Seoul, 22:40 PM
Pria perawakan jangkung itu baru saja melepaskan jas yang melekat di tubuhnya, melempar asal ke atas sofa sebelum akhirnya ikut membanting diri ke atas ranjangnya.
Hari ini begitu melelahkan. Tenaganya terkuras habis karena harus mengunjungi berbagai tempat untuk menghadiri pertemuan dengan kolega-koleganya.
Namun, setidaknya kegiatan makan siang tadi tidak terlewati dengan monoton. Chanyeol merogoh sakunya untuk mengambil ponsel, dan melihat foto profil akun milik Seungwan di aplikasi pesan yang sudah ia simpan.
Sambil memikirkan yang terjadi tadi siang, tanpa sadar pria yang usianya sudah di akhir dua puluhan itu tersenyum. Rasa lelahnya mendadak tergantikan dengan rasa penasaran yang meletup-letup.
Chanyeol beranjak dari posisi baringnya. Melepas semua pakaian yang melekat pada tubuhnya dan beranjak untuk mandi. Di iringi senandungan kecil dari suara berat yang ia hasilkan, Chanyeol selalu menyelingi lekungan bibirnya yang tak kunjung meluntur sejak tadi.
Jika ada orang yang melihatnya, mungkin mereka berpikir pria itu sudah gila. Tapi, siapa peduli?
Usai dengan segala rutinitas malam harinya, Chanyeol membaringkan diri di ranjang besarnya seorang diri.
Laki-laki itu menyampingkan tubuhnya, menatap sebuah figura foto dari bingkai kayu yang terpajang di nakas sebelah tempat tidurnya. Foto wanita yang telah lama menjadi kekasih hati, dan terpaksa harus ia lepaskan dengan setengah hati.
Chanyeol mengubah posisinya menjadi duduk, dan membiarkan punggungnya bersandar pada kepala ranjang. Tangan laki-laki itu bergerak untuk mengambil figura tersebut.
Sambil mengusap tepat di wajah wanita yang terpampang disana, ia menatapnya lama. Dan kemudian, sepatah gumaman pun akhirnya meluncur secara lancar dari mulutnya.
"Chaeyoung-ah, ku rasa.. sekarang aku sudah bisa merelakanmu sepenuhnya."
-
Malam hari di Seoul.
Wendy dibuat khawatir karena Renjun belum juga pulang. Ia terus mengitari seisi apartemen sederhananya sambil menggigit kuku jarinya.
Sesekali, ia memeriksa ponselnya ketika benda pipih itu berbunyi. Menampakkan percakapan singkat antar Wendy dan wali kelas Renjun yang mengatakan bahwa Renjun sudah pulang sejak bel pulang sekolah berbunyi.
Wendy menyesal karena harus meninggalkan toko siang tadi jika akibatnya akan sefatal ini, ia tidak akan mau mengutamakan pertemuannya dengan Park Chanyeol.
Merasa tidak ada gunanya berdiam diri di dalam apartemen, Wendy yang sudah putus asa itupun akhirnya menyambar mantel hitamnya. Mengenakannya dengan terburu.
Mungkin saja Renjun masih di taman bermain kan?
Wendy terus berusaha berpikiran positif, karena jika ia melewatinya dengan panik maka semuanya akan berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...