan emang nih dua anak udah kayak anak sama orang tua."

"T-Tapi-" Maria menyela, hendak melanjutkan. Sayangnya, ia sudah menangis sembari menatap Rosa dengan malang. "Kok lo pergi ninggalin kami sih! Gara-gara nikah sama nih anak tukang atur!"

"Elo juga enggak ngasih tau kita," ucap Alita kesal, menatap marah. Namun, di hati Alita, sebenarnya ia cukup mendukung. Memang menyedihkan, tapi sahabatnya ini tidak bisa mengatur apapun.

"Maaf," ucap Rosa pelan, menunduk. "G-Gue disuruh Adam-"

"G-Gue yang bilang." Adam angkat bicara, mendorong pundak Rosa mendekat kearahnya. "Gue sama Rosa tunangan!"

Dean sontak melotot, menatap tidak percaya. "E-Elo sama Rosa, apaan ?" Tanyanya.

"TUNANGAN!"

"Shitt lo!" Dean dengan kesal langsung menarik kerah Adam jengkel. "Elo sama Rosa enggak boleh tau! Seenaknya aja ngambil Rosa dari gue, ha!"

"Masih tunangan kok," ucap Kelly suram. "B-Benar, tunangan."

"Elo tarik napas dulu," saran Rosa melantur. "Terus setelah disuntik, gue operasi dan darahnya berceceran-"

"Alah diam lo!" Potong Kelly frustasi.

Kelly dengan kesal bergegas berlari pergi. Ia terlanjur sebal, terlebihnya tunangan Adam bahkan lebih buruk dari yang dia kira. Kalau saja dibandingkan, ia bahkan lebih baik dari cewek itu.

"G-Gue masih butuh berpikir," sela Dean tidak berdaya. "P-Pokoknya, gue bingung. Kok Rosa mau aja sama nih anak-"

"Enggak kok," cetus Rosa. "Mama Adam bilang gue bakal dikasih kuota, gorengan dan hidup enak."

"T-Terus lo terima ?" Tanya Maria tidak percaya.

Rosa mengangguk. "Hn, gue enggak masalah nikah sama Adam."

"J-Jadi lo mau nikah karena gorengan dan kuota ?" Tanya Anggie memastikan.

Rosa berpikir sejenak, lalu mengangguk lagi. "Hmm, tapi Adam bisa rawat gue juga-"

"G-Gue aja yang rawat lo, Ros," tawar Dean seketika.

"Rika ditolak kemarin sama lo, jadi enggak deh," tolak Rosa.

"Kita aja!" Tawar Maria, Anggie dan Alita dengan sinis.

"Kalian teman gue,"

"Gue setuju aja sih," Ucap Michael biasa saja, menatap Rosa dan Adam bersamaan. "T-Tapi kalau kalian menikah... Kalian bisa saling berbagi kasih sayang ? Elo sayang enggak, Adam ? Dan, elo sayang Rosa, tidak ?"

Bersambung!!! Ok, selamat membaca! Semoga suka... Dan maafin author dengan jalur cerita kemarin, ya! Ok, komentarnya author tunggu!

Figuran RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang