Sebelum mulai tekan bintang pada pojok kiri.
Sudah? Oke terima kasih, dan selamat membaca:)Siang ini memang tidak mendung. Namun, Derga tau bahwa suasana hati Vita saat ini terlihat suram dan kacau. Ia ingin tau masalah apa yang menimpah Vita dikelas. Tapi remaja bar-bar ini terlihat lebih kalem dan tak mau diganggu. Walaupun sedaap dipandang, tapi tetap saja ini bukan Vita yang Derga kenal.
"Ada apa, Vita?"
Hembusan nafas kasar, Derga dapat melihat seakan sebongkah batu bernama beban bersandar pada bahu Vita. Itu membuatnya tampak seperti anak ayam dipinggir jalanan dan terjebak diselokan, terlihat begitu malang.
Oh kasihan, oh kasihan. Aduh kasihan~
Kalau kalian sering nonton duo palkon itu, pasti tau 'kan lagunya?
"...."
Derga tidak terlalu berharap dapat jawaban, karna ia telah menebaknya dari awal. Vita belum nyaman berbagi cerita dengannya, lagi pula Derga telah melewati fase remaja. Dia mungkin tidak akan mengerti lagi labilnya seorang remaja, khususnya seorang gadis. Karna Derga udah tua!!
**
Sampai pada perkarangan rumah Derga, membuat Vita bergegas turun. Ia mendobrak pelan pintu yang masih terkunci. Membuat Derga merasa, Vita menjadi tidak waras. Ralat, setiap hari juga Vita memang tidak waras.
"Mas Derga...."
Sesungguhnya, Derga sedikit tertegun. Panggilan Vita untuknya terdengar begitu manja?
"A-ah, apa?"
Vita menunjuk pintu dengan wajah cemberut, "Bukain pintunya."
Dengan sigap membuka pintu dengan kunci, pintu terbuka lebar. Vita masih berdiri manis memandang Derga, membuat pria itu terheran. Apalagi??
"Gendong."
Sejak kapan gadisnya bertingkah layaknya anak berusia lima tahun. Ini sedikit membuatnya kaget dan agak menyeramkan. Bisa saja Vita akan mencekiknya hingga tewas saat dia menggendongnya.
Tanpa aba-aba, Vita melemparkan dirinya dalam gendongan Derga. Membuatnya tampak seperti sepasang anak dan ayah. Derga tetap menggendong Vita ala koala, membawanya menuju kamar miliknya.
Setelah mendaratkan Vita pada kasur, kedua tangan Vita masih memeluk erat lehernya.
"Aku capek, mau tidur."
"Yaudah, lepasin dulu Vita. Langsung mandi."
Vita melepas ikatannya pada leher Derga dan berguling malas membuat selimut tampak kusut.
"Maless!"
"Mau saya mandiin?"
"Mauu!"
Ehh, Derga menatap tak percaya pada gadis didepannya. Apa Vita akan menceburkan dia dalam bak mandi, dan membuatnya tewas karna kehabisan nafas?
"Tidak, mending kamu ganti baju! Saya akan ada didapur."
Derga pergi meninggalkan Vita didalam kamar sendirian. Dan dengan malas, Vita merogoh sebuah memo yang baru saja ia dapatkan dibawah pohon yang terletak ditaman.
Ia membacanya ulang, dan dengan sembarang arah melemparkannya. Membuat memo kecil itu terselip pada salah satu laci nakas.
'Kenapa? Sudah menebakku, aku mempunyai banyak teka-teki. Sebuah mawar!'
Rasanya Vita muak, tinggal menunjukkan batang hidungnya saja sulit. Kenapa orang itu tidak modern sama sekali, kenapa tidak lewat pesan saja? Apa orang itu tidak tau bahwa ia benci warna kuning. Apa dia tidak tau mengetik pesan atau tidak ada kuota. Apa mungkin dia tidak punya ponsel? Yang benar saja!
***
Setelah mengganti seragam batiknya dengan kaos dan juga celana kolor pendek yang tidak sengaja ia temukan tepat dilemari Derga. Vita bergegas mencari kemana prianya itu.
Melihat sesosok manusia yang tengah berkutat didapur dengan perlengkapan masak. Membuat hati Vita menghangat. Wahh, betapa beruntungnya dia mendapat suami tampan dan serba bisa.
Vita berjalan mengendap, ia berniat mengagetkan Derga dari belakang. Namun, Derga yang awalnya tau bahwa Vita berada tepat dibelakangnya bersiap untuk berbalik.
Namun, apa yang ia dapatkan adalah bahwa dia juga begitu terkaget. Bagaimana tidak, Vita mendadak memeluknya dari arah depan. Membuatnya merasakan tonjolan hangat milik Vita!
"V-vita, apa yang kamu lakukan?"
Vita walaupun sedikit terkejut, ia terus memeluk erat Derga. Menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Derga.
"Wangi mas Derga harum, Vita suka," gumam Vita tak jelas tapi masih bisa Derga dengar dengan baik.
Hal itu tentu membuat senyum Derga mengembang. Ia mendaratkat berulang-ulang kecupan lembut didahi Vita yang menatapnya.
"Ulu, ulu. Enak ya main peluk-peluk'kan?!"
Gak tau mau ngetik apa, tapi tuh hati ama jantung baik-baik aja yekan?
Guys, ini WP lagi ada masalah apa ya. Jadi akutuh udah nulis capet-capet. Tapi gak bisa dipublis!! Ada apa dengan INI?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Late and Kiss [END]
Teen Fiction"I like your lips, can you give me your Kiss?" Ada apa ini? Mengapa dia harus mencium gurunya?! Jumlah part 43 + 4 extra part Status: END~ Start: 2 Juni 2020 End: 25 Maret 2021 @scorpio_nn Voment ya cantik-cantik ku.