Dua Malaikat Kecil

92.3K 9.4K 3.5K
                                    

Tak pernah aku meminta bertemu engkau
Dan bersama-sama dalam kehidupan
Namun Tuhan mengirim engkau
Untuk bersama denganku selamanya

Berpuluh-puluh cobaan
Hadir mengganggu cinta kita
Hampir saja ku tak sanggup

🎶Nagita Slavina - Ku jaga Takdirku🎶

*******

2 jam sudah waktu berlalu dengan begitu cepat, tetapi Rajendra belum juga menunjukkan batang hidungnya di rumah sakit.

Entah apa yang terjadi dengan pria itu?
Tapi bagaimanapun juga Rivo dan Davina mengerti bahwasanya kehilangan passport saat berada di luar negeri memanglah menyusahkan.

Kini Davina telah kembali ke ruang perawatan bersama kedua bayinya. Sementara keluarga Davina tengah berada di luar untuk mengurus satu dan lain hal.

Sedari tadi Rivo terkekeh memperhatikan kedua bayi Davina yang masih memejamkan matanya dalam box yang berbeda, sementara Davina tengah tertidur karena kelelahan.

"Syukurlah kalian mirip Mama kalian, coba kalau kalian mirip Ayah Rajendra. Beuh, gak cocok." Celetuk Rivo.

Masih dengan posisi membungkuknya, Rivo tak henti-hentinya menyunggingkan senyum bahagia menyambut kelahiran kedua anak Rajendra dan Davina.

Dua bayi menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sukses membuat semua orang disini tersenyum bahagia.

Alis, hidung, dan bibir mereka sangat mirip dengan Davina, nyaris sempurna. Begitu cantik dan juga tampan.

"Kayaknya gue bakal jodohin anak gue sama anak Aje yang cewek deh, cantik banget soalnya." Batin Rivo menyeringai.

Cklek

Pintu ruangan terbuka, Rivo menoleh ke arah pintu terlihat Rajendra juga Gracia masuk ke dalam ruangan.

Akhirnya pria itu sampai juga,

"Vo.." sapa Rajendra.

Rivo bangkit dari posisinya, lalu berhambur ke dalam pelukan Rajendra.

"Je, gue resmi jadi Om sekarang." Ucapnya.

Rajendra terkekeh membalas pelukan Rivo, "Gimana persalinannya tadi?"

"Lancar Je, anak lo kembar." Jawab Rivo melepaskan pelukannya.

"Alhamdulillah, kan emang kembar." Sahut Rajendra menoleh ke arah ranjang dimana terdapat Davina yang tidur begitu nyenyak.

"Takutnya lo lupa kalau anak lo kembar." Sahut Rivo diikuti kekehan dari Rajendra.

"Cewek semua?"

Rivo menggeleng cepat, "Cowok cewek."

Mendengar jawaban Rivo tadi kedua bola mata Rajendra membulat sempurna, binar-binar kebahagiaan terpancar sempurna di wajah Rajendra.

"Serius?!"

"Iya."

Ia segera melepaskan tas yang ada di gendongannya ke sofa. Tak lupa ia menyempatkan untuk mencuci tangannya terlebih dahulu di toilet yang ada di ruangan ini.

Setelah ia pastikan tangannya bersih, Rajendra melangkahkan kakinya dengan begitu hati-hati ke arah kedua anaknya yang berada di dalam box bayi.

Bisa ia lihat kedua bayinya kini tengah tertidur.

"Selamat datang jagoan ayah.." lirih Rajendra menyentuh pipi anaknya.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang