Ini udah part ke 30, untuk merayakannya mari kita mengadakan acara syukuran dengan membakar rumah mantan. Peringatan!! bagi yang punya aja.
Oh iya, ada beberapa readers yang kayaknya kurang ngeh ama nih alur. Jadi Vita ntuu belum kawin guys, karena awal mulanya mereka nikahnya 20 septi, tapi karna Derga kecelakaan dan lupa ingatan ya nikahnya tertunda.
21:00 pm
Suasana hati Vita dan cuaca malam ini benar-benar senada. Hujan deras yang tengah melanda membuat ia meringkuk dingin.
Ingat kata kakek legend kita, Anda tidak dapat mengubah seorang pria. Seorang pria mengubah dirinya sendiri jika dia mencintaimu.
Rasa nyaman digulungan selimut membuat Vita ingin segera tertidur. Melupakan sedikit masalah yang masih berkeliaran bebas diotaknya. Intinya, jika Derga mencintainya. Dia tidak akan mungkin melupakan Vita begitu lama.
Dan dengan semangat membara, Vita akan mencoba membuat Derga mengembalikan ingatannya. Tabok dikit gak papa'lah. Sampai suara ketukan mengganggu Vita.
Tok tok! Tok tok!
"Yuk buat makan malam, atau pesan sesuatu. Tante Maura gak ada dirumah, dan gak ada makanan. Kita harus apaaa? Haruskah aku memasak. Oh, Vita 'ku masakanku tak enakkk! Yuk buat makan malam."
"Pergilah, Atan."
"Baiklahhh.... Gak semudah itu goblok, Vita keluar woii. Laper nih!" Protes Gathan dibalik pintu.
Vita dengan rambut acak membuka pintu, menatap Gathan yang juga menatapnya dengan rasa kaget.
"Astagfirullah, gue kirain Suzanna bangkit dari kubur. Ternyata lo, Vit. Ngapain cosplay jadi setan? Cukup gue aja lo jangan jadi setan juga dong."
"Kok lo cerewet banget sih, Tan?"
"Hehe, gak tau. Mungkin faktor emak gue dulu suka nge-DJ kali yah."
"Setres nih bocah."
Dan keduanya mulai menuju dapur. Vita yang sibuk memilah bahan, dan Gathan yang sibuk mengoceh dimeja makan.
**
06:22 am
Seperti biasa, pagi ini Vita mengabaikan sarapan yang telah tersedia dimeja makan. Karena tante Maura sedang melakukan perjalanan bisnis bersama suaminya. Maka mereka bertiga beserta bi Mina menyiapkan makanan secara bergantian.
Bi Mina adalah wanita yang cukup berumur, walaupun Gathan terlihat jantan hatinya tetaplah hello kitty. Tidak membiarkan wanita tua itu bekerja terlalu keras.
"Vit, gak sarapan."
Vita menatap ngeri pada makanan dimeja, sekitar 10 lapis roti disusun dan diolesi dengan selai coklat dan kacang. Diatasnya diberi hiasan telor ceplok, siapa saja akan geli jika melihat sarapan yang Gathan siapkan.
"Gak, makasih."
Dan Vita melengos pergi setelah melihat ojek online yang ia pesan. Untungnya jalanan tidak begitu macet, dan Vita sampai tujuan dengan selamat.
Ketika ia sibuk berjalan disetiap koridor kelas, beberapa mata menatapnya. Membuat gadis itu merasa terheran-heran. Apa dia secantik itu? Gak mungkin cewek disekolahnya belok 'kan?
Namun, dari arah berlawanan. Tiara berlari tergesa menuju Vita. Mengatur nafas dan bersandar pada dinding.
"Vita, ada berita penting!!"
"Berita apaan?"
"D-di dinding kelas. Ahh intinya ikutin gue, Vitt!"
Tiara menggandeng Vita, membawanya menuju kelas sesegera mungkin.
Disana beberapa orang tengah berkumpul, menatap dinding kelas mereka. Vita membungkam sejenak, ia memandang coretan pada dinding kelasnya.
Vita, Remember me?
Begitulah coretan yang Vita yakini adalah dia, kekasih masa lalunya. Sedikit cerita tentang Bara.
Bara adalah salah-satu, ralat satu-satunya mantan Vita. Mereka memulai hubungan sejak SMP. Pemuda itu benar-benar membuat Vita gerah.
Sifat posesive dan juga tempramennya tidak membuat Vita nyaman. Membuatnya memutuskan untuk berpisah. Dan semenjak itu, Bara dikabarkan menghilang sementara. Ia tidak pernah hadir dalam kelas. Membuat gurunya kala itu, meminta tolong pada Vita menanyakan kabar mantannya itu.
Walaupun enggan, Vita akhirnya menuju tempat dimana pria itu tinggal. Dan apa yang dilihat pada akhirnya adalah. Rumah pria itu ludes terbakar, dan dilihat dari kondisi rumahnya. Itu mungkin telah terjadi beberapa hari yang lalu.
Apa ini salahnya? Vita merasa mungkin iya, tapi sekarang disaat ia telah merasa nyaman dengan kehidupannya. Mungkinkah pria itu akan mengganggunya, lagi?
Rasa sakit menyerang kepalanya, ia linglung dan pingsan dipelukan Tiara.
Bara, pria itu kasar. Vita takut dengan itu.
***
Dilain sisi diwaktu yang sama. Derga menatap kamarnya, itu tampak agak berantakan. Setelah keluar dari rumah sakit pagi ini, ia ditemani sang bunda yang hanya mengantarnya sampai halaman rumah.
Ada beberapa hal aneh dirumahnya, mulai dari kamar yang biasanya rapi. Dan beberapa makanan instan yang bahkan dulu tak pernah ia makan. Serta yang paling parah adalah, ada sebuah pembalut wanita dilemarinya!!
Ia merasa bahwa alamat rumahnya mungkin salah, tapi melihat tata letak barang jelas ini adalah rumahnya. Ia meraih ponsel dan menekan nomor sang bunda.
"Halo, bun."
["Kenapa Derga? Bunda lagi sibuk nih."
"Anu, ini bunda tinggal dirumah Derga ya akhir-akhir ini?"
["Ya gak dong, kayak bunda gak punya rumah aja."
"Ya terus, rumah Derga kenapa jadi gini, bun? Derga nemu pembalut dilemari. Itu punya bunda?"
["Astagfirullah, kamu ini bener-bener lupa ingatan ya? Intinya itu punya pacar kamu."
"Pacar? Derga punya pacar? Kan Derga udah bilang. Cantika ama Derga udah putus, bun."
["Yang bilang Cantika siapa sih, nduk? Nama pacar kamu itu Vita, mending kamu ingat-ingat. Dia murid kamu disekolah, tempat kamu ngajar. Ibu udah kasih alamat tempat kamu ngajarkan, lagian kamu juga udah baikan."
Wajah Derga mengeras, ia memandang jam diponselnya. Dan dengan cepat mematikan ponsel. Walaupun tak ingat, Derga bersikeras menuju sekolahnya.
Vita, ah nama itu terdengar tak asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late and Kiss [END]
Teen Fiction"I like your lips, can you give me your Kiss?" Ada apa ini? Mengapa dia harus mencium gurunya?! Jumlah part 43 + 4 extra part Status: END~ Start: 2 Juni 2020 End: 25 Maret 2021 @scorpio_nn Voment ya cantik-cantik ku.