Keesokan harinya di malam yang sunyi ini, terlihat sebuah mobil berhenti di depan rumah keluarga Davina.
Sudah lebih dari 2 jam mobil berwarna hitam metalik itu terparkir di depan rumah. Samar-samar terlihat bayang-bayang Kevin dari dalam mobil.
Seperti yang sudah Kevin janjikan jika dirinya akan terus mengintai dan memata-matai Davina.
Namun tak banyak yang Kevin lakukan kali ini selain memandangi sebuah foto Davina yang tengah tersenyum bersama Isma di sana.
Kevin tersenyum kecut dan merobek foto itu menjadi dua lalu membuang foto bagian Isma secara asal.
Kini hanya ada foto Davina yang membuat hati Kevin berdebar kencang. Wanita itu adalah sosok wanita yang mampu memberikan cahaya dalam diri Kevin saat PERSAMI kelas 10.
Dimana kedua orang tua Kevin tengah bertengkar hebat kala itu, dan Davina datang dengan senyum manisnya lalu meminta kayu bakar kepadanya.
"Lo cantik Dav, gue jatuh hati sama lo sejak pertama kali lo muncul di hadapan gue." Gumam Kevin memasang senyum kecutnya menatap foto Davina.
"Baru kali ini gue lihat cewek dengan senyuman seindah senyum lo Dav,"
"Tapi sayangnya lo udah jadi istri Aje. Gue gak tau harus berbuat apa Dav." Lanjut Kevin.
"Gue sayang sama lo, gue gak mau kehilangan diri lo. Lo harus jadi milik gue apapun caranya--" Ucap Kevin memaksa keadaan.
"Tapi Rajendra sama Rivo berdiri di depan lo dan jadi penghalang besar gue buat dapetin lo."
"Mereka sahabat gue, tapi mereka juga penghalang gue Dav."
"Atau gue bunuh Rajendra aja Dav?" Tanya Kevin ngawur. Pria itu nampaknya semakin terobsesi dengan Davina.
Ia ingin sekali segera mencicipi tubuh Davina dan juga membunuh wanita itu.
Namun dengan cepat Kevin menggelengkan kepalanya, "Gak deh, mending lo aja yang mati,Dav." Tegasnya.
"Gue mau liat Aje dan anak-anak lo kehilangan diri lo."
"Adil kan?" Ungkap Kevin meremas foto Davina dan melirik tajam rumah Davina yang terlihat tertutup.
Kevin memejamkan mata, dan menghela kasar nafasnya, ia mengingat bagaimana perjuangannya untuk bisa datang ke Russia.
Jauh sebelum ia datang ke Russia. Ia sudah mempersiapkan semuanya, mulai dari menyewa apartemen dan juga kendaraan disini.
Bahkan selama Kevin di Malang, dirinya rela mempelajari bahasa Russia demi menyusul Davina. Itulah mengapa Kevin sedikit mengerti tentang bahasa Russia.
"Say goodbye to your children please. And let's having sex together, Dav." Gumamnya.
Tangan Kevin terulur mengambil pistol yang ada di dashboard mobil, bahkan pria itu sempat menarik pelatuk pistol dan terus memainkannya.
"Bantu gue buat bunuh Davina malam ini." Ucap Kevin kepada pistol hitam yang ada di tangannya.
Kini terdengar beberapa anjing mulai saling menggonggong. Mungkin mereka tahu jika Kevin memiliki niat jahat kepada salah satu tetangga mereka.
Kevin terus memantau rumah keluarga Davina dari dalam mobil. Tak lama kemudian terlihat seorang pria berusia sekitar 30 tahun melangkah keluar membawa anjing coklatnya yang cukup besar.
"Gue bisa secantik kupu-kupu bahkan gue bisa segalak anjing. Tergantung gimana sikap lo ke gue Dav." Kevin terus meracau mengumpati Davina sembari terus memantau pria itu telah jauh dari tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
RomanceBagaimana rasanya harus menjadi seorang istri dari ketua organisasi mata-mata yang tidak diketahui keberadaannya sama sekali oleh orang sekitar dan ditakuti oleh banyak komplotan pelaku kejahatan? Itulah yang dialami oleh Davina yang harus menikah d...