Hadiah Dari Sabrina

91.4K 10.8K 3.5K
                                    

Hari demi hari terus berlalu dan berganti dengan begitu cepat, kini di sore hari menjelang maghrib, terlihat Rajendra baru saja kembali dari rapat bersama kliennya untuk membahas tentang penyerangan dan penangkapan Suraji esok hari.

Kini ia memutuskan untuk pulang karena mendapat kabar dari PASGADA bahwa Davina tadi pulang bersama seorang pria.

Dan ya, Rajendra tak terima hal itu. Ia akan menanyakan tentang siapa pria itu kepada istrinya. Dan semoga Davina mau bicara jujur kepadanya.

Langkah panjang Rajendra terhenti saat mendengar suara alunan lagu cukup keras berasal dari unit apartemennya.

Alunan lagu Korea yang tak asing di telinga Rajendra karena Sabrina adik perempuannya sering memutar lagu ini di rumah.

"Dav," panggil Rajendra.

Rajendra melepaskan sepatunya dan menutup pintu. Suara alunan lagu itu semakin terdengar jelas di telinga Rajendra.

"Davina!" panggilnya lagi.

Sudut bibir atas Rajendra terangkat melihat istrinya itu tengah memasak di dapur dengan kaos putih oblong kebesaran yang membuat gadis itu semakin terlihat menggemaskan.

Rajendra dengan hati-hati menarik kursi yang ada di meja pantry dan duduk disana. Pria itu menyangga wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Mannam seollem gamdong dwien
Ibyeol nunmul huhoe geurium
Holloin ge joha nan nadawoya hanikka
Jayuroun baramcheoreom
Gureum wie byeoldeulcheoreom
Meolli gago sipeo balgge bichnago sipeo

Now I'm going slow-mo
Bichi naneun sollo
I'm going solo-lo-lo-lo-lo-lo
I'm going solo-lo-lo-lo-lo-lo

Melihat istrinya menari dengan asal membuat Rajendra terkekeh kecil, gadis itu begitu menggemaskan terlebih saat gadis itu menggoyangkan pinggangnya, ah ingin rasanya Rajendra memukul dan menghukum pantat itu.

"I'm going solo lolololo!"

"Astaga, Aje!" pekik Davina terkejut menyadari suaminya itu duduk sembari menyangga wajahnya.

"Kenapa berhenti hm? Lanjutin!"

Davina menggeleng cepat, ia harus masuk ke dalam kamar dan memakai celana panjangnya. Ah! Sial! Celana yang ia pakai kali ini terlalu pendek dan tertutup sempurna oleh kaos putih yang kebesaran ini.

Hap!

Dengan cepat Rajendra bangkit dan menahan tubuh Davina yang hendak berlari ke kamarnya.

"Eits mau kemana?" selidik Rajendra menahan tubuh kecil Davina yang kini memberontak.

"Ke kamar ganti celana,"

"Kenapa baru sekarang? Kenapa gak dari tadi?" tanya Rajendra menyeringai jahil.

"Karena kamu udah dateng!" tukas Davina terus memberontak agar Rajendra segera melepaskan dirinya. Terlebih Rajendra kini menahan tubuhnya dengan cara memeluk erat tubuhnya agar ia tak bisa kabur dari kuasa Rajendra.

"Hahaha."

Plak!

"Ajeee!" Davina melotot tajam ke arah Rajendra saat pria itu memukul pantatnya.

"Mesum!"

"Udah ah aku mau ganti celana." ujar Davina berusaha kabur dari cengkeraman suaminya.

"Gak usah, lanjutin masaknya gue laper!"

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang