"Kalian sedang apa?"Suara berat dari pria berumur itu membuat dua pasang anak kecil yang tadi sedang memandangi oven kompak menoleh.
"Oh ayah, selamat pagi!" Hyeyeon langsung beranjak berdiri, menghampiri Chanyeol untuk memberikan kecupan pagi di pipi sang ayah.
Tidak dengan Ryeowon, anak laki-laki itu tidak beranjak dan memilih untuk memperhatikan kue yang sedang di panggang di dalam sana dengan tatapan lekat.
"Ryeowon, kau sedang apa?"
"Memperhatikan kue Panettone buatan kami." Jawab Ryeowon.
Chanyeol menoleh ke arah Hyeyeon dengan satu alis yang terangkat, heran. "Benar buatan kalian?"
"Tidak, Ryeowon berbohong. Kami dibantu oleh ibu juga tadi." Ujar Hyeyeon menjelaskan.
"Sekarang ibu kalian ada di mana?"
"Sepertinya sedang memanggil Renjun-oppa di studio."
"Baiklah. Tetap perhatikan kuenya ya, jangan sampai hangus!" Pesan Chanyeol kemudian beranjak pergi dari dapur menuju studio lukis yang ia buat khusus untuk Renjun.
Ah, ternyata waktu berlalu begitu cepat.
Kedua bayi Stegosaurus yang ia rawat bersama Wendy itu kini sudah menjelma dua anak berusia delapan tahun yang sedang ingin mengetahui banyak hal, termasuk bakat dan minat mereka.
Ryeowon dan Hyeyeon kini sudah menjadi murid kelas tiga di sekolah tempat Renjun menimba ilmu dulu. Sedangkan, Renjun, putra pertama mereka yang kini sudah berusia delapan belas tahun itu baru saja memulai pendidikan kuliahnya.
Setelah berdiskusi sekaligus meminta pendapat pada kedua orang tuanya, Renjun mantap mengambil fakultas seni di kampusnya. Ia ingin mengembangkan bakat menyanyi dan juga lukisnya dalam satu tempat. Jadi, Renjun memutuskan untuk menjadi seorang idol.
Sejak dulu, Chanyeol dan Wendy sepakat untuk tidak mengekang dan memilih untuk membebaskan apapun yang menjadi impian Renjun. Dan saat anak sulung mereka berkata bahwa ia memilih untuk menjadi seorang penyanyi, Wendy dan Chanyeol mempersilakan.
"Kenapa tidak fokus untuk menjadi pelukis saja?" Tanya Chanyeol dulu.
Renjun menunjukkan senyuman yang sangat mirip dengan Wendy itu menjawab dengan tenang.
"Aku memang hobi melukis, tapi kurasa karyaku belum matang dan aku harus banyak belajar lagi. Meski begitu, kegiatan melukis akan tetap kulakukan disela-sela jadwalku nanti. Lagipula, akan sangat disayangkan jika bakat menyanyi yang diturunkan dari kalian tidak kukembangkan." Jawab Renjun.
Jawaban spesifik itu cukup untuk membuat sang ayah yakin dengan ambisius Renjun. Lagipula, Renjun debut pun tidak sendiri, melainkan bersama rekan sejawatnya sejak sekolah dasar dulu. Semenjak debut, Renjun langsung disibukkan oleh berbagai jadwal dan jarang bisa pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...