Siang hari itu, Wendy masih tidak mengerti kenapa dirinya mau saja menuruti permintaan si pemilik dompet yang Renjun temukan untuk bertemu di sebuah restoran ternama yang letaknya bahkan jauh dari kafe miliknya.Wanita itu juga rela menunggu si pemilik dompet yang ternyata seorang pria bernama Park Chanyeol. Ia harus melihat kartu identitas untuk mencari kontak pemiliknya agar bisa mengembalikkan dompet tersebut.
Mata wanita itu menyisir ke sekitar. Mana tahu ada pria yang menarik perhatiannya jika saja ada yang mengajaknya berkenalan. Namun, tidak ada satu pun pria yang menarik disana.
Sampai tiba-tiba saja ada pria perawakan jangkung dengan pakaian formal menghampirinya, pandangan Wendy terpaku. Wanita itu menengadah, menatap pria yang sudah berdiri tak jauh darinya, meliriknya sekilas.
"Son Seungwan-ssi?" Tanya pria itu, ragu-ragu.
Wendy mengangguk. "Ya?"
Pria itu tersenyum lebar. Ia mengulurkan tangannya ke arah Wendy, membuat wanita itu sedikit kebingungan. Namun, setelahnya ia mengerti.
"Park Chanyeol." Ujarnya ketika tangan mereka berdua saling berjabat.
Wendy mengangguk lagi. "Ah, iya. Silahkan duduk."
Wanita itu menunjuk kursi di hadapannya setelah jabatan tangan mereka terlepas, menyuruh pria tinggi tersebut untuk duduk.
Saat melirik jam tangannya dan sudah masuk jam makan siang, Chanyeol tak memiliki pilihan lain selain ikut bergabung disana. Lagipula, sesekali makan siang dengan orang lain alih-alih dengan sekretarisnya ia rasa bukan ide yang buruk.
Chanyeol menatap wanita di hadapannya yang tengah sibuk merogoh tas yang berada di pangkuannya. Satu kata yang terlintas begitu ia melihat sosok Seungwan adalah hangat.
Wanita itu terlihat sangat hangat dengan terusan tanpa motif yang terlapisi oleh mantel coklatnya. Apalagi, saat ia menerima senyum dengan iringan pipi yang mengembang tersebut.
Ya Tuhan.. indah sekali ciptaan-Mu yang satu ini.
Chanyeol kembali pada kesadarannya saat tangan Seungwan menyodorkan dompet miliknya di atas meja. Pria itu mengambil dompet dan langsung membukanya.
"Aku hanya membukanya untuk mencari kontak anda, maaf jika terkesan lancang dan tidak sopan." Ucap Seungwan sambil sedikit membungkuk.
Chanyeol menggeleng, lalu tersenyum. Mata bulat itu kembali bertemu dengan netra coklat milik Seungwan.
"Tidak. Seharusnya aku yang berterima kasih karena kau telah menemukan dompetku. Terima kasih, Seungwan-ssi."
"Bukan aku yang menemukannya." Elak Seungwan.
Alis Chanyeol mendadak bertaut. Menatap wanita di hadapannya dengan sejuta pertanyaan yang mendadak melintas di pikirannya.
"Apa kau..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...