Back to routinity.
Mungkin kalimat tersebut adalah sebuah gambaran yang tepat untuk Wendy dan Chanyeol. Sejak minggu lalu, mereka berdua sudah kembali pada kegiatan sehari-hari, seperti biasa. Walaupun sedikit berbeda dari sebelumnya, namun entah kenapa rasanya tetap ada yang masih mengganjal.
Sehabis mengantar Renjun ke sekolah, dan Wendy ke kantor. Chanyeol melakukan hal yang serupa seperti kegiatan yang Wendy lakukan. Dalam ruangannya, pria bertubuh tinggi besar itu tengah berputar-putar di atas kursi kerja, memikirkan hal apa yang sebenarnya menggangu pikirannya itu.
Namun, saat mencari apa titik terangnya. Chanyeol justru di kejutkan oleh ketukan dari pintu. Buyar sudah pikirannya.
"Masuk."
Kemudian masuklah Seokjin, laki-laki berkacamata itu masuk dengan menggenggam beberapa dokumen di tangannya. Menyerahkannya pada Chanyeol.
"Pagi ini ada rapat dengan direksi, materinya sudah kusiapkan. Kau hanya perlu memeriksanya saja." Ujar Seokjin, Chanyeol memeriksa dokumen yang di bawa oleh Seokjin. Ia hanya bisa mengangguk.
"Ada lagi?"
Seokjin kemudian menyebutkan jadwal Chanyeol sampai beberapa hari ke depan. Beberapa janji makan malam dengan kolega sekaligus melancarkan negoisasi, kontrak kolaborasi, dan hal lain yang membuat Chanyeol memijit keningnya. Pria itu mengusap wajahnya kasar.
"Kapan aku bisa pergi liburan?"
"Sayang sekali belum bisa di prediksi, siapa suruh menikah disaat projek perusahaan sedang banyak-banyaknya?" Cibir Seokjin yang langsung di lemparkan tatapan tajam oleh Chanyeol.
"Masih untung aku ingat menikah, daripada kau?" Balas Chanyeol tak mau kalah, membuat Seokjin tertawa hambar.
"Itu agak menyakitkan, tapi doakan saja aku bisa secepatnya menyusulmu."
"Begitu lebih baik, kasihan jika kekasihmu harus menunggu lebih lama lagi." Respon Chanyeol bijak.
Chanyeol dan Seokjin kembali membahas materi rapat yang akan di laksanakan pagi ini. Hal yang tidak akan bisa ia hindari karena ini rapat penting.
Jika tidak terlalu penting, Chanyeol bisa saja mengirim Seokjin dan melarikan diri ke kantor Wendy.
Ia rindu istrinya.
"Kau kenapa sih?" Tanya Seokjin terheran, karena Chanyeol sedaritadi hanya menyimak dan tidak menanggapi apapun yang ia bahas.
"Aku merindukan istriku."
"Nanti juga bertemu di rumah."
"Bahkan saat sudah di rumah pun kami tidak bisa menghabiskan waktu berdua." Cerita Chanyeol.
"Kenapa demikian?"
Chanyeol menatap Seokjin dengan tatapan pasrah, "Aku takut jika Renjun melihat adegan tidak senonoh yang kami lakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...