Late and Kiss || Part 26

26.7K 2K 186
                                    

20 September, 2020. Jika kalian tau, dihari itulah pernikahan sepasang manusia ini ditentukan. Itu bertepatan, dengan ulang tahun tetangga author.

Lokasi tepatnya, berada dimasjid. Yang didepannya ada sumur dicat hijau, dekat rumah bunda Derga. Datang aja, kalau kalian tau masjidnya.

Karena pernikahan diadakan secara tertutup, selain rasa syok bunda Derga, yang mengetahui bahwa Vita masih sekolah. Semuanya berjalan aman-aman saja. Bahkan Gathan tidak mengetahui pernikahan Vita yang dadakan.

**

07:22 am

Kelas pagi ini menjadi begitu ribut hanya karena sang guru tengah mengadakan rapat. Bahkan Gathan dan Arion juga berada dikelas bersama Vita.

"Abcd lima dasar!"

"A, b, c, d, e, f, g, h, i, J!"

"Jangkrik!" Seru Tiara nyaring.

Seperti yang kalian duga, keempatnya asik bermain salah-satu permainan anak legend.

"Jerapah, jamuk, jajah, jinga, juda, jurung, jorila, jupu-kupu, jkan, jalangkote."

Jika kalian bertanya, siapa gerangan dia? Maka jawaban kalian benar. Dia adalah, Gathan. Manusia super yang bisa menghilang, pas lagi sayang-sayangnya.

"Nah, kan. Gathan gak waras lagi, Vita!"

Mendengar fitnah kejam dari Tiara, Gathan mencoba meraih Tiara. Menjepitnya dibawah ketek dan menjitak pelan puncak kepalanya.

"Lepasin woii!"

"Nakal ya, mau papa gantung?"

"Atan, lepasin anj*ay. Ketek lo bau!"

/disensor ya guys

Melihat tingkah keduanya, Vita hanya dapat menghembuskan napas kasar dengan tabah. Ia meraih tangan Derga dan memplintir dengan mudah layaknya melepaskan mantan.

"A-aduh, sakit!"

"Gathan." Panggilan Arion membuat ketiganya menoleh.

"Kembali ke kelas." Setelah berucap, Arion beranjak pergi. Membuat ketiganya melongo.

"Gak biasanya," tutur Tiara.

"Memangnya yang gak biasa-biasa gimana?" tanya Gathan kepo.

"Biasanya, Arion tuh mesti pamit sambil manja-manja sama Vita. Tapi sekarang bahkan dari kemarin, gue jarang banget liat nih bocah. Udah tuh ekspresinya datar pula. Menurut lo gimana ,Vit? "

"Ya mungkin dia sibuk kali," balas Vita seadanya.

"Tapi menurut gue dia ada masalah. Menurut lo gimana, Vit?"

Vita memutar bola matanya malas, memangnya dia cctv 24 jam Arion?

"Ya mana gue tau, tanya aja sono."

"Oh iya. Tan, beliin gue air putih dulu dong dikantin," lanjut Vita menyodorkan uang.

Menatap uang pecahan serba dua ribu itu, Gathan berdecak. Ia mengambil acang-acang.

"Aku bukan bonekamu, bisa kau suruh-suruh dengan seenak mau mu. Ak-"

"Gue kasih kode wifi gue dirumah nanti."

"Okeyy, boss!"

***

(Kita akan menceritakan kehidupan detail masing-masing tokoh)

Jika seseorang bertanya, apa cita-citamu? Maka apa yang akan kalian jawab. Dan jika Vita yang ditanya, apa cita-citanya. Sejak SD, Vita bercita-cita menjadi seorang pemandu sorak.

Mengapa? Saat itu tante Maura yang masih duduk dibangku SMA, terpaksa mengajak Vita kecil ikut bersamanya keperlombaan antar sekolah yang diadakan disekolahnya.

Disaat orang-orang, atau lebih tepatnya para pemuda tampan berebutan bola dipertandingan. Vita kecil kesal bukan main, bagaimana tidak? Penontonnya rata-rata adalah seorang gadis. Mereka berteriak, menjerit dan memukul botol secara bersamaan.

Tidakkah kalian mengerti perasaan Vita saat itu?

Dan jika dia berhasil menggapai cita-citanya, maka ia dengan senang hati akan balik menyoraki mereka yang pernah membuat telinganya tuli dadakan.

Maka jika kalian bertanya, mengapa Vita begitu benci terhadap Gathan? Maka jawabannya simpel.

Gathan secara haqiqi adalah manusia dengan tingkat kebodohan tinggi, naik kelas juga hanya karena ia beruntung. Ia adalah manusia dengan tangan ajaib. Barang apapun yang Atan pegang, entah mengapa bisa begitu mudah rusak dalam sekejap. Dan barang-barang Vita 'lah yang menjadi korbannya.

Lalu Arion, Arion adalah tipe pacar idaman menurut Author. Mengapa? Dia terlihat cool dan gentelman tentunya, selalu ada buat pasangannya dan sangat manja. Namun, dihadapan orang lain, dia begitu dingin tak tersentuh. Terkadang terlihat imut dan menggemaskan.

Tiara, walaupun terlihat goblok banget. Tapi sebenarnya nilai pelajarannya rata-rata tinggi, pengalaman pacaran nol plus. Wajah polos tapi sebenarnya suka adegan kiss.

Author yang baik juga terlihat goblok, tapi nilai disekolah yang paling tinggi cuma seni budaya. Itu juga waktu disuruh gambar kuda nyengir. Walaupun terlihat imut, author orangnya nolep dan suka sama cowok manis.

****

03:00

Waktu berlalu dengan cepat, walaupun sedang rapat para guru tidak begitu mudah memulangkan para siswa-siswi. Dan saat ini masing-masing kelas telah bubar menuju parkiran. Dan Vita salah-satunya.

Ia tengah duduk didepan mobil Derga, mengeluh berulang kali. Ingin menyusul kedalam tapi rasa malasnya terlalu menguasai, dan dengan jengkel menunggu.

"Vita, ngapain kamu?" Suara bariton itu berasal dari pak Sam. Guru idaman.

"Eh, pak. Kok belum pulang?"

"Ini udah sore, kamu kenapa duduk disitu. Gak tobat-tobat ya Vita, mentang-mentang bapak udah tua," celoteh pak Sam tidak menyadari kehadiran Derga dibelakangnya.

"Ekhem!"

Celoteh pak Sam terpaksa terhenti, ia menengok untuk sekedar mengatahui siapa suara yang batuk sembarangan tadi. Melihat Derga yang tengah tersenyum datar, membuat pak BK ini menyingkir dan berlalu pergi.

Membuat Vita heran, kenapa dengan pak Sam?

"Vita masuk."

"Pak itu tadi kenapa?" tanya Vita sembari memasang sabuk pengaman.

"Ya mana saya tau-

"Sayakan badak. Dah lah pak itu udah basi," tutur Vita memotong ucapan Derga.

"Jangan biasakan itu Vita, memotong pembicaraan orang yang lebih tua dari kamu itu gak baik."

"Ya maaf mas, aku janji gak akan ngulangin. Jangan hukum Vita ya, Vita masih kecil." Puppy eyes itu berteger manis dimanik Vita.

"Besok kita langsung nikah."

"Eh..?!"













Maunya author, 20 komen tengah malam dipublis lagi. Seperti maunya salah-saru readers buat publis 2 kali karna author absen 2 tahun.

Late and Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang