Pagi hari di kediaman keluarga Park. Wendy yang masih mengenakan gaun tidur yang kini terbalut oleh jubah itu melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat sarapan.
Di kamar mereka, ada Renjun dan Chanyeol masih tertidur pulas. Semalam mereka benar-benar tidur bersama, Chanyeol harus menepis harapannya karena ia tidak tega pada Renjun.
Mengingatnya tanpa sadar membuat Wendy terkikik geli.
Perempuan itu sudah sampai di dapur, berniat untuk memasak banyak menu di pagi hari pertama mereka menjadi 'benar-benar' keluarga. Namun, saat tangan kecil itu membuka lembari pendingin disana, Wendy harus menelan ludah karena tidak ada bahan masakan apapun yang bisa di gunakan. Hanya ada beberapa botol soju dan susu pisang.
Wendy di buat berpikir keras, kenapa juga Chanyeol tidak mengisi lemari pendinginnya dengan berbagai jenis bahan makanan? Laki-laki itu jelas lebih dari kata mampu untuk membeli berbagai jenis bahan makanan untuk memenuhi ruang lemari pendingin besar tersebut.
Ah, mungkin saja laki-laki itu terlalu sibuk sehingga ia tidak sempat untuk berkunjung ke supermarket untuk berbelanja.
Kembali memutar otaknya, Wendy harus membuat sarapan dengan bahan seadanya. Tepat saat ia berpikir, perempuan itu melihat sebungkus roti yang berada di konter dapur. Terlihat seperti baru. Baiklah, sepertinya kegiatan sarapan pertama mereka tidak akan terasa spesial.
Setelah selesai memanggang beberapa lembar roti di toaster agar terasa lebih hangat, Wendy langsung mengoleskan satu lembar roti tersebut dengan selai nutella untuk Renjun, kemudian menumpuknya lagi.
Saat ia akan mengoleskan selai untuk rotinya, Wendy di buat terkejut kala ada dua lengan kekar yang tiba-tiba saja melingkari erat pinggangnya.
"Selamat pagi, Sayang." Ujar Chanyeol, masih dengan suara parau khas orang yang baru bangun tidur. Chanyeol menyempatkan diri untuk mencium pipi Wendy, mencari kesempatan selagi Renjun masih tertidur di kamar.
Wendy membalas dengan senyum, "Selamat pagi."
"May I get a morning kiss?" Chanyeol bertanya seraya merapatkan kembali pelukannya dari belakang. Sesekali, ia mendaratkan beberapa kecupan ringan di leher mulus Wendy.
Wendy tertawa sekilas, ia membalikkan tubuhnya agar mereka berhadapan. Ia harus sedikit berjinjit supaya kedua tangannya bisa melingkar erat di leher Chanyeol. Berada dalam jarak sedekat itu, Wendy bisa melihat bahwa wajah Chanyeol di pagi hari adalah pemandangan yang paling menarik. Rambut pria itu masih sedikit basah, sepertinya ia habis mencuci wajahnya sebelum menghampiri Wendy di dapur.
"Kenapa harus meminta? Jika mulai saat ini kita bisa membiasakan hal itu setiap pagi." Ujar Wendy.
Chanyeol menunjukkan cengiran sangat lebar. Perlahan ia memiringkan kepala dan mendekatkan wajahnya pada wajah Wendy. Sampai akhirnya, bibir mereka berhasil bertemu lagi untuk beberapa saat, dan kini sama sekali tanpa adanya gangguan dari si monster kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...