Action

115K 12.7K 2K
                                    

Keesokan harinya seperti biasa saat Rajendra menginap di rumah, ia harus bangun lebih awal untuk memasak sarapan untuk dirinya dan juga Sabrina.

Malam tadi Rajendra memutuskan untuk tidur di rumah, bukan di apartemennya karena waktu sudah terlalu malam dan dirinya sudah lelah.

Sebentar, bagaimana bisa Rajendra memiliki unit apartemen sendiri? Jawabannya adalah Rajendra membeli unit apartemen dengan uang nya sendiri dari hasil mengusut beberapa kasus besar beberapa bulan lalu.

Dan semenjak itu Rajendra pun tinggal di apartemennya, namun tak jarang juga Rajendra menginap di rumah.

"Kak Ajeee!" teriak Sabrina dari atas. Sabrina Ayu Dirgantara, gadis cantik adik perempuan satu-satunya Rajendra itu kini berjinjit seraya mencengkeram besi pembatas lantai dua.

"Kak, aku nanti ikut turun lapangan ya?" pinta Sabrina. Siapa sangka Sabrina juga merupakan anggota GOJA atas permintaannya yang sedikit memaksa kepada sang kakak.

Gadis itu kini menjabat sebagai wakil ketua di Tim Wolf.

Rajendra yang tengah memasak nasi goreng di dapur hanya terdiam, ia tak mau adiknya terluka dan berada dalam bahaya jika Sabrina ikut turun ke lapangan.

"Kak! Ish! Aku ikut ya?" seru Sabrina.

"Papa mana?" Rajendra membuka mulut untuk mengalihkan pembicaraan.

"Papa udah berangkat subuh tadi," jawab Sabrina berlari turun dari lantai dua ke arah dapur untuk menghampiri sang kakak.

"Nih makan," dengan telaten Rajendra meletakkan sepiring nasi goreng, lengkap dengan telur dadar di atasnya.

"Kak, tadi malem Kak Davina cantik banget ya?"

"Kok bisa ya orang-orang bully dia padahal dia cantik." desis Sabrina tak habis pikir.

Rajendra ikut duduk di samping Sabrina sembari memakan sepiring nasi goreng yang ia masak tadi.

"Namanya juga orang iri, Sab." jawab Rajendra seadanya.

"Gak usah dipikir, makan habisin terus kita berangkat." kata Rajendra sembari memakan nasi gorengnya.

Sabrina mengangguk mengiyakan perintah kakaknya, "Kak nanti balik rumah harus selamat juga utuh." 

"Iya, Sab."

******

Teeeet..teeet..!

Bel istirahat berbunyi, Davina yang teringat akan seragam Rajendra yang kemarin ia pakai pun segera bergegas untuk menuju ke kelas Rajendra dan mengembalikan seragam yang ia pinjam kemarin.

Brak!

Setibanya Davina di depan pintu kelas XII IPA 1,  ia dikejutkan dengan suara keras dari pintu yang tertutup.

Dengan kencang dan tiba-tiba seseorang di kelas Rajendra menutup pintu seolah-olah melarang Davina untuk masuk ke dalam kelas Rajendra.

Beberapa siswi juga sengaja menyandung kaki Davina, membuat Davina jatuh tersungkur dan lecet di bagian lutut.

"Mau ngapain lo kesini, Jablay?!" bentak seorang gadis dengan rambut ikal, gadis itu berdecak pinggang dan menatap sengit Davina.

"Caper dia! Tau anak IPA ganteng-ganteng jadi kesini." ujar gadis lain mengompori.

"Awsshh," desis Davina kesakitan saat seseorang menarik kasar rambutnya membuat tubuh Davina terjengkang ke belakang.

"Mau ngapain lo?! jawab!" interogasi seorang gadis bernama Juliana.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang