Late and Kiss || Part 15

42.4K 2.4K 47
                                    

Kejadian pagi tadi telah Vita lupakan, dengan kehadiran Gathan sebagai murid baru dan masuk dalam daftar pria tampan. Dan hadirnya Arion yang ternyata membawa siswi baru asal Jepang.

Apalagi Gathan dan Arion sekelas, bertetangga dengan kelas 11 IPA 3, kelas milik Vita dan kawan-kawan.

"Vita, psstt...."

Bisik kecil itu berasal dari Tiara, ia tengah mengawasi situasi dan diam-diam ingin begosip, lagi.

Vita menengok dengan ujung pulpen yang selalu digigitnya.

"Kayaknya siswi baru itu sok cakep, deh."

Mengerutkan alis, Vita mencoba mencerna perkataan Tiara. "Maksud lo?"

"Tadi gue liat dia dempet-dempet mulu sama sepupu lo itu." Wajah Tiara tampak begitu kesal.

"Ya, karna mereka PDKT kali."

"Iihh, kok gitu?"

"Lah. Kan emang gitu, jadi gimana?"

Merobek kertas, Tiara menulis panjang lebar. Takut sang guru mendapati keduanya tengah berbincang di jam pelajaran.

"Lo kan tau gue naksir ama sepupu lo itu...."

Mendapati isi surat, membuat Vita hampir menyemburkan tawa jika saja ia tidak melihat kondisi dan situasi.

"Ya pepet lah, jangan mau kalah. Gathan suka yang cakep, kalau lo jelek so good bye aja:v"

Membalas teks pada kertas lalu disodorkan pada Tiara, tak menyadari bu Rissa yang sedari tadi memperhatikan dari belakang. Membuat beberapa siswa menahan diri untuk tidak tertawa.

Surat yang Vita sodorkan diambil alih oleh bu Rissa. Membuat keduanya tertegun, mendapati tatapan tajam milik bu guru terkiller nomor dua.

"E-eh ibu?"

"Bagus ya, saya tidak pernah memasukkan pelajaran pasal cowok didalam buku pelajaran. Lalu apa yang kalian bahas?!"

"Ki-"

"Etss... tak ada alasan, silahkan langkah kaki keluar kelas. Dan bahas itu dengan lari keliling lima kali."

"Tap-"

"Sekarang!"

Mendesah kecewa, Tiara dan Vita beralih keluar. Melambaikan tangan dengan efek slow sebagai tanda perpisahan, Tiara mengeluarkan air mata haru dengan tarikan ingus yang kuat, seakan mengisap segala dan apa saja yang lewat.

Apalagi Vita yang membungkam mulut memukul dada pelan, meyakinkan teman-temannya bahwa ia kuat dan mampu. MERDEKA!!

"Gak usah, DRAMA!" Seruan beroktaf tinggi itu membuat keduanya lari terbirit menuju lapangan.

Membuat satu ruangan bergumam dalam hati, semoga amal ibadah diterima tanpa pamrih.

Dengan lirikan tajam yang Vita berikan pada Tiara, membuat Tiara terheran sembari mengulek hidung mencari harta karun. Dan menyentilnya, membiarkan harta karun itu bebas.

"Napa?"

"Hari ini gue sial mulu perasaan."

"Itu takdir, gak bisa diubah. Udah jalannya kita dihukum, toh gak ada ruginya sekalian olahraga gitu."

"Olahraga apaan matahari udah diatas kepala," protes Vita kesal. Ia menarik kuat rambut kuda Tiara.

Dan keduanya mulai berlari sambil saling memukul, membuat beberapa siswa yang lewat hanya menggeleng kepala.

Sangat barbar untuk ukuran manusia berjenis kelamin wanita.

Late and Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang