Keesokan paginya terlihat Rajendra sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk Sabrina dan juga Davina.
Rajendra juga sengaja tidak membangunkan istrinya itu karena ia tau bahwa Davina pasti lelah karena aktivitas tadi malam di kolam renang.
"Hooaam,"
"Pagi, Kak Aje." sapa Sabrina yang terlihat baru bangun tidur.
Ya, Sabrina memutuskan untuk tinggal disini bersama kakaknya karena ia tak mau lagi tinggal di rumah papanya setelah kejadian tadi malam.
"Hmm,"
"Kak Davina mana?" tanya Sabrina menarik kursi dan duduk di sana.
"Masih tidur,"
"Wih masak apa kak?" tanya Sabrina penasaran.
"Sup ayam, diluar hujan soalnya biar hangat." jawab Rajendra.
"Lah? Hujan kah?" heran Sabrina menatap ke arah kolam renang dan benar saja hujan tengah turun membasahi bumi pagi ini.
"Kak, ada yang mau aku omongin,"
"Aku gak setuju kalo papa nikah lagi." ujar Sabrina menggigit bibir bawahnya.
Rajendra hanya memasang senyum tipisnya, "Gak cuma lo doang."
"Huh,"
"Udah jadi. Sarapan sana!" kata Rajendra berjalan membawa sebuah mangkuk berisi sup ayam.
"Ini buat siapa?"
"Davina," jawab Rajendra cepat.
"Sayang banget sama Kak Davina ni.." ledek Sabrina menyenggol lengan kakaknya.
Rajendra hanya membalas ledekan Sabrina dengan senyuman manis.
Pria itu terus berjalan menaiki anak tangga dengan hati-hati lalu membuka pintu kamarnya.
Ia mendapati istrinya itu masih terlelap dengan selimut putih tebal yang menutupi tubuhnya.
"Dav,"
"Dav, bangun."
"Makan dulu." ucap Rajendra menggoyang-goyangkan tubuh Davina
"Nghhh,"
"Aje ngantukkk hoam." Davina mengulurkan panjang tangan dan kakinya.
"Gue bawain lo sup,"
"Di luar hujan makan sup biar hangat."
"Nggh gak mau," tolak Davina.
"Maunya peluk."
Rajendra terkekeh mencubit batang hidung istrinya gemas.
"Bangun, mandi!" kata Rajendra menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuh Davina.
"Ekhm,"
"Sial!" gerutu Rajendra dalam hati melihat tubuh polos Davina karena malam tadi Davina tak sempat berganti pakaian karena lelah, ia tertidur hanya dengan bathrobe yang menutupi tubuhnya. Tak mau ambil resiko Davina sakit, Rajendra berinisiatif untuk melepas bathrobe yang basah itu dari tubuh istrinya.
"Aje," panggil Davina dengan suara paraunya.
"Hmm."
"Dingin."
"Mau peluk." manja Davina merentangkan tangannya.
Namun Rajendra menolak untuk memeluk Davina karena ia tak ingin menciptakan kekacauan lagi, untuk kesekian kalinya. Ekhm maksudnya itu lah! Paham kan? Toh, Sabrina sudah bangun dan menunggu di bawah!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
RomanceBagaimana rasanya harus menjadi seorang istri dari ketua organisasi mata-mata yang tidak diketahui keberadaannya sama sekali oleh orang sekitar dan ditakuti oleh banyak komplotan pelaku kejahatan? Itulah yang dialami oleh Davina yang harus menikah d...