Kasus Lagi

103K 12.2K 2.5K
                                    

Esok paginya terlihat Rajendra bangun lebih awal daripada Davina, karena ia harus bergantian menggunakan kamar mandi dengan gadis yang kini telah resmi menjadi istrinya.

Rajendra sendiri sudah siap dengan seragam kotak-kotak khas sekolahnya, pria itu tengah menatap bayangan dirinya dari kaca wastafel. Sementara Davina masih sibuk di dalam kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.

Cklek!

"Ha! Astaga, Aje!"

Davina keluar dengan wajah terkejut karena Rajendra berdiri di depan pintu kamar mandi, posisi wastafel yang berada tepat di depan pintu kamar mandi membuat kedua insan ini saling tatap.

"Masuk kamar pake baju!" tegas Rajendra meminta Davina untuk segera memakai baju.

Rajendra terkekeh melihat Davina berlari terbirit-birit dengan mengenakan bathrobe putih yang melilit tubuhnya.

Pria tampan itu berjalan mengambil tasnya dan segera melangkah keluar kamar.

"Di dapur ada uang sama ayam tadi malem yang udah gue panasin."

"Gue berangkat, pastiin lo sampe di sekolah." ujar Rajendra dari depan pintu kamar Davina.

Dari dalam kamarnya Davina hanya menggelengkan kepalanya mendengar seluruh ucapan Rajendra.

"Dia nyebelin tapi baik. Dia udah siapin sarapan." gumamnya.

Setelah selesai bersiap-siap Davina melangkahkan kakinya menuju dapur sesuai perintah Rajendra, dan benar ada uang seratus ribuan lima lembar dan juga nasi ayam tadi malam.

"Uang banyak banget buat apa?" batin Davina bertanya-tanya. Susah payah ia mengingat untuk apa uang sebanyak ini?

"Oh iya belanja bulanan!"

*******

Baru saja Davina melangkah menginjakkan kaki masuk menuju halaman sekolah, ia sudah dikejutkan dengan aksi bullying yang terjadi tepat di depan gerbang sekolahnya.

Davina bergidik ngeri dan berharap semoga hari ini ia tidak mendapat bullying yang parah. Gadis itu terus berjalan dengan menundukkan pandangannya seperti biasa.

Dugh!

Kaki Davina tersandung oleh kaki seorang pria yang sengaja melakukan hal itu kepada Davina. Namun gadis itu dengan sigap menahan tubuhnya agar tidak terjatuh dan tersungkur, jika hal itu terjadi pasti ia akan menjadi bahan olok-olokan di sini.

"Eh si barbie dateng." seru seorang pria yang kini tengah berdiri bersandar di salah satu pilar. 

Ia menatap pria tampan bernama Keenan yang menjadi most wanted di sekolah ini, badannya yang kekar, rahang tajam, mata yang indah, dan bibir tipis yang pria itu miliki membuat dirinya dinyatakan sebagai pangeran di sekolah ini oleh para siswi perempuan.

Namun sayang dirinya adalah seorang playboy akut yang selalu bergonta-ganti pacar. Bahkan tanpa malu Keenan secara terang-terangan mengakui di hadapan semua siswi jika dirinya telah meniduri 3 wanita.

"Lain kali jalan pake mata ya barbie, jangan pake dengkul!" caci Keenan dengan nada membentak kepada Davina.

Davina hanya memejamkan mata menahan emosinya saat Keenan membentak dirinya. Ia tak ingin dirinya semakin di-bully banyak murid nanti.

Sorot mata Davina melirik ke sisi kanan Keenan ia mendapati Rajendra, Kevin, Rivo di samping Keenan yang sama sekali tak berkutik saat Keenan mengerjainya. Kebetulan Keenan dan Rajendra satu kelas dan semua murid harus melewati koridor kelas IPA yang merupakan koridor utama untuk menuju ke kelas IPS.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang