Siap ramein komen di setiap paragraf?
Siap hujat Rajendra?
Siap emosi?
Selamat membaca❤️
********
Keesokan harinya, terlihat Davina tengah sibuk menyisir rambutnya.
Gadis itu nampak begitu murung dan juga memasang raut sedih di wajahnya. Karena malam tadi mama Davina memberitahukan jika esok ia dan sekeluarga akan pergi ke Russia.
Hanya Davina dan juga Gracia yang akan menetap di negara terluas di dunia itu sampai buah hati Davina lahir dan besar disana.
Sementara kedua orangtua Davina akan kembali lagi ke Indonesia setelah beberapa hari berlibur disana.
Keputusan ini diambil dengan begitu tiba-tiba karena kedua orangtua Davina tak ingin cucu mereka terkena imbasnya hanya karena Davina tertekan dan juga stress selama di Indonesia.
"Aje bakal kangen gak yah?"
"Dia bakal dapet karma gak kira-kira atas semua keputusan bodohnya?" gumam Davina.
"Dav, cepet turun aku anterin. Sekalian aku ada kelas pagi." teriak kak Gracia dari bawah.
"Yuhu!" sahut Davina.
*******
Sesampainya Davina di kampus, kini ia harus dihadapi dengan tumpukan tugas untuk membuat kliping tentang karya-karya dari beberapa sastrawan terkenal secara berkelompok.
Dan seperti biasa Davina kembali satu kelompok dengan Isma,
"Dav, lo udah sarapan kan?"
"Belum." Davina menggeleng.
"Ih! Kan lo lagi hamil. Ini lagi ospek walaupun ini ospek terakhir tapi lo harus sarapan." papar Isma.
"Isma, aku lagi hamil muda. Aku masih di fase morning sick, semua makanan yang aku makan pasti aku muntahin. Jadi dari pada mubadzir mending gak usah sarapan sekalian biar makannya nanti siang aja."
"Lagian sebentar lagi ISHOMA kan?" ujar Davina menjelaskan kepada Isma.
Namun Isma tetap menggeleng dan mengeluarkan kotak makanan yang ia bawa, "Makan aja punya gue. Walaupun cuma roti yang penting perut lo harus ke isi."
"Udah keisi kok." potong Davina.
"Keisi apa?"
"Keisi anaknya Rajendra." celetuk Davina membuat Isma dan anggota kelompok Davina terkekeh.
"Eh Dav, kok lo gak pernah pulang bareng Rajendra sih?" tanya seorang gadis berkacamata.
"Iya katanya udah nikah tapi kok gak pernah pulang bareng. Padahal Rajendra ramai diomongin sama anak-anak humaniora gara-gara dia ganteng."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
RomanceBagaimana rasanya harus menjadi seorang istri dari ketua organisasi mata-mata yang tidak diketahui keberadaannya sama sekali oleh orang sekitar dan ditakuti oleh banyak komplotan pelaku kejahatan? Itulah yang dialami oleh Davina yang harus menikah d...