Adnan Mahera adalah pria matang yang siap nikah. Namun, pria yang begitu mencintai susu pisang itu tak peduli. Bahkan sekalipun ia akan lajang selama hidupnya.
Tapi tidak dengan ayahnya, pak tua yang sedang berlibur bahagia itu selalu ingin menimang cucu. Namun, melihat sikap kekanakan anaknya ia cukup ragu bahwa para wanita akan menyukainya.
Secara menyeluruh wajah Adnan terlihat tampan, tapi dibandingkan dengan mantan Jessica Iskandar, wajah tampan Adnan tidak ada apa-apanya.
Ia memiliki wajah dengan warna mulit kuning langsat, garis wajahnya cukup tegas. Ia memiliki bentuk tubuh yang ideal dan cukup tinggi. Tapi pria itu benci gadis pendek.
Adnan mengatakan bahwa ketika ia akan bersandar pada gadis pendek, itu akan membuat tubuhnya pegal-pegal. Ia selalu ingin kekasihnya meletakkan dagu lancipnya pada bahunya saat mereka sedang bermesraan.
Namun, gadis pendek tidak akan bisa melakukan itu tanpa bangku.
Dan ia sangat ingin jika bersama istrinya, ia akan tidur bersama menyatukan kaki diranjang dan puas mengecup keningnya. Cewek pendek tidak dapat melakukannya.
Adnan membutuhkan gadis dengan tinggi 170 cm, tak kurang tapi lebih tak masalah. Namun, masalahnya adalah wanita dengan tinggi seperti itu sangat langka. Walaupun ada mereka tentu berprofesi sebagai model.
Bahkan Author yang cantik nan paripurna tak mampu bersanding bersamanya. Di Indonesia 165 cm adalah tinggi yang cukup ideal.
Tapi tidak tahukah kalian? Bahwa wanita pendek rata-rata adalah wanita imut nan cantik paripurna. Kayak aku misalnya, ehek.
Cerita ini mengandung unsur pencarian jodoh. Jika ada yang berkenan menyodorkan bapak kalian atau om muda yang masih nganggur, saia siap mengambilnya. Tapi jika kalian ingin menukar dengan adik saia yang masih berondong juga gak masalah. Kita nego dikit.
**
"Adnan?"
Seorang wanita paruh baya yang masih cukup muda itu menghampiri kedua sejoli yang tengah beradu biji mata.
"Katanya gak dateng?"
Adnan menggeser posisi berdirinya, ia mendekat pada wanita yang biasa ia sapa bibi.
"Hehe, nyari jodoh bi," ujar Adnan dengan nada bercanda. Namun, wanita itu menatap Adnan dengan intens lalu tersenyum puas.
"Baguslah, setidaknya jangan mejadi pria lajang. Jadi ini jodoh yang kamu cari?" Tanya sang bibi bisik-bisik menatap dari atas hingga bawah.
Wajah cengo Vita cukup menghibur, kostum badut yang ia kenakan menutupi tubuh langsingnya.
"Doain ya bi, jodoh gak ada yang tau. Mungkin aja emang dia."
Mendekat pada sang gadis, sang bibi meraih tangannya memberi salam perkenalan.
"Saya bibinya Adnan, lain kali mampir kerumah ya."
"Saya Vita tante. Ya diusahain," balas Vita sedikit kikuk.
***
19:23 pm
Tidak ada yang tau betapa lelahnya Vita membadut hari ini. Tubuhnya benar-benar terasa remuk, bahkan menggerakkan jaripun ia tak mampu. Rada lebay memang, tapi itulah faktanya.
"Udah pulang, Vit?"
"Belum, ini masih arwahnya."
"Halah, bercanda aja kamu. Ini malam jum'at loh ya, jangan sampe tante panggilin pak ustad."
Vita memutar mata lelah, ia hanya menatap wajah tantenya yang tidak muda lagi lalu berdecak naik menuju kamar.
"Jangan lupa makan malam! Angetin sendiri ya!"
Vita langsung merebahkan diri pada kasur hangat nan nyaman. Untung saja make up hari ini telah ia bersihkan, takut dikira badut lampu merah.
Dulu Vita pernah berpikir betapa lucunya seorang badut menghibur orang lain. Dan bahkan satu pertanyaan mulai terlintas diotak kecilnya.
Ketika badut bersedih siapa yang menghiburnya?
Apa ada badut lain? Atau hanya butuh cermin untuk menghibur dirinya sendiri? Lucu memang, dunia sekarang bercandanya gak main-main.
Namun, melihat orang-orang dijaman sekarang. Ketika mereka asik menghibur orang lain, mereka tau bahwa mereka hanya akan menjadi tempat berduka. Lalu ketika orang-orang itu telah berbahagia, orang-orang itu seakan lupa siapa yang mengobati dukanya.
Wah, dunia sebercanda itu sekarang. Maka dari itu mental kita harus sekuat baja, tapi tidak harus serapuh kaca.
Kalau dipikir lagi, siapa yang menciptakan badut didunia ini? Lalu badut pertama ada dibelahan dunia mana?
"Hufftt, otak kecil mikir kayak gini ya mana bisa. Lagian dipelajaran sejarah mana ada bahas masa lalu badut."
Vita meraih ponselnya, mengetik beberapa balasan untuk orang-orang yang mengirim pesan. Namun, matanya terpaku pada satu pesan yang baru saja terkirim.
[Saya pamit.]
Alis Vita mengerut, ia bangkit terduduk dari kasur. Lalu jari-jarinya mengetuk papan keyboard dengan cepat.
[Maksud bapak?]
Tapi beberapa saat tidak ada balasan dari seseorang dibalik pesan. Vita mengusir pikiran absurd yang terlintas dipikirannya.
"Gak mungkin pak Derga balik ke rawa-rawa, buaya kelelep tetaplah buaya. Tapi harusnya udah jadi buaya darat." Celoteh Vita penuh cibiran.
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late and Kiss [END]
Teen Fiction"I like your lips, can you give me your Kiss?" Ada apa ini? Mengapa dia harus mencium gurunya?! Jumlah part 43 + 4 extra part Status: END~ Start: 2 Juni 2020 End: 25 Maret 2021 @scorpio_nn Voment ya cantik-cantik ku.