Renjun menatap lekat kedua bayi kecil yang ada di dalam ranjang mereka masing-masing. Meskipun sang ayah berkata kalau dua bayi kecil yang tengah terlelap di sana itu kembar. Namun Renjun masih tidak mengerti kenapa mereka berdua terlihat agak berbeda.Anak laki-laki yang sudah berusia delapan tahun itu menarik-narik baju Chanyeol. Membuat si empunya menoleh dan berjongkok agar mensejajarkan tinggi mereka berdua.
"Kenapa?" Tanya Chanyeol pada Renjun.
"Kata ayah mereka berdua itu kembar."
"Adik-adikmu memang kembar kok."
Renjun mengambil lengan Chanyeol, menariknya agar mereka berdekatan dengan dua ranjang bayi yang berada tak jauh dari ranjang Wendy.
"Lihat! Kenapa jenis kelamin mereka berneda?" Tanya Renjun pada Chanyeol, anak itu menunjuk pada papan identitas pasien yang menggantung di ranjang adik-adiknya.
Wendy yang mendengar percakapan ayah dan anak itu tersenyum. Ia memperhatikan dengan saksama bagaimana Chanyeol menjelaskan secara perlahan pada Renjun tentang kenapa adik-adiknya terlahir dengan jenis kelamin yang berbeda.
Setelah mendapat penjelasan yang akurat dari sang ayah, Renjun kembali melontarkan pertanyaan lagi dan lagi. Sepertinya anak itu sangat penasaran. Wendy sedari tadi memperhatikan bagaimana perubahan mimik wajah Renjun yang sedang cerewet itu. Air mukanya memang terlihat dingin, namun ada gurat gemas jika Renjun sedang memandangi kedua adiknya itu.
"Di antara mereka, siapa yang lahir lebih dulu?" Tanya Renjun lagi.
"Yang pertama lahir itu adikmu yang berjenis kelamin laki-laki, namanya Park Ryeo Won." Sahut Wendy, Renjun menoleh kemudian menghampiri sang ibu.
"Dan yang kedua?"
"Yang kedua adikmu yang berjenis kelamin perempuan, namanya Park Hye Yeon." Jawab Wendy lagi kali ini sambil mengusap kepala Renjun.
Renjun kemudian tersenyum, kembali menghampiri dua ranjang adik-adiknya sambil melambaikan tangannya kesana.
"Halo, adik-adikku. Kenalkan, aku kakak kalian berdua, Park Ren Jun." Ucapnya yang membuat kedua orang tua mereka gemas melihat tingkah laku Renjun itu.
"Nanti Ryeowon akan kuajarkan bermain bola, sedangkan Hyeyeon nanti akan kuizinkan bermain dengan Moomin." Celoteh Renjun yang juga didengar oleh Wendy dan Chanyeol.
"Kenapa Hyeyeon tidak kau ajak main bola juga?" Tanya Chanyeol heran.
Renjun kembali menghampiri kedua orang tuanya dengan cengiran penuh dengan kebahagiaan.
"Hyeyeon kan perempuan, biar dia nanti membantu Ibu membuat kue saja. Lalu aku, Ayah, dan juga Ryeowon akan mencicipi kue yang kalian buat setelah bermain bola. Bukankah itu terdengar menyenangkan?"
Selanjutnya, Renjun sudah sibuk lagi dengan beragam jenis ucapan yang ia lontarkan pada adik-adiknya.
Di sisi lain, Chanyeol yang berada di dekat Wendy itu kini menggenggam tangan istrinya erat. Lalu mendaratkan satu ciuman yang lama pada pelipis Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...