Late and Kiss || Part 10

50.2K 3.2K 97
                                    

Beberapa komentar sangat lucu, kamu bisa membacanya.


"Vita!! Kamu mau telat lagi?!" Suara nyaring dengan tinggi sepuluh oktaf itu berasal dari arah dapur.

Membuat Vita mengerjapkan mata menahan umpatan, rasanya jantungnya ingin traveling keluar kota. Diliriknya jam weker pada atas nakas, dan membuatnya kembali terkaget saat jam telah menunjukkan angka 07:37 am.

Kakinya dipaksa berlari, membuatnya terjatuh karna kaki yang tersangkut lilitan selimut.

Gubrak!

"Vita, kamu ngapain?!"

Kerasnya suara jatuh Vita, membuatnya meringis. Dan kembali melanjutkan larinya menuju kamar mandi. Hanya menyikat gigi dan mencuci muka, Vita beralih keluar meraih seragam. Mengaitkan kancing baju dengan kekuatan super yang entah ia dapat darimana.

Dengan langkah kaki terburu-buru, Vita menggandeng tas dan turun dengan lompat dari atas. Membuat Maura yang menyiapkan sarapan terlonjak kaget.

"Vita! Kebiasaan kamu tuh!"

"Gak ada waktu, tan. Vita telat!"

***

Bel telah berbunyi sekitar beberapa menit yang lalu, membuat Vita harus memutar otaknya untuk mencari jalan masuk.

Vita menuju pak satpam yang sedang membaca koran, dan menikmati segelas kopi hitam.

"Pak, saya mau masuk," ujar Vita membuat kegiatan pak Kadir selaku satpam terganggu.

"Gak bisa neng, ntar pak Kadir dimarahin lagi."

Vita mendengus, ia masih memutar otaknya.

"Kalau bapak gak bukain, saya manjat nih...." Vita mengambil ancang-ancang memanjat.

"Eh, eh. Gak boleh gitu dong neng."

"Yaudah, mending saya masuk pak. Ntar saya manjat, jatuh patah tulang gimana? Pak Kadir mau tanggung jawab?"

"Aduh, ya sudah. Neng masuk aja, tapi kalau dimarahin pak Kadir gak tanggung ya."

"Hehe, gitu dong. Saya 'kan gak perlu pake urat," canda Vita. Ia mulai masuk dan menyusup bersembunyi secara diam-diam.

Namun, kesialan menimpanya saat sebuah tangan meraih bahunya yang sedang bersembunyi dibalik tembok.

"Kamu?"

Vita berbalik, mendapati pak Derga. Membuatnya menghembuskan napas lega, setidaknya ia tidak melihat sesosok genderwo berupa pak Sam.

"Hehe, bapak ngapain disini?" Vita mencoba bernegoisasi. Ia merapikan dasi dengan warna biru dongker, yang dikenakan Derga.

Menangkap tangan Vita, Derga menyeretnya menuju ruangan BK.

"Eh, pak! Saya jangan dibawa kepemakaman itu pak!"

Derga mendengus, beralih membawa Vita keruangannya. Membuat Vita kembali merontah.

"Pak! Kenapa ke sarang buaya sih pak?!"

Membuka pintu, Derga medudukkan Vita pada sofa. Lalu bertolak pinggang, ia mengambil sebuah buku dan menghempaskan tepat dilantai didepan Vita.

"Kamu tau buku ini?" tanya Derga menunjuk kebawah.

Vita mengangguk sebagai balasan, itu adalah buku siswa bermasalah.

"Karna wali kelas kamu resign, saya akan menggantikannya sebagai wali kelas. Dan kamu, telah menjadi tanggung jawab saya. Sampai kapan kamu telat terus menerus, Vita?!"

Vita meringis lalu menyengir lebar, "Saya gak tau pak," balasan Vita membuat Derga mengusap dada sabar.

"Saya akan membuat kesepakatan dengan kamu."

"Setuju pak, saya juga niatnya gitu," tutur Vita dengan semangat.

"Beneran kamu setuju?"

Vita mengangguk dengan kuat, ia berniat untuk mencari seribu alasan agar ia tidak dihukum.

"Kamu yakin, dan tidak menolak?"

"Selama bapak gak suruh saya cium bapak, saya gak masalah sih pak."

Menyeringai sebentar, Derga menatap Vita dengan intens.

"Padahal itu niat saya," ucap Derga beralih duduk dikursi miliknya.

Mengerjapkan mata, Vita menatap Derga waspada.

"M-maksud bapak?"

"Kiss me, you are Late and you Kiss me. I like your lips, can you give me your kiss?"

Vita melongo, ia tidak percaya gurunya akan semesum ini!!










Kiss aku aku aja, awokawok:v

Traslate :
*Cium aku, kamu telat dan kamu menciumku. Aku suka bibirmu, bisakah kamu memberikan aku ciumanmu?

Late and Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang