Hunt🔞

120K 8.7K 9.2K
                                    

Maybe you think that you can hide
I can smell your scent for miles
Just like animals
Animals
Like animals

Animals - Maroon 5

*******

Malam ini Davina terpaksa harus terjaga dari tidurnya untuk kedua bayinya yang terus menangis entah ada apa.

Kemana Rajendra? Rivo? Dan yang lain? Ah, mereka sudah tertidur di atas sofa.

Setelah selesai menyusui Senandika, Davina segera meletakkan Dika ke dalam box bayi.

Kini ia harus menggendong Larissa dan menyusuinya. Sesekali Davina mencoba memejamkan matanya namun ia terus risau akan kedua bayinya.

"Pakai sabuknya jangan kencang-kencang nanti anak lo kegencet gimana?"

Bayang-bayang suara Kevin kala itu saat menemaninya ke dokter kandungan sungguh menghantui Davina.

"Ternyata kamu udah berencana buat bunuh aku waktu itu Vin. Dan bodohnya aku gak sadar." Gumam Davina.

Ia menundukkan pandangannya dan melihat Rissa tengah meminum ASI-nya dengan begitu lahap.

"Mama bakalan jaga kamu juga kakakmu sayang." Batin Davina.

"Dav." Panggil Rivo tiba-tiba.

Pria itu melangkah gontai ke arah Davina, sambil mengucek-ucek matanya dan menarik kursi untuk duduk di samping ranjang Davina.

Jangan khawatir Davina sudah menutupi aset pribadi milik Rajendra dan juga kedua anaknya dari Rivo dengan sapu tangan.

"Apa Vo?"

"Gue mimpi." Katanya.

Davina terkekeh melihat Rivo yang berusaha menceritakan mimpinya dengan susah payah karena pria itu terlihat masih mengantuk.

"Anak lo berantem sama anak gue."

"Yang mana?" Tanya Davina.

"Dika." Jawab Rivo

Davina menganga, ia mencoba menebak jenis kelamin anak Rivo, "Ah. Anak kamu cowok Vo?"

Rivo mengangguk mantap, "Iya."

"Mereka berantem pukul-pukulan gitu?" Davina penasaran.

"Enggak, pakai panci." Jawab Rivo jujur.

"Astaga." Davina menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Rivo.

"Terus Rajendra ngamuk."

"Mereka lari ngumpet." Lanjut Rivo menceritakan mimpinya.

Rivo bisa melihat Davina terkekeh kecil dan masih menggeleng-gelengkan kepalanya,

"Dav, kalau anak lo besok pecicilan kaya gue tolong maafin gue ya?" Celetuk Rivo.

Kening Davina berkerut dan ia menatap Rivo dengan penuh tanda tanya, "Loh kenapa emangnya?"

"Kan gue yang nemenin lo lahiran, gue juga yang adzanin mereka. Jadi kalau mereka pecicilan tolong diterima dan maafin gue." Kata Rivo sekali lagi.

"Hahahaha iya-iya aku maafin." Tawa Davina menyadari apa yang Rivo katakan tadi.

"Dav kenapa anak lo gak dipanggil Senan aja?" Tanya Rivo.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang