LDR?

83.2K 7.9K 642
                                    

Pagi harinya terlihat semua orang tengah berkumpul di dapur dan menikmati masakan yang dimasak oleh Davina.

Tak lupa Kevin dan Rivo yang tadi malam menginap di rumah itu pun turut hadir membantu menghabiskan masakan Davina.

Lalu dimana Sabrina? Ah, gadis itu sudah berangkat ke sekolah sedari tadi.

"Vin! Kevin!" heboh Rivo memukul pundak Kevin yang tengah mengunyah makanan.

"Apa?!"

"Isma mau kesini," paniknya.

Deg!

Kedua pria ini membeku di tempat, mereka menoleh secara bersamaan dan saling tatap satu sama lain.

"Mampus, Vo, gue jawab apa coba nanti?"

"Kenapa emang?" tanya Davina ingin tahu.

"Si Kevin, tadi malem kan ngilang gitu aja gak ada kabar. Nah si Isma nyariin terus tau-tau ni bocah dateng ke rumah gue ngajakin nginep disini." ungkap Rivo apa adanya.

Mendengar hal itu Rajendra terkekeh dan terus menyantap sarapan paginya.

"Isma ngapain mau kesini?"

"Ya kalo gak interogasi si Kevin, rencana kita semua mau daftar Bintang Bangsa bareng hari ini." ujar Rivo.

Dahi Davina mengkerut memahami perkataan Rivo barusan,

"Dav, lo mau ikut kita daftar Bintang Bangsa gak?" tanya Kevin sembari menegak segelas air putih.

"Hari ini pendaftarannya?"

Kevin, Rivo mengangguk bersamaan. "Iya"

"Oh, enggak deh aku gak ikut."

Jawaban Davina tadi sukses membuat seorang Rajendra membulatkan kedua matanya dengan sempurna.

"Gak jadi di BINUS atau Bintang Bangsa? Lo mau kuliah dimana jadinya?" Rajendra menginterogasi istrinya dengan tatapan penuh intimidasi khas milik sang ketua GOJA itu.

"Di UI?"

Davina menggelengkan kepalanya. "Di Udayana."

Deg!

Ketiga pilar utama GOJA saling melempar pandang dan menatap ke arah Davina dengan tatapan tidak percaya.

"Bali?"

"Jauh banget, Dav." seru Kevin memukul meja pantry.

Tak hanya Kevin yang terkejut, Rajendra dan Rivo pun sama terkejutnya dengan Kevin.

Untuk apa Davina kuliah di Bali? Bukankah disini ada banyak universitas?

"Gak! Disini aja. Jauh banget." tolak Rajendra tak setuju dengan keputusan istrinya.

"Tapi, Je, mama minta aku kuliah disana." kata Davina menentang.

"Kenapa harus di Bali? Disini aja banyak universitas kok." balas Rajendra.

"Karena disana banyak bule yang lebih ganteng daripada lo, Je." ledek Kevin menyenggol lengan Rajendra yang kebetulan Rajendra tengah bertelanjang dada kali ini.

Dan ya, di saat yang sama juga dengan cepat Kevin membungkam mulutnya setelah mendapat tatapan tajam dari Rajendra.

"Biar gue ngomong sama mama lo." papar Rajendra.

Davina memutar kedua bola matanya bosan, huh mengapa suaminya ini begitu keras kepala?

"Gak, Je! Percuma. Mama gak bakal ubah keputusannya, lagian aku udah cantumin Udayana di kartu SBMPTN aku." katanya.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang