Beberapa lelucon akan muncul:)
"Kok lo masih hidup sih?"
Arion Daningrat, pemuda tampan ini sebenarnya pemuja sejati Vita. Walaupun galak dan pendiam, sifat itu berbanding terbalik disaat ia tengah berhadapan dengan Vita. Sang kekasih pujaan.
Tidak hadirnya ia dibeberapa bab dikarenakan ia tengah menjalani pertukaran pelajar di Singapura. Begitu setau Vita.
Namun, entah ada apa gerangan pria yang notabenya selalu Vita hindari mendadak muncul dihalaman rumah.
Menghilang beberapa bulan, apalagi ia masih menenteng manis koper dan tas.
"Kejam banget, aku disini karna kangen kamu loh."
Sebagai balasan, Vita memutar mata malas. Mereka tengah terduduk manis pada bangku halaman rumah.
"Harusnya lo langsung pulang kerumah lo. Sesuai dah ama nama lo, si oon."
Arion merenggut kesal memonyongkan bibirnya. Namun, suara berisik yang Vita yakini titisan setan mengganggu keduanya.
"Uhukk, pagi-pagi dah bikin gerah. Ajakin masuk Vit, mabar kata tante Maura." Setelah berucap, Gathan beralih pergi tak lupa memberikan juluran lidah manja.
"Vangke nih bocah, mabar apaan pagi-pagi?"
Mendapati rasa bingung Vita, Arion terkekeh. Ia menjelaskan bahwa maksud mabar dari lelaki tadi adalah Makan Bareng.
Vita beralih melangkah terlebih dahulu diikuti langkah kaki Arion yang hanya mesem-mesem.
Melihat Vita yang masih mengenakan daster dengan gambar kelinci, menambah kesan imut dan menggemaskan.
"Loh, Ari kamu kemana aja akhir-akhir ini? Tante gak pernah liat loh."
Mendapati pertanyaan mendadak seperti itu, membuat Arion terkesiap bukan main. Padahal ia tengah membayangkan sesuatu yang indah.
Nikah ama Vita misalnya...
"Hehe, biasa. Anak pintar, keluar negeri," ujar Arion sembari duduk tepat disamping Vita.
"Eh, lo kok duduk disini. Disamping Atan sana!"
"Idihh ogah, yakali gue duduk ama fans fanatik lo ini. Yang ada entar gue dicakar, dijilat, dicel-"
Celoteh Gathan terhenti setelah om Bams mengambil alih ucapannya. "Waktunya makan!"
Wajah Vita merenggut kesal, ia memasukkan sesuap nasi goreng dengan banyak. Hingga memenuhi setiap rongga mulutnya.
Membuat kedua pipinya bergelembung karna penuh, Arion lagi-lagi kesemsem. Bahkan disaat tidur ngorok'pun dimatanya Vita selalu terlihat manis.
"Ngapain liat-liat? Mau gue cungkil!"
"Kamu nih, Vit. Jangan galak-galak gitu dong, jadi perawan tua baru tau."
Susu yang sedang Gathan minum tersembur, membuat Arion menjadi sasaran empuk.
"Pufftt... hahahaha!"
Tawa pecah Gathan heboh, mengabaikan tatapan membunuh tante Maura.
"ATAN!!"
**
Kehadiran Arion pagi tadi dan hukuman untuk Gathan tak membuat mood Vita membaik. Ia masih bermalas-malasan diatas kasur empuk nan nyaman.
Diambilnya ponsel yang ternyata ia matikan daya semalaman. Membuka beberapa aplikasi hingga sebuah notif menghentikannya.
0822***
[Vita? Sepertinya Les untuk kamu diundur jadi hari selasa]Vita yakin ini adalah nomor sang bapak guru tercintahh. Menyimpan nomor Vita memberi nama, 'Buaya kelelep' di kontaknya.
Avitha gr
[Not problem pak]Selesai membalas, Derga membalas kembali. Membuat Vita terheran. "Gercep amat si bapak."
Buaya Kelelep
[Jangan telat, atau kamu mau saya cium?]Vita mendengus, ia dengan kesal mematikan ponselnya. Termenung sejenak.
"Kok ada ya manusia seperti pak Derga? Apa jangan-jangan dia bukan manusia lagi? Apa pak Derga, buaya kelelep sungguhan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Late and Kiss [END]
Teen Fiction"I like your lips, can you give me your Kiss?" Ada apa ini? Mengapa dia harus mencium gurunya?! Jumlah part 43 + 4 extra part Status: END~ Start: 2 Juni 2020 End: 25 Maret 2021 @scorpio_nn Voment ya cantik-cantik ku.