Late and Kiss || Part 20

37.8K 3.2K 305
                                    

Ketika rasa itu berpaku pada satu titik, melepaskannya bukanlah hal yang mudah. Ketika pada akhirnya, itu hanya naluri manusia. Kamu akan begitu terluka tanpa alasan - Author_ckp113

Derga menatap wanita itu dengan sedikit cemas, membuat Vita heran. Apa dia kekasih pak Derga? Ya mereka terlihat cocok.

"Vita."

Merasa namanya terpanggil, Vita menatap balik Derga dengan tanda tanya.

"Apa terjadi sesuatu?"

"Maksud bapak?"

Lagi-lagi Derga menghembuskan nafas kasar. Ia menggenggam tangan wanita itu dengan lembut.

Heii, bisakah kalian tidak melakukan adegan roman dihadapan anak dibawah umur!

"Anara, beliau bundaku."

Mata bulat Vita melongo, seorang wanita yang tampak sedikit muda ini adalah mertua Vita, dan ibu pak Derga?

Heyyow, ekspresi kaget chekk (╯°□°)╯︵ ┻━┻

"A-apa? Bunda!"

Jederrrr!

Kumenangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku, kau duakan cinta in-

Author_ckp113 : BERISIK DUGONG!!

**

"Ya, itu memang sedikit aneh. Bunda terlihat begitu awet muda."

Berdehem beberapa kali, Vita berjongkok memeluk lututnya. Membuat pandangan Derga padanya menjadi bingung. Setelahnya, Vita bersandar pada dinding dan menghempaskan kepalanya pada tembok.

"Pliss... gue pengen ilang ingatan sementara." Batin Vita memeluk erat tubuhnya.

"Jangan melakukan hal bodoh, Vita!"

Sedikit terkaget saat menemukan suara penekanan pada ucapan Derga. "Saya membuat kesalahan fatal pak," cicit Vita menggigit jari.

"Kesalahan fatal ap-"

Ucapan Derga terpotong tatkala mendengar suara lenguhan seorang wanita yang tengah terbaring dikasur.

"Bunda, ada yang sakit?"

Wanita itu menatap Derga dan Vita secara bergantian. Wajahnya yang tampak lemas itu mendadak menghitam.

"Siapa dia?"

Derga beralih menatap Vita yang tengah menatap dua pasang kaki miliknya.

"Dia mur-"

"Istri mas Derga, bunda!" Ujar Vita memotong ucapan Derga. Membuat Derga melongo dengan kaget.

Tante yang telah kita ketahui adalah bunda dari seorang pak Derga, menatap Derga dengan tanda tanya sekaligus syok yang terpampang nyata diwajah dengan make-up yang perlahan menghilang.

"Kamu nikah, dan gak ngundang bunda?!"

Masih melongo menatap kedua wanita itu bergantian, Derga dengan lelah memijit kepalanya pusing.

"Gini, bun...."

"Gak! Kalian harus nikah ulang, bunda mau kamu nikah ulang. Kamu nikah dan gak ada persetujuan bunda, kalian nikah sirih?!"

"What the hell! Nikah bayam aja gak pernah."

"Eh, ng-nggak bisa gitu bunda."

Mata sipit bunda Derga menatap Vita tajam, serasa mengoyak tubuh Vita. Membuatnya menegukkan air, air liur.

"Vita masih sekolah bunda," tutur lembut Derga mencoba menenangkan sang bunda.

Lagi-lagi Nara dibuat syok dengan kenyataan yang tengah ia hadapi. Putranya yang ia besarkan dengan nasi dan lauk pauk, malah menikahi seorang gadis muda? Dan jelas gadis itu masih sekolah.

"Kamu hamilin anak orang?"

"Ya bukan-"

"Ya udah, nikah ulang. Besok kamu harus lamar ulang istri kamu itu, tepat didepan bunda!"

"Tap-"

Nara dengan enteng membekap mulut Derga, membuat ucapannya terhenti. OTW berjalan keluar, Nara menatap Vita dengan galak lalu tersenyum. Ia menepuk puncak kepala Vita lalu bergegas pergi, meninggalkan suasana canggung keduanya.

Sesekali berdehem, menetralkan jantung Vita yang tengah party. Kini melihat Derga yang masih dalam keadaan melamun. Ia terduduk dikasur tepat disamping Derga, menepuk pundak Derga, membuatnya sedikit tersentak.

"Bapak tenang aja, walaupun saya enggan. Tapi mau gimana lagi, saya akan bertanggung jawab dengan menikahi bapak."

Bersiap untuk berbicara, tatkala jari telunjuk Vita membungkamnya.

"Jangan menolak, pak. Itu menghancurkan reputasi saya sebagai wanita baik dan beriman kuat."

Senyum Derga terangkat sepenuhnya, ia menjilat pelan jari yang masih menempel manis dibibirnya. Setelahnya menarik Vita lalu mendaratkan bibir keduanya.

"Bunda lupa ambil tas. Ya gusti, DERGA!!"














Ayo, tekan bintang disudut kiri anda. Jangan lupa meninggalkan jejak cinta kalian. Dan jangan lupa untuk bernafas, karna separuh nafasku adalah kamu.
Eaaakkkk, prikitiwww!

"Serta jangan lupa tersenyum, walaupun kita tau itu hanya senyum palsu. Tapi setidaknya tersenyum manislah untuk diri sendiri."

Filosofi taik macam apa ini!

Late and Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang