Late and Kiss || Part 39

11.8K 1K 76
                                    

Peringatan!! 🔞🔞🔞

  Vita masih sibuk dengan hayalannya. Sampai Maura mengatakan bahwa ia akan sibuk dikantor dan menyuruh Tiara untuk datang menemaninya. Tapi Tiara akan datang setelah jam pelajaran  pertama usai.

Ditambah Gathan yang tak sedang senang pada Vita hanya karena masalah sepeleh pagi tadi.

.

Dilain sisi, Derga yang terbangun dari tidurnya. Menatap remang-remang cahaya yang masuk menembus kaca jendela.

Pada saat ini, badannya terasa sangat letih. Dan suhu badan terasa begitu hangat. Kenapa mendadak sakit?

Diraihnya ponsel, karena pandangannya sedikit tidak baik. Ia menelpon siapa saja yang dapat ia telpon, sakit dan hidup sendiri itu tidak enak.

"Halo?"

Diujung telpon, terdengar suara wanita yang membuat alis Derga mengerut bingung. Ditatapnya ponsel ditangannya, dan ia menghela napas resah.

Setaunya, ia tak sering membagikan nomor pribadi. Bahkan hanya seupil orang yang mendapatkan nomornya.

Tanpa membalas ia menutup telpon. Derga memutuskan untuk tidak menelpon siapapun untuk saat ini.

Ia mencoba untuk bangun dari tidurnya. Memijat kening sebentar lalu kembali mencoba untuk menginjakkan kaki dilantai.

Walaupun sedikit oleng, Derga dengan sigap meraih pegangan. Ia berjalan perlahan menuju kamar mandi.

Sementara saat memandang pantulan dirinya, ia membasuh wajahnya. Memejamkan mata merenungkan sesuatu. Entah mengapa, bayangan seseorang terpampang di depannya.

Gadis itu tengah tertawa, tersenyum lebar, cemberut dan bahkan suara tangis yang terasa begitu nyata. Banyak ekspresi didalamnya. Mungkin dia sedang berhalusinasi?

Dan lagi pula. Wajah itu masih terlihat samar, Derga belum pasti. Siapa gadis itu, dan jika memang ia seseorang yang Derga kenal. Harusnya, wanita itu berada disisinya saat ini. Meyakinkannya bahwa mereka memiliki hubungan.

Tapi, satu nama terlintas dipikiran Derga. Mungkinkah?

Derga kembali membuka mata, ia kembali menatap dirinya dalam pantulan. Dan dengan langkah yang sedikit gemetar. Ia tetap meraih jaket dan kunci mobilnya.

Pikirannya saat ini begitu rumit, dan dengan cepat menuju kesuatu tempat. Dimana, disanalah ia harus menemukan jawaban yang sesungguhnya.

**

  Derga memandang rumah didepannya. Seingat yang ia tau, jalan menuju rumah dengan cat putih ini sangat asing. Seperti Derga sering menuju kesini. Tapi untuk apa?

Instingnya mengatakan bahwa, disinilah tempatnya menemukan jawaban. Lagi pula bundanya masih bermain-main dengan Derga. Selalu mengatakan bahwa ia harus mencari tau sendiri. Karna itulah lelaki sejati.

Saat memencet bel, seorang wanita dengan balutan jas putih membukanya. Pertanyaan dibenak Derga bertambah lagi. Siapa dia?

"Derga?"

"Eh-"

"Masuk silahkan masuk, tante ada urusan. Kamu rawat Vita dulu ya, soalnya Gathan gak bisa diharepin."

Setelah mendengar ucapannya. Wanita itu beranjak pergi meninggalkan Derga dalam kebingungan. Tante? Gathan? Vita? Muridnya?

Namun, sesaat ia mendengar suara yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Prankk!

Suara pecahan kaca terdengar nyaring. Mungkin karna rasa panik dan khawatir, Derga berjalan cepat menuju suara. Itu berada tepat di kamar yang berada di lantai dua.

Late and Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang