Changes

95.9K 9.7K 2.8K
                                    

Rajendra segera melajukan motornya ke lokasi yang sudah ditunjukan oleh Isma. Pria itu memacu sepeda motornya dengan cepat dan menyalip semua kendaraan yang ada di depannya.

Bahkan ia sempat berpapasan dengan mobil polisi yang tak asing baginya. Yaps mobil polisi yang selalu bekerja sama dengan tim GOJA.

Tin tin!

Rajendra menekan klaksonnya kepada polisi itu. Beberapa polisi yang hafal dengan sepeda motor Rajendra pun membalas sapaan Rajendra dengan membalas klaksonnya.

Setibanya Rajendra di salah satu klinik praktek dokter ia segera melepas helm full face dengan merrk AGV Pista GP R Carbon seharga 15 juta yang mampu menyita perhatian banyak orang disini.

Ketua GOJA itu dengan santainya meletakkan helmnya di atas jok motornya tanpa rasa risau atau takut helmnya itu dicuri oleh orang lain.
Pria itu terus melangkah masuk menuju ke titik lokasi dimana Isma berada.

"Eh itu Aje!" seru Isma.

Dari kejauhan Rajendra bisa melihat Isma tengah melambaikan tangannya ke arahnya, dan seketika itu juga Davina menengok ke arah belakang untuk memastikan ucapan Isma.

Benar saja ada Rajendra masih dengan seragam sekolahnya datang kesini.

"Huft!" kesal Davina menggembungkan pipinya.

"Hehe gue yang kasih tau soalnya gue gak tega sama Aje." kekeh Isma tak berdosa.

Davina sesekali menghela nafas beratnya, sementara Rajendra hanya bersandar di dinding sembari terus memantau dan mengawasi istrinya dengan tatapan tajam.

Hingga kini sorot mata Rajendra mendapati ada seorang pria yang kini tengah menatap ke arah rok Davina.

"Shit!"

Rajendra melangkah maju kearah Davina, menutupi tubuh istrinya dengan tubuhnya agar pria menyebalkan tadi tidak bisa melihat istrinya. Tak lupa Rajendra juga melepaskan hoodie yang ia kenakan lalu meletakkannya di atas paha Davina.

"Tutup! Jangan kasih kesempatan orang lain buat liat tubuh lo!" ucap Rajendra tegas.

Mendengar hal itu Davina melirik tajam ke arah pria yang Rajendra maksud dan benar saja pria yang sepertinya berusia 30 tahunan sesekali mencuri pandang ke arahnya.

"Davina Ayu Evans," panggil resepsionis.

Isma segera menuntun Davina masuk ke dalam ruangan begitu pula dengan Rajendra yang menyelonong seenak jidat ikut masuk karena ia ingin tahu apa yang terjadi kepada Davina.

"Loh masnya keluarga pasien?"

"Suami," tegas Rajendra jujur.

Dokter yang ada di ruangan ini terkekeh, "Emang ya anak jaman sekarang hobinya halu. Masih SMA juga pikirannya udah nikah-nikahan."

"Saya harap ibu tidak lupa dengan SOP pekerjaan ibu sebagai dokter! Cukup lakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang dokter!" uapan Rajendra membuat dokter itu terdiam ketakutan. Dokter itu menatap Rajendra dari ujung kepala hingga ujung kaki dan menyadari jika pria yang ada di ruangan ini adalah seorang pria yang pernah ia temui di rumah sakit bersama polisi.

"Mas anaknya polisi ya? Saya pernah liat Mas di rumah sakit bareng polisi."

Rajendra tak menjawab pertanyaan itu dan justru memberikan tatapan mematikan ke arah sang dokter.

Dokter pun terdiam saat melihat tatapan tajam Rajendra, "Davina sini dulu baring biar saya periksa."

Davina mengangguk dan berbaring di ranjang untuk diperiksa oleh dokter. Ia melirik Rajendra yang kini berdiri di samping Isma sembari terus menatapnya khawatir.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang