Gagal

91.8K 11.1K 6K
                                    

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya di markas, kini semua tim GOJA sudah berpencar untuk melakukan tugas mereka masing.

Malam ini terasa begitu syahdu ditemani dengan alunan bacaan Al-Qur'an dari anak-anak dari dalam masjid sana. Semilir angin malam yang sedikit mendung membuat suasana begitu sejuk dan sangat mendukung untuk tim GOJA melakukan pengintaian malam ini.

Rajendra sendiri kini tengah berdiri di belakang gerobak siomay yang ia sewa untuk melakukan penyamaran. Rivo menyewa gerobak kacang rebus. Dan Kevin menyewa gerobak martabak mini.

Mereka begitu profesional kali ini hingga mereka rela menyewa semua ini demi menjalankan aksinya.

"Aje, Becca is talking. Kita ini ngapain sih disini?" kata Becca, dari nada bicaranya saja Rajendra bisa mengerti jika Becca sedang kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa.

Sedari tadi Rajendra terus mengabaikan semua ocehan dari semua member baru GOJA yang menurutnya sama sekali tidak penting.

"Aje, Chelsi is talking, ini kita boleh makan jajannya gak?"

"Aje, Chechilia is talking, kita boleh tidur sebentar gak ngantuk banget soalnya?"

"Aje, Windi is talking. Kalo kita makan di warung bakso sebelah sebentar boleh gak?"

Rajendra muak dengan semua ocehan para gadis yang menurutnya sangat cerewet itu, dengan perasaan kesal Rajendra akhirnya mematikan sambungan HT yang ada di telinganya.

"Berisik banget anjim cewek-cewek!" gerutu Kevin.

Rivo yang dari awal tak setuju dengan keputusan Rajendra untuk menjadikan para kekasih timnya menjadi member GOJA pun membuatnya selalu sewot dan tak suka dengan kehadiran 20 wanita itu dalam tim GOJA.

"Je, kayaknya kita harus bubarin yang cewek deh," papar Rivo. Pria itu dari awal memang tak setuju jika para gadis turut bergabung dalam GOJA. Karena ia rasa para gadis manja itu tak mampu melakukan tanggungjawab mereka sebagai anggota GOJA dengan baik.

"Ya, kalo gak gabungin aja jadi satu biar Sabrina yang pimpin."

"Gue nyerah sumpah!"

"Cewek-cewek rempong!" kali ini Kevin yang menggerutu kesal dan mengacak-acak rambutnya sendiri, pria itu begitu kesal melihat tingkah laku para gadis di tim GOJA yang bertindak seenaknya sendiri.

"Je, dengerin gue percayalah kalo mereka tetep ikut turun lapangan rencana kita bakal gagal." kesal Rivo frustasi mendengar semua ocehan para gadis itu.

Rajendra terdiam memikirkan yang teman-temannya itu katakan. Kevin dan Rivo memang tak suka dengan keputusan yang ia buat beberapa hari lalu, dan apa yang harus sang ketua GOJA itu lakukan sekarang?

"Je, asli nyebelin banget ih!" ketus Rivo memasang wajah datarnya.

"Kenapa?" tanya Rajendra dengan satu alis yang terangkat.

"Itu si Sifa sama Nurmala."

Kevin mengernyitkan alisnya mencerna perkataan Rivo, "Siapa Nurmala anjir?"

"Eh siapa sih?"

"Nurista." celetuk Rajendra membenarkan nama Nurista yang diselewengkan oleh Rivo. Duh! Jauh banget! Nurista ke Nurmala!

"Nah iya itu, sekarang mereka malah makan jajan yang harusnya buat anak-anak." ujar Rivo memberitahu apa yang Nurista ucapkan melalu HT barusan.

"Huh!"

"Je, kita yang bangun GOJA dari awal dan kita yang ciptain nama GOJA singkatan dari Gang Of Jagoan Aseg.." ujar Rivo ngawur.

Plak!

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang